REVIEW - TRANSFORMERS: RISE OF THE BEASTS

18 komentar

Apakah Rise of the Beasts berstatus sekuel bagi Bumblebee (2018) atau reboot lain untuk seri Transformers? Oh, dan apakah Bumblebee benar-benar reboot, atau malah prekuel dari lima film buatan Michael Bay? Entahlah. Transformers tidak pernah dengan tegas menyatakan arahnya, seolah khawatir ditinggalkan para pemuja Bayhem. 

Mari lupakan keruwetan timeline di atas, karena Rise of the Beasts punya hal lebih penting untuk diapresiasi. Inilah film Transformers yang paling kuat memunculkan nostalgia. Selain kesetiaan terhadap desain asli tiap robotnya (meneruskan arah Bumblebee), generasi 90an yang tumbuh bersama serial Beast Wars akhirnya berkesempatan melihat Maximals (keturunan Autobots yang mengambil wujud hewan) beraksi di layar lebar.

Di masa depan, ketika Unicron (Colman Domingo) menghancurkan planet mereka, Maximals yang dipimpin Optimus Primal (Ron Perlman) kabur ke bumi di era prasejarah menggunakan kunci Transwarp. Kunci inilah MacGuffin dalam Rise of the Beasts, yang nantinya diperebutkan oleh seluruh pihak, termasuk Optimus Prime (Peter Cullen) beserta para Autobots, yang pada 1994, tengah mencari jalan pulang ke Cybertron setelah terjebak di bumi selama bertahun-tahun.

Bagaimana dengan para manusia? Kini mereka diwakili Noah (Anthony Ramos) si mantan tentara ahli elektronik, dan pegawai museum bernama Elena (Dominique Fishback). Serupa Bumblebee, drama humanis coba dibangun melalui kisah keduanya, terutama Noah yang ingin membuktikan dirinya bukan seorang pecundang. 

Apa daya, naskahnya kurang piawai mengolah emosi. Bukannya tanpa usaha. Babak pertama praktis dihabiskan guna memperkenalkan karakternya. Sayang, alih-alih "drama solid", yang terasa justru "pembukaan lambat nan membosankan" akibat dangkalnya penulisan.

Setidaknya Rise of the Beasts mampu membuat Noah dan Elena lebih esensial ketimbang jajaran karakter manusia di film Transformers lain. Bahkan, melalui cara luar biasa absurd, Noah diberi peran besar dalam pertempuran puncaknya. 

Naskahnya memang berusaha keras agar kedua protagonis punya kontribusi dalam petualangan mencari Transwarp. Tapi usaha itu tidak selalu dibarengi kreativitas. Alhasil timbul repetisi dengan pola: Autobots dan Maximals mesti menyusup ke suatu tempat, namun gara-gara tubuh mereka terlalu besar, Noah dan Elena terpaksa turun tangan. 

Bagaimana mungkin sebuah naskah hasil buah pikir lima penulis (Joby Harold, Darnell Metayer, Josh Peters, Erich Hoeber, Jon Hoeber) cuma bisa muncul dengan jalinan alur segenerik itu? Setidaknya mereka menebus kekurangan tersebut lewat keberhasilan membangun penokohan bagi para robot, yang mana lalai dilakukan oleh Bay dan tim.

Robot-robotnya lebih memancarkan emosi. Mereka berinteraksi dengan rasa, bukan sebatas tumpukan besi tak bernyawa yang bisa bicara. Semisal Mirage (Pete Davidson) yang menggantikan peran Bumblebee selaku "sahabat setia manusia", hingga dua figur pemimpin, Primal dan Prime yang mengusung gaya berbeda. Jika Primal cenderung lembut dan memercayai manusia, maka Prime lebih keras, kurang ramah, bahkan bersikap antipati pada penghuni bumi, jauh berbeda dibanding Optimus Prime versi Bay. 

Di kursi penyutradaraan, Steven Caple Jr. (Creed II) mungkin belum selihai Michael Bay perihal memanfaatkan bujet untuk menyusun kemegahan (meski luar biasa buruk, hanya dengan biaya sedikit lebih besar, Age of Extinction nampak jauh lebih mewah). Tapi tidak banyak sineas yang bisa menandingi Bay dalam hal tadi, dan tanpa adanya perbandingan tersebut, Caple Jr. telah menjalankan tugasnya dengan baik. 

Sebagai sutradara blockbuster, Caple Jr. menolak hanya bergantung ke CGI dan tetap mengingat pentingnya gerak kamera agar sekuen aksi tampil dinamis. Klimaks bombastis saat Autobots dan Maximals akhirnya bersatu jadi bukti nyata. Sewaktu Primal berseru "Maximize!" sembari memanggil dua kompatriotnya, Cheetor dan Rhinox, sejenak ada kenangan masa kecil yang menyeruak. 

Desain robot yang lebih setia ke versi orisinal, alias bukan lagi rangkaian besi abstrak yang sulit dicerna wujudnya saat saling beradu, turut membuat klimaksnya makin mudah dinikmati. Terkadang modernisasi diperlukan, namun untuk Transformers, kesetiaan terhadap materi asli adalah pilihan terbaik, setidaknya untuk sekarang.  

18 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

OH MY GOD, membuka cakrawala terhubung dengan MCU, DC CINEMATIC UNIVERSE : SUPERMAN & G.I JOE, keren parah nih versi alternatif IRON MAN transformers

gue nonton 3D skor 9/10

Anonim mengatakan...

Sudah fix reboot sih bang. Banyak hal yang ga singkron kalo dijadikan prekuel dari 5 film Bay.

Credit scene cukup mengejutkan ga sih bang? Rencana yang udah lama dicanangkan baru terealisasi sekarang, hahaha.

Sebenarnya aku pribadi pengen Transformers fokus pada lore sendiri dulu, berhubung Megatron aja belum muncul (aku ga sabar lihat desain G1 Megatron versi live act).

Anonim mengatakan...

woooowww 3/5 really?

Anonim mengatakan...

riil kah

Anonim mengatakan...

CUY ADA IRON MAN !!!!!!

Anonim mengatakan...

oalah hasbro kolaborasi dengan DC FILM & COMIC keren ini, superman ada dalam satu universe dengan film transformers chapter 2 : rise of the beasts, mantap

Anonim mengatakan...

kunci Transwarp seharusnya dihancurkan dari awal di planet Maximal, ga usah repot2 dibawa ke bumi....hahaha

Anonim mengatakan...

Nah iya... Gw juga mikir gitu pas nonton si Noah mo ngancurin kunci di pinggir kali... Kenapa gak diancurin aja pas adegan awal... Biar jd pilem pendek... WKWKWK...

Anonim mengatakan...

Ada G.I. Joe

Anonim mengatakan...

semesta marvel iron man dan DC superman berada dalam satu alam bersama HASBRO transformer & GI Joe keren abis

Anonim mengatakan...

alur cerita ringan dan menghibur

Anonim mengatakan...

baru kali ini nonton film transformers yang ngantuk, bagus

Anonim mengatakan...

ini baru film robot, ya film robot, nggak ada dramatisasi human beings segala, mantap

Anonim mengatakan...

2-3 kali nonton bioskop tambah menyenangkan

Anonim mengatakan...

keren transformers dan GI Joe ditunggu

Anonim mengatakan...

film buruk

Anonim mengatakan...

thanks mr.rasyid

rahmat hidayat mengatakan...

Good..watch/play/streaming Video all screen visit.nonton/play/streaming video/film semua layar kunjungi : apkf.xtgem.com