THE ROOMMATE (2011)
Setiap film punya hakikatnya masing-masing. Hakikat disini maksudnya adalah bagaimana film itu seharusnya menimbulkan reaksi pada orang yang menonton. Action akan membuat penonton terpacu adrenaline-na dengan berbagai adegan yang seru. Romance membuat penonton merasakan sisi romantisme yang mengikat dalam film tersebut. Komedi harus bisa memancing tawa penonton. Horror diharuskan menakut-nakuti penonton. Sedangkan thriller adalah film yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan tegang yang akan membuat jantung penonton berdebar dan harap-harap cemas menanti adegan selanjutnya. Tapi bagaimana jadinya kalau sebuah film thriller justru menghasilkan yang sebaliknya, yaitu malah membuat penonton (baca: saya) menjadi kebosanan? Jelas itu artinya film tersebut adalah film yang gagal, dan "The Roommate" ini masuk kategori tersebut.
Sara (Minka Kelly) yang datang dari kota kecil ke L.A. dengan cita-cita menjadi desainer kelas atas baru saja masuk kedalam asrama tempat dia berkuliah. Disana dia tidak kesulitan mendapat teman baru, salah satunya Tracy (Aly Michalka), seorang gadis pirang yang gemar berpesta di club. Ajakan pesta dari Tracy yang itulah yang mempertemukan Sara dengan penggebuk drum dari sebuah band lokal yang sedang manggung disana, Stephen (Cam Gigandet) dimana mereka sama-sama menyukai. Sebuah awal yang indah bagi Sara sampai sepulangnya dia ke asrama rekan sekamarnya baru saja tiba disana. Dia adalah Rebecca (Leighton Meester), seorang gadis yang memberikan kesan ramah dan hobi menggambar. Sara dan Rebecca makin dekat dan saling berbagi rahasia dan hal pribadi. Sampai lama kelamaan Rebecca makin terlihat overprotective pada Sara dan berusaha menyingkirkan orang-orang yang ada disekitar Sara.
Apa lagi yang harus saya katakan tentang film ini selain membosankan dan nyaris tidak memberikan ketegangan sedikitpun. Plot yang diberikan juga pada dasarnya juga sudah sangat standar dan tertebak. Bagaimana seorang gadis yang awalnya terlihat ramah tapi lama kelamaan makin terasa berlebihan dan berubah menjadi psycho.Latar belakang psikopat si gadis sudah sangat tertebak. Bagaimana klimaks dan endingnya juga sudah sangat tertebak. Tapi tentu itu bukan masalah besar jika dalam plot super standar itu berhasil diselipkan adegan menegangkan atau setidaknya sedikit gore yang bisa membuat mata ini tetap terjaga. Tapi "The Roommate" malah menjadi thriller paling tidak menegangkan sekaligus paling sopan. Yak, paling sopan karena nyaris tidak diperlihatkan darah tumpah di film ini. Sungguh langkah yang amat buruk.
Untuk akting para pemainnya Leighton Meester pantas mendapat kredit lebih dan sedikit menaikkan penilaian saya terhadap film ini. Bagaimana dia bertransformasi dari gadis ramah, lalu menjadi gadis overprotective dan akhirnya menampakkan diri sebagai gadis psikopat adalah sebuah nilai lebih dan bahkan bagian terbaik film ini. Untuk Minka Kelly aktingnya tergolong standar gadis dalam film slasher remaja. Standar disini maksudnya adalah gadis cantik dengan akting mengecewakan. Sungguh sangat disayangkan mengingat saya berharap Minka Kelly bisa berakting bagus karena dia termasuk "keluarga besar" film favorit saya sepanjang masa, apalagi kalau bukan (500) Days of Summer walaupun kemunculannya tidak sampai 5 menit tapi sangat berkesan di film tersebut.
OVERALL: Hanya akting cukup bagus dari Leighton Meester dan kecantikan Minka Kelly yang menjadi nilai lebih film ini dan membuat saya bertahan sampai akhir. Sisanya membosankan dan sangat jelek.
RATING:
Sara (Minka Kelly) yang datang dari kota kecil ke L.A. dengan cita-cita menjadi desainer kelas atas baru saja masuk kedalam asrama tempat dia berkuliah. Disana dia tidak kesulitan mendapat teman baru, salah satunya Tracy (Aly Michalka), seorang gadis pirang yang gemar berpesta di club. Ajakan pesta dari Tracy yang itulah yang mempertemukan Sara dengan penggebuk drum dari sebuah band lokal yang sedang manggung disana, Stephen (Cam Gigandet) dimana mereka sama-sama menyukai. Sebuah awal yang indah bagi Sara sampai sepulangnya dia ke asrama rekan sekamarnya baru saja tiba disana. Dia adalah Rebecca (Leighton Meester), seorang gadis yang memberikan kesan ramah dan hobi menggambar. Sara dan Rebecca makin dekat dan saling berbagi rahasia dan hal pribadi. Sampai lama kelamaan Rebecca makin terlihat overprotective pada Sara dan berusaha menyingkirkan orang-orang yang ada disekitar Sara.
Apa lagi yang harus saya katakan tentang film ini selain membosankan dan nyaris tidak memberikan ketegangan sedikitpun. Plot yang diberikan juga pada dasarnya juga sudah sangat standar dan tertebak. Bagaimana seorang gadis yang awalnya terlihat ramah tapi lama kelamaan makin terasa berlebihan dan berubah menjadi psycho.Latar belakang psikopat si gadis sudah sangat tertebak. Bagaimana klimaks dan endingnya juga sudah sangat tertebak. Tapi tentu itu bukan masalah besar jika dalam plot super standar itu berhasil diselipkan adegan menegangkan atau setidaknya sedikit gore yang bisa membuat mata ini tetap terjaga. Tapi "The Roommate" malah menjadi thriller paling tidak menegangkan sekaligus paling sopan. Yak, paling sopan karena nyaris tidak diperlihatkan darah tumpah di film ini. Sungguh langkah yang amat buruk.
Untuk akting para pemainnya Leighton Meester pantas mendapat kredit lebih dan sedikit menaikkan penilaian saya terhadap film ini. Bagaimana dia bertransformasi dari gadis ramah, lalu menjadi gadis overprotective dan akhirnya menampakkan diri sebagai gadis psikopat adalah sebuah nilai lebih dan bahkan bagian terbaik film ini. Untuk Minka Kelly aktingnya tergolong standar gadis dalam film slasher remaja. Standar disini maksudnya adalah gadis cantik dengan akting mengecewakan. Sungguh sangat disayangkan mengingat saya berharap Minka Kelly bisa berakting bagus karena dia termasuk "keluarga besar" film favorit saya sepanjang masa, apalagi kalau bukan (500) Days of Summer walaupun kemunculannya tidak sampai 5 menit tapi sangat berkesan di film tersebut.
OVERALL: Hanya akting cukup bagus dari Leighton Meester dan kecantikan Minka Kelly yang menjadi nilai lebih film ini dan membuat saya bertahan sampai akhir. Sisanya membosankan dan sangat jelek.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar