PUSS IN BOOTS (2011)
Pihak Dreamworks jelas masih belum mau berpisah sepenuhnya dengan franchise Shrek. Namun mereka juga sadar bahwa meneruskan petualangan si Ogre hijau pasti akan cukup beresiko mengingat film keempatnya meski sukses secara finansial tapi dari segi kualitas adalah yang terburuk. Maka dibuatlah spin-off untuk karakter Puss in Boots yang merupakan karakter favorit dalam franchise tersebut disamping Shrek sendiri. Karakter si kucing yang memakai sepatu boot ini mulai menarik perhatian sejak kemunculannya di film kedua Shrek dengan tatapan matanya yang menggemaskan dan kemampuannya memainkan pedang. Cerita dalam film ini mengambil kisah sebelum kemunculannya di "Shrek 2", apalagi kalau bukan sejarah awal sang Puss.
Puss in Boots adalah seekor kucing yang jadi buronan oleh banyak pihak. Suatu hari Puss mendapat kabar bahwa duo penjahat yang ditakuti, Jack & Jilll baru saja mendapatkan kacang ajaib yang selama ini telah lama dia cari dan selalu gagal dia temukan. Dalam pencariannya, Puss bertemu dengan seekor kucing pencuri betina bernama Kitty Softpaws yang juga berniat mencuri kacang tersebut. Yang membuat Puss terkejut adalah kenyataan bahwa Kitty bekerja sama dengan Humpty Dumpty yang dulu sempat menjadi sahabat baiknya tapi kemudian persahabatan itu pecah saat Humpty mengkhianati Puss. Tapi demi mencapai mimpi mereka semasa kecil yaitu mendapatkan kacang ajaib tersebut, maka pada akhirnya Puss bersedia bekerja sama dengan Humpty dan Kitty.
Cerita yang disuguhkan memang tidak baru. Plot yang ada sudah seringkali muncul dalam film-film Hollywood dan kemana arahnya sudah tidak lagi mengejutkan penonton. Konflik yang muncul karena pengkhianatan dan segala bentuk petualangan yang disajikan adalah pengulangan-pengulangan yang sudah sangat sering ditampilkan. Tapi toh sasaran dari film ini juga anak-anak sehingga yang dijadikan andalan adalah adegan aksi yang dipadukan dengan komedi. Dan hiburan yang disajikan tersebut buat saya pribadi sangat menghibur. Aksi keren Puss dalam petualangannya cukup menghibur. Tapi yang paling menyenangkan adalah bagaimana tokoh Puss masih terasa menggemaskan dalam film ini. Urusan komedi juga disajikan dengan cukup baik, setidaknya remaja atau orang dewasa akan mampu tertawa di beberapa bagian. Anak-anak? Jelas mereka sanagt terhibur, terbukti gerombolan bocah SD yang menonton di sebelah saya tertawa terbahak-bahak dan terkagum melihat efek 3D yang ada.
Efek 3D dalam film ini memang cukup berhasil dan terbukti pihak studio mulai belajar untuk tidak asal dalam membuat film 3D. Oya, karena pada dasarnya film ini adalah spin-off dari franchise Shrek, maka seperti biasa akan ada beberapa kisah dongeng yang dimasukkan dan diadatasi meskipun tidak terlalu banyak. Disini ada "Jack and the Beanstalk" dan "Killing the Goose That Laid the Golden Eggs" Pencampuran kedua dongeng itu terbukti ampuh dan berhasil dalam membangun dunia petualangan Puss. Pada akhirnya "Puss in Boots" memang tidak punya cerita yang berbeda dari film animasi lain dan tidak ada kedalaman cerita yang membuat kisahnya selalu diingat, tapi harus diakui film ini memperpanjang nafas setidaknya sedikit nafas bagi franchise Shrek karena berhasil menyuguhkan sebuah sajian yang menghibur, sangat menghibur.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar