SHAME (2011)

3 komentar
Bagi saya nasib Michael Fassbender saat ini mirip dengan Ryan Gosling. Mereka berdua sama-sama main di banyak film pada 2011 lalu. Tapi tidak hanya soal kuantitas mereka unggul, karena kualitas dari film-film tersebut juga termasuk bagus. Saya sendiri sangat mengidolakan seorang Ryan Gosling, tapi sekarang mari kesampingkan dulu aktor yang benar-benar saya tunggu hasil kolaborasinya dengan sutradara Terrence Malick tersebut. Dalam Shame, Michael Fassbender benar-benar membuktikan bahwa dirinya adalah aktor serba bisa yang sanggup bermain baik dalam berbagai macam peran dan tipe film. Dia sukses memunculkan sosok Magneto yang penuh wibawa dan keren dalam film blockbuster X-Men: First Class. Tidak hanya di film besar saja Fassbender sukses, dalam film period kecil macam Jane Eyre juga Fassbender mampu bermain dengan baik memainkan karakter yang berbeda. Kemudian ada juga sebuah biopic karya David Cronenberg dimana Fassbender memainkan Carl Jung di A Dangerous Method
Tapi penampilan Fassbender yang paling mengundang pujian adalah lewat film Shame ini dimana ia berhasil meraih beberapa penghargaan termasuk Best Actor di Venice Film Festival hingga nominasi Best Actor-Drama di Golden Globe. Sayang nominasi Oscar gagal dia raih dimana hal itu banyak dikritisi karena menurut banyak orang performa Fassbender sebagai seorang sex addict luar biasa dan layak mendapat setidaknya nominasi Oscar. Dalam film arahan sutradara Steve McQueen ini Fassbender berperan sebagai Brandon, seorang pria berumur 30an yang secara finansial adalah orang yang sukses dan punya apartemen yang cukup mewah. Tapi Brandon adalah pria yang kesepian, sendiri dan tidak percaya akan cinta sejati yang berujung pernikahan. Menurutnya menghabiskan seumur hidup hanya untuk satu wanita adalah hal yang konyol. Dibalik itu dalam kesehariannya Brandon juga merupakan seorang sex addict yang menghabiskan hari-harinya dengan berhubungan seks dengan berbagai wanita berbeda. Jika tidak berhubungan seks, maka Brandon akan bermasturbasi dimanapun itu mulai dari saat dia mandi bahkan di toilet kantornya saat jam kerja. Film-film porno juga tidak pernah lepas dari kesehariannya. Sampai suatu hari datanglah adiknya, Sissy (Carey Mulligan) yang entah kenapa keberadaannya tidak terlalu disukai oleh Brandon. Kedatangan sang adik itu akhirnya mau tidak mau mempengaruhi keseharian Brandon.
Tentu saja yang paling kentara dalam Shame adalah performa luar biasa dan begitu total dari Michael Fassbender dan Carey Mulligan. Totalitas Fassbender memang luar biasa disini. Dari segi akting dia mampu memainkan  emosi karakternya walaupun hanya lewat tatapan matanya. Kesedihan, kemarahan hingga nafsu tergambar jelas di wajah dan tatapan seorang Brandon. Fassbender juga tidak segan tampil total "polos" di banyak adegan. Tentu saja mayoritas terjadi pada adegan seks yang tergambar dengan begitu gelap, sedih dan menyakitkan dalam film ini. Tidak ada adegan seks yang membuat penonton membelalakkan mata, yang ada justru kesedihan dan rasa sepi yang secara kuat terpancar. Sedikit mengingatkan saya pada suasana seks di Last Tango in Paris. Mulligan juga tidak kalah hebatnya memainkan karakter yang beda jauh dari tipikal karakter yang pernah ia mainkan selama ini. Interaksi Fassbender-Mulligan dalam satu scene mampu menciptakan sebuah suasana yang luar biasa. 
Salah satu yang paling saya suka adalah ketika Sissy secara tidak sengaja melihat Brandon yang tengah masturbasi. Awalnya Sissy tertawa dan suasana saat itu memang menggelikan. Saya sendiri tertawa ngakak melihat adegan itu. Brandon marah dan mengancam sang adik tapi awalnya Sissy menanggapinya bercanda. Tapi begitu Brandon melakukan kontak fisik, Sissy juga pada akhirnya perlahan menjadi marah dan suasananya perlahan ikut berganti dari menggelikan menjadi intens dan menegangkan. Luar biasa! Kemampuan akting para pemainnya juga terlihat dalam adegan-adegan long take yang banyak dipakai dalam film ini. Tentu saja dalam sebuah long take konsistensi akting seorang aktor sangatlah diuji, dan disini Fassbender paling banyak mendapatkan porsi adegan semacam itu, entah harus berlari, diam dalam lift sampai adegan seks. Semuanya berhasil ia lakukan dengan begitu baik. Tapi mengenai banyaknya long take saya sendiri merasa jumlahnya agak kebanyakan dalam film ini. Pada dasarnya Shame sudah punya alur yang lambat, ditambah long take yang banyak menampilkan adegan diam tentu makin memperlambat tempo filmnya. Bisa saja penonton merasakan kebosanan akibat hal tersebut. Tapi untungnya pengemasan dari Steve McQueen sangat baik sehingga tidak sampai membosankan.

Shame memang cukup vulgar dalam menyoroti permasalahan Brandon dengan adiksinya akan seks tapi disisi lain dia juga tidak merasa nyaman dengan adiksinya tersebut. Jelas terlihat Brandon seringkali berusaha mengenyahkan hal-hal tersebut tapi apa daya nafsu yang ia rasakan memang nampaknya tidak terbendung. Namun dibalik segala hal vulgar tersebut Shame juga punya permasalahan tersirat dalam hubungan kakak-adik antara Brandon dan Sissy. Jelas terlihat mereka bukan kakak-adik yang tidak akur secara normal. Bisa dipastikan ada sesuatu yang terjadi antara mereka di masa lalu dan itu tidak diperlihatkan secara jelas di film ini, namun sepertinya hal apakah yang terjadi tersebut sudah mampu diterka dilihat dari tema besar film ini dan dari interaksi-interaksi yang terjadi antara keduanya yang seringkali terasa canggung khususnya dari dalam diri Brandon. Mungkin saya di masa lalu akibat adiksi Brandon terhadap seks hingga membuatnya pernah/sering berhubungan seks dengan adiknya sendiri hingga pada akhirnya ia canggung dan menghindari pertemuan apalagi kontak fisik dengan Sissy. Pada akhirnya kekuatan Shame yang paling kuat memang terletak pada interaksi antar tokohnya yang amat menarik. Selain Brandon-Sissy ada juga Brandon-David yang cukup lucu dimana David adalah bos Brandon yang bertingkah (sok) womanizer tapi malah "dikalahkan" oleh Brandon untuk urusan wanita. Lalu ada hubungan antara Brandon-Marianne yang tidak kalah menarik. Pokoknya semua aspek dalam Shame amat menarik baik itu kisahnya sampai tokoh-tokohnya. Sebuah film yang sayangnya tidak dilirik sedikitpun di ajang Oscar lalu.


3 komentar :

Comment Page:
FANBOY mengatakan...

Pingin nonton, udah kluar blom ya DVD original-nya?

Hehe...

Rasyidharry mengatakan...

Wah original apa nggaknya gaktau, ni juga minjem rentalan :D

Unknown mengatakan...

ya iyalah gak dilirik oscar :v wong film bokep kok bisa menang oscar :v tp jujur gw suka ni film :v