HIGH FIDELITY (2000)

Tidak ada komentar

Bagaimana sebuah film mampu berkesan dihati para penonton? Membuat efek super megah? Menampilkan cast yang good looking? Tidak. Jawabnya adalah bagaimana film tersebut mampu menampilkan cerita dan konflik yang dekat dengan keseharian biasa sehingga yang menontonnya akan merasakan kedekatan dengan film tersebut. Tapi sayang film yang seperti itu sulit didapat. Film yang mengetengahkan kesederhanaan cerita yang berhasil mengena. Untuk saya pribadi mungkin sudah sering mengatakannya lewat tulisan di blog ini kalau film yang masuk kriteria diatas adalah (500) Days of Summer. Banyak emang film bagus lain yang mampu membuat saya tersentuh, tapi yang sampai membuat saya merasakan keterikatan dengan cerita baru 1 film itu. Dan kali ini ternyata muncul satu film lagi yang mampu mendekati kriteria diatas. High Fidelity yang merupakan adaptasi novel berjudul sama terbitan tahun 1995 adalah jawabannya.

Rob Gourdon (John Cusack) adalah pria yang bekerja sebagai pemilik toko musik bersama 2 temannya,  Barry (Jack Black) dan Dick (Todd Louiso) yang punya keanehan masing-masing. Kehidupan percintaan Rob sendiri tidak mulus. Dia sering mengalami patah hati ditinggal kekasihnya. Dan yang terbaru dia baru saja ditinggal kekasihnya, Laura (Iben Hjeijle). Rob mengalami patah hati yang amat sangat. Rob yang hobi menyusun daftar "top five" disegala hal kali ini mulai menyusun top five untuk patah hatinya dan mulai mencari alasan mengapa hal itu berulang kali terjadi padanya.
Rob sendiri sama sekali tidak rela melepas Laura msekipun sang gadis kini sudah tinggal bersama lelaki lain yang merupakan mantan tetangga Rob dan Laura saat masih tinggal bersama.

Ini adalah film yang benar-benar mempertunjukkan bagaimana isi hati seorang pria khususnya saat mereka tengah mengalami patah hati. Bagaimana pria merasa tidak terima ditinggal kekasih, dan bagaimana mereka akan tiba-tiba menjadi melankolis saat merenungi hal itu, atau bahkan saat mereka memuja seorang wanita tapi begitu wanita itu mereka dapat maka rasa spesial terhadap wanita itu akan berkurang, semua digambarkan dengan baik. Ada juga sebuah adegan Rob membayangkan apa yang akan dia perbuat saat merasa kesal dengan perkataan Ian, itu juga hal yang jamak terjadi dan di film ini ditampilkan dengan begitu lucu.

Dan itu semua didukung dengan penampilan memikat dari John Cusack yang sebelum film ini agak saya ragukan kapasitasnya. Tokoh Rob yang dia perankan berhasil merebut simpati saya layaknya Tom Hansen yang diperankan Joseph Gordon-Levitt di (500) Days of Summer. Bagaimana Rob bagaikan berinteraksi pada penonton saat bernarasi juga kreatif. Yang agak membuat saya kesal adalah karakter Barry-nya Jack Black diawal film. Diawal film karakter ini amat menyebalkan dengan tingkah sok tahunya. Beruntung seiring berjalannya film, dia berubah menjadi karakter yang menarik dan lucu.

OVERALL: Film yang lucu sekaligus sangat dekat dengan kehidupan saya sebagai laki-laki

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: