REVIEW - LESBIAN SPACE PRINCESS

Tidak ada komentar

Saira (Shabana Azeez) adalah seorang putri dari planet berisi para lesbian bernama Clitopolis, yang dalam petualangannya mengarungi luar angkasa mesti menghadapi segunung bahaya, termasuk serbuan robot berwujud penis raksasa, yang dikendalikan oleh alien berbentuk penis mini. Lesbian Space Princess karya Emma Hough Hobbs dan Leela Varghese adalah selebrasi liar sarat kebanggaan atas identitas diri, khususnya lesbianisme.

Biarpun berstatus putri dari dua ratu (Madeleine Sami dan Jordan Raskopoulos) yang begitu dicintai rakyat, Saira justru kerap jadi bahan olok-olok, akibat sikap canggung dan tertutup miliknya. Bahkan Saira belum mampu mengeluarkan kapak labrys selaku simbol kekuatan kaum lesbian. Saira juga baru ditinggalkan oleh Kiki (Bernie Van Tiel), yang berlawanan dengannya, adalah sesosok petualang. 

Biarpun cuma berpacaran dua minggu, hati Saira demikian hancur hingga terperosok ke lubang depresi, yang Hobbs dan Varghese pakai untuk melempar parodi bagi adegan "Possibility" dari The Twilight Saga: New Moon (2009). Ketika Kiki diculik oleh sekelompok Straight White Maliens (pilihan nama cerdas!) dalam ambisi mereka menguasai para perempuan lagi, Saira mesti mengesampingkan ketakutannya akan dunia luar, guna melangsungkan misi penyelamatan melintasi sudut-sudut angkasa yang menyeramkan.

Visualisasi semesta Lesbian Space Princess luar biasa kaya. Alih-alih warna hitam konvensional, outline karakternya memakai biru yang lebih cerah. Setiap sisi dunianya tak henti-henti memamerkan keliaran desain yang tak mengenal batasan moralitas maupun kreativitas. Sudahkah saya memberitahu kalau planet Clitopian secara harfiah memiliki bentuk seperti klitoris? 

Emma Hough Hobbs dan Leela Varghese mendesain Clitopian dan sekitarnya sebagai ekspresi kebanggaan akan lesbianisme (juga LGBTQ secara general), memposisikannya selaku representasi ruang aman untuk kelompok yang di realita kerap dipresekusi akibat identitas mereka. 

Melaju dengan kecepatan tinggi, dibarengi aneka ragam humor nakal nihil kekangan yang acap kali kehadirannya mengecoh ekspektasi, pula barisan lagu gubahan Michael Darren dan Matthew Hadley dengan lirik bak deskripsi menggelitik bagi peristiwa yang tengah nampak di layar, tidak ada ruang bagi rasa bosan untuk merusak daya hibur Lesbian Space Princess. 

Menunggangi pesawat bernama Problematic Ship (disuarakan oleh Richard Roxburgh) yang gemar melempar ujaran-ujaran ketinggalan zaman, sempat pula ditemani Williow (Gemma Chua-Tran) si mantan bintang idola gay dengan cara pikir positifnya, Saira melewati perjalanan coming-of-age, yang seiring waktu bukan lagi (hanya) tentang menyelamatkan Kiki, melainkan dirinya sendiri dari ketiadaan self-worth. 

(JAFF 2025)

Tidak ada komentar :

Comment Page: