REVIEW - KULTUS IBLIS

30 komentar

Pada tahun 2018, Timo Tjahjanto merilis Sebelum Iblis Menjemput. Ada kesan gahar berkat pemakaian "iblis" di judulnya. Popularitas kata "hantu" pun bergeser. Lima tahun berselang, iblis bak telah kehilangan wibawa akibat eksploitasi industri. Di bulan November saja bakal ada tiga film bertajuk "bla bla bla iblis", dengan Kultus Iblis selaku pembuka.

Naya (Yasamin Jasem) dan Raka (Fadi Alaydrus) adalah sepasang anak kembar. Sewaktu jenazah sang ayah yang tewas mengenaskan tiba-tiba menghilang, keduanya menemukan beberapa petunjuk yang mengarah ke kampung halaman ayah mereka. Di sanalah Naya dan Raka melakukan penyelidikan, sebelum dihadapkan pada ancaman sebuah kultus iblis. 

Adakah poin yang membuat film ini menonjol dibanding barisan "kembarannya"? Ya dan tidak. Ya, karena skenario buatan Ilya Aktop dan Ami Murti sejatinya menyimpan faktor pembeda dalam hal detail ritual kultusnya. Beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi cukup menarik, termasuk adanya aspek kontroversial berupa praktik inses. 

Tapi berbagai modal di atas terasa mubazir sewaktu kedua penulis tak mampu mengolahnya menjadi penceritaan memadai. Pertama, tiada alasan untuk memedulikan misterinya. Ayah protagonisnya mengalami nasib nahas nan misterius. Lalu? Kenapa kita harus peduli? Naskahnya luput mencuatkan pertanyaan yang bisa memancing rasa penasaran. 

Kedua, ketimbang menyebar beragam pembeda tadi secara merata di sepanjang durasi, serupa kelemahan banyak horor kita, naskahnya menumpuk semuanya di paruh akhir, pula cuma disinggung sejenak tanpa eksplorasi yang layak. Hal-hal yang semestinya dijadikan pondasi cerita hanya diperlakukan bak sekilas info. 

Alhasil 98 menitnya tetap terasa kosong, dengan sederet adegan yang tampil melelahkan akibat bergulir secara berlarut-larut. Keberanian konklusinya bermain di ranah yang tergolong kelam pun jadi percuma akibat lemahnya proses menuju ke sana. Belum lagi ditambah masalah performa akting yang kurang seimbang. Ketika Yasamin Jasem kembali bermain solid sebagai calon scream queen masa depan yang ahli mengolah ketakutan, pasangannya, Fadi Alaydrus, nampak terlalu kaku untuk bisa menarik perhatian. 

Terkait teror, sebagaimana telah ia perlihatkan di Pamali: Dusun Pocong, Bobby Prasetyo yang duduk di kursi sutradara kentara menyimpan bakat dalam hal mengatur timing suatu jumpscare. Hanya saja, tatkala tiap penampakan rutin dibarengi efek suara pemecah gendang telinga, daripada ketakutan, justru kelelahan berkepanjangan yang filmnya berikan.  

30 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

luar biasa, film keren kultus iblis yang sampah ini mengalahkan jam & tayang bioskop film budi pekerti

Anonim mengatakan...

Naya (Yasamin Jasem) benar~benar menampilkan akting yang wtf so make me stress idiot, buktikan dengan menonton film kultus iblis di bioskop, yuk mari

Anonim mengatakan...

ini film junkfood bikin uang saya terbakar habis sia~sia, prank banget

Anonim mengatakan...

akting Mian Tiara di campak habis dalam film ini, bakat yang di sia sia khan, duh...

Anonim mengatakan...

Alit Aryani Willems alias Aryani Kriengenburg Willems berperan karakter Mbah Rajimah sosok pembunuh berdarah dingin mantap keren dalam aktingnya mengalahkan tokoh pembunuh lainnya yang terkenal : freddy kruger, Jason Voorhees, Michael Myers, Chucky, Leatherface,,,,ya iyalah, alit ini adalah yang mendapat penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (FFI 2008 dan FFB 2008) dalam perannya di film Under The Tree sekaligus ahli seni.

Bakat totalitas perannya adalah yang paling normal diantara peran akting pemain lainnya dalam kultus iblis

Nenek yang imut gemoy menggemaskan, Mbah Rajiman

Penilaian akting Mbah Rajiman : 9.5/10

Anonim mengatakan...

Naya (Yasamin Jasem) puas gue, mati di buang ke sungai

"akhirnya usai sudah", kata naya naik angkot bak terbuka mirip film perempuan tanah jahaham....penonton pun lega akhirnya film ini berakhir, lega banget setelah di siksa nggak jelas alur cerita dan akting yang buruk bahkan suara memekakkan gendang telinga

LEGA BANGET

Anonim mengatakan...

Banyak adegan-adegan yang menegangkan yang memicu adrenalin ketawa dan juga sangat mengerikan bahkan sampai mengerikannya gue tertawa terbahak bahak anjirr apaan tuh sampai mau bab

Anonim mengatakan...

ingat ya, catat...cerita dan penulis skenarionya adalah Ilya Aktop dan Ami Murti, tidak ada Lele Laila

Pantesan film kultus iblis jadi film komedi recehan

Buktikan di layar bioskop

Anonim mengatakan...

to the point, slowburn & plot twist yang membagongkan : nggak akan lagi nonton ke-2x film sebagus ini, nyesel nonton...

Anonim mengatakan...

wow bagus bingit film kultus iblis ini film peraih piala rotten tomattoes....keren cuy

Anonim mengatakan...

SKIP : PRANK & ZONK

Anonim mengatakan...

Mbah Rajiman, nenek yang luarbiasa kuat dan menyenangkan, nenek terbaik dalam kancah perfilman, We Love You...

ngeri banget lur

Anonim mengatakan...

Pengen belajar cara komen absrud ga mutu khas Anonim .. ada yg bisa ngajarin kah?

Anonim mengatakan...

film nggak mutu

Anonim mengatakan...

lebih bagus film upin ipin dan unyil

Anonim mengatakan...

nonton dulu trus komentar di kolom...thanks mas rasyid atas review nya bermanfaat

Anonim mengatakan...

film absurd nggak jelas, 5 menit keren, 95% berikutnya aktris nya belajar ngaganga mulutnya pegel kejang sampai asam urat koplak, good aktris

Anonim mengatakan...

film perhomoan sangat disukai penonton

Anonim mengatakan...

film kultus iblis yang junkfood membuktikan lebih laris manis di tonton daripada film bagus film budi pekerti kelas 17 nominasi piala citra dan internasional award

penonton tuh suka konak horror jangan di lawan

cari film bermutu & lebih berkualitas, ya kultus iblis

sampah banget

Anonim mengatakan...

ngangap melulu itu mulut di kultus iblis, sebaiknya Yasamin Jasem ambil cuti 2 tahun dulu untuk rehat sekaligus belajar akting ke reza rahardian biar di poles aktingnya lebih cetar membahana, jangan asal mangap bae

Anonim mengatakan...

stupid, creepy & absurd

Anonim mengatakan...

Bang coba review sekaligus bahas film "When Evil Lurks"

Anonim mengatakan...

film oon, gue kena pranks nih

Anonim mengatakan...

sanpah mengotori layar bioskop

Anonim mengatakan...

bagus banget ini film, rekomendasi untuk ngabisin uang aja

Anonim mengatakan...

Kalimmantan Barat

Anonim mengatakan...

bad movie

Anonim mengatakan...

Zonk Film

Anonim mengatakan...

nggak deh, skip

Anonim mengatakan...

recehan banget film ini