REVIEW - THE CHILDE
The Childe bukan suguhan aksi kriminal biasa, melainkan sebuah chase film, di mana durasinya didominasi oleh perburuan dan saling kejar antar tokoh-tokohnya. Bukan perkara baru bagi Park Hoon-jung selaku sutradara sekaligus penulis naskah, mengingat sebelumnya ia pernah menggarap The Witch: Part 1. The Subversion (2018), serta menulis mahakarya buatan Kim Jee-woon, I Saw the Devil (2010).
Alurnya tidak langsung tancap gas. Park Hoon-jung memakai paruh awalnya untuk memperkenalkan barisan wajah yang terlibat. Marco (Kang Tae-ju), pemuda berdarah campuran Filipina-Korea (disebut "kopino"), tengah mencari sang ayah yang dahulu meninggalkan dia dan ibunya. Setelah bertahun-tahun, pencarian Marco akhirnya menemukan titik terang.
Bisa ditebak, perjalanannya menuju Korea dari Filipina tidak berlangsung mulus. Beberapa pihak mengejarnya karena alasan yang tak Marco ketahui. Han Yi-sa (Kim Kang-woo) si kakak tiri yang menyimpan niat terselubung; Yoon-ju (Go Ara) yang pernah menolongnya di sebuah kecelakaan; hingga pria tanpa yang dipanggil "Nobleman" (Kim Seon-ho), yang selalu mengikuti Marco ke mana pun ia pergi.
Babak pertamanya mengalun cukup lambat, namun bukan tanpa tujuan. Pengalaman mengolah banyak film kriminal seperti New World (2013) sampai Night in Paradise (2021) membuat Park Hoon-jung paham betul kekhasan genre tersebut, terutama produksi Korea Selatan. Salah satunya soal kompleksitas. Banyak karakter, banyak konflik, banyak rahasia, banyak pengkhianatan, banyak yang harus penonton cerna.
Tempo lambat di paruh awal bertujuan membantu penonton memetakan siapa saja yang terlibat, serta cabang-cabang cerita yang mengiringi perjalanan mereka. Penuturannya pun rapi. Tapi sang sineas turut menyadari bahwa pendekatan tersebut berisiko terasa membosankan bagi sebagian penonton. Di sinilah keputusan memilih Kim Seon-ho (melakoni debut layar lebarnya) sebagai Nobleman berperan besar.
Nobleman bukan pembunuh biasa. Ketimbang alkohol, Cola adalah minuman kesukaannya. Senyum nyaris tak pernah lenyap dari mulutnya, para calon korban dia panggil "chingu", sedangkan menjaga agar sepatu mahalnya tidak kotor jadi prioritas. Kim Seon-ho, yang selama ini identik dengan karakter "pria berhati emas", menghidupkan figur Nobleman tidak secara dangkal. Terkadang creepy, tapi bukan asal menyeringai. Kerap melontarkan humor, tanpa membuat karakternya jatuh ke arah karikatur.
Seperti telah disebutkan di awal, The Childe mengusuk bentuk chase film. Gelaran aksinya, khususnya di babak kedua, didominasi kejar-kejaran, dan Park Hoon-jung mampu membangun intensitas dari situ. Entah lewat kebut-kebutan bertenaga, atau dengan memposisikan Nobleman bak sesosok boogeyman yang mustahil dihentikan kala mengejar target. Menarik ditunggu jika kelak Park Hoon-jung bersedia menggarap slasher.
Tidak semua hal di The Childe berjalan mulus. Misal terkait twist di dua titik, yang dipaksa memadatkan begitu banyak informasi dalam waktu singkat, sehingga alih-alih menjabarkan, ada kalanya justru menambah kerumitan. Baku hantam selaku momen puncaknya memang tampil seru, namun pemakaian shaky cam kerap melucuti dampak kebrutalan yang semestinya hadir.
The Childe masih jauh dari sempurna, namun ia adalah panggung yang sesuai untuk memantapkan status Park Hoon-jung sebagai "ahli chase film Korea Selatan", sekaligus memperkenalkan talenta Kim Seon-ho di layar perak.
20 komentar :
Comment Page:Film kumpulan muka-muka plastik
SKIP
oh my god film keren banget bikin deg deg an jantung berdebar sepanjang film
lupakan 1 jam pertama, bobo cantik di bioskop diperbolehkan
saksikan 1 jam terakhir, bombastis fantastis
film ber aura abu abu tidak ada penjahat dan tidak ada jagoan adalah keistimewaan film korea
menajubkan dan layak di tonton di bioskop
nah gi tu dong bioskop XXI juga menayangkan film korea ini, thanks
THE CHILDE mulai menguasai dan menambah layar serta jam tayang di bioskop XXI dan bioskop lainnya sebegitu intens dan bagus nya ini film pada hari kamis 22 juni 2023, mantap
Km mampir sini cuma buat komen begini? Wkwk shame on you
Setuju di awal terasa lambat, sempat khawatir ini bakal bertahan seperti ini terus? Tapi ternyata dipertengahan seru, hingga paling akhir terasa segar twist nya. Dan keluar bioskop dengan perasaan happy 🤣
Wkwkwk cakep lu?
Apaan sih??? Taik Lo ah
gila ini film, tanpa basa basi
bikin semua penonton di layar bioskop berteriak ah gemes
nggak kuat nih jantung kok ada ya alur film yang total nyeleneh komedi berasa berlari lari sport marathon 10K cape berkeringat hanya duduk di bioskop
parah gila ini film
korea action always the best
wow review mas rasyid
review yang keren dari mas rasyid
keren parah banget
ulasan menarik, makasih mas rasyid
thanks mr.rasyid
🙏🙏🙏
Posting Komentar