SNITCH (2013)
Dwayne Johnson bagaikan sebuah jaminan akan hadirnya sebuah film aksi yang seru dan kental dengan nuansa machoisme. Urusan akting memang tidak spesial namun sebenarnya juga tidak bisa dikatakan buruk. Maka dari itu namanya seolah menjadi jaminan keberhasilan sebuah film. Bahkan franchise macam Fast & Furious saja bisa kembali mendapatkan nafasnya disaat Johnson bergabung di Fast Five. Disaat era Stallone maupun Schwarzenegger telah usai, Dwayne Johnson bersama Jason Statham kini menjadi ujung tombak dalam genre ini. Maka dari itu disaat film terbarunya yang berjudul Snitch dirilis saya mengharapkan sebuah film action yang penuh aksi seorang Dwayne Johnson dengan otot-otot besarnya menghajar tiap musuh yang ditemui. Melihat posternya yang menampilkan sosok sangar sang aktor saya makin yakin bahwa ini adalah sajian yang mungkin tidak terlalu banyak memakai otak tapi yang pasti akan banyak otot yang dihadirkan disini. Namun ternyata Snitch bukanlah tipikal film seperti yang saya harapkan karena dibandingkan adegan aksi akan lebih banyak drama disini. Yang paling mengejutkan adalah Dwayne Johnson tidak bermain sebagai karakter tangguh yang sanggup menghajar 10 orang sekaligus ataupun meledakkan markas musuh sendirian. Disini dia berperan sebagai John Matthews, seorang pria biasa pemilik sebuah perusahaan konstruksi.
Konflik dalam Snitch dimulai saat Jason (Rafi Gavron), putera John dari pernikahan pertamanya ditangkap polisi atas tuduhan mengedarkan narkoba. Mengetahui bahwa puteranya tidak bersalah, John berusaha melakukan apapun untuk menghindarkan Jason dari hukuman 10 tahun penjara termasuk berusaha melakukan perjanjian dengan jaksa wilayah Joanne Keeghan (Susan Sarandon). Akhirnya Joanne sepakat untuk mengurangi masa tahanan Jason selama setahun asalkan John bersedia membantu menangkap Malik (Michael Kenneth Williams) yang merupakan seorang pemasok narkoba besar disana. John akhirnya bersedian untuk menyamar sebagai kurir narkoba dengan menggunakan truk perusahaan miliknya. Namun hal diluar dugaan terjadi saat misi tersebut justru membawa John pada lingkaran krimina yang jauh lebih besar dan tentunya makin membahayakan dirinya beserta seluruh keluarganya. Mungkin filmnya penuh dengan nuansa kriminal yang melibatkan kartel narkoba kelas kakap. Namun seperti yang sudah saya sebutkan bahwa Snitch nyatanya bukanlah film penuh rangkaian adegan aksi meskipun punya Dwayne Johnson di dalamnya. Snitch nampak berusaha menggabungkan court room drama tentang usaha seorang ayah berunding dengan jaksa supaya sang anak bisa bebas dengan action-crime tentang usaha melacak gembong pengedar narkoba.
Tentu saja saya tidak mengatakan itu sebagai pilihan yang buruk. Bahkan Snitch bisa menjadi suguhan yang lengkap jika drama pengadilannya mampu dieksekusi dengan solid dan menyentuh sedangkan porsi aksinya yang mengadalkan Dwayne Johnson bisa memberikan hiburan super seru sebagai pelengkap. Namun pada akhirnya sutradara Ric Roman Waugh justru nampak kebingungan menentukan fokus filmnya. Porsi dramanya jelas tidak berakhir maksimal meskipun lagi-lagi tidak buruk. Bagaimana interaksi dan konflik antara John dengan Joanne sekaligus pihak kepolisian serta bagaimana John harus "menipu" bawahannya untuk bekerja sama dalam misi jelas menarik untuk dikesplorasi lebih dalam. Konflik yang dihadirkan disini adalah kisah yang penuh dengan unsur konspirasi yang tentunya menarik dan bisa terasa begitu intense meski tidak punya porsi adegan aksi atau ledakan besar-besaran. Kisah tentang bagaimana seseorang melakuakn tawar menawar dengan aparat hukum untuk mengurangi hukuman bahkan meskipun harus mengorbankan orang lain sekalipun. Aparat tidak peduli hal apapun yang penting bisa meringkus buronan sebanyak mungkin, sedangkan sang warga sipil tidak peduli meski harus menjebak orang lain asalkan hukuman yang ia terima bisa jauh berkurang. Hal yang sama juga berlaku pada drama keluarga ayah dan anak yang sebenarnya bisa terasa menyentuh tapi lagi-lagi kurang dalam pada penggarapannya.
Meng-casting Dwayne Johnson bagi saya adalah sebuah kesalahan disini. Tentu saja saya tidak bermaksud mengatakan bahwa permaianannya buruk. Mungkin bukan kualitas akting kelas Oscar tapi kharisma sang aktor masih tetap kuat seperti biasanya. Tapi permasalahannya dengan menempatkan Dwayne Johnson sebagai seorang karakter dalam situasi seperti diatas, penonton mana yang tidak gregetan karena berharap John Matthews akan segera menghaajar semua orang yang menghalangi jalannya. Namun kita harus bersabar hingga momen klimaks untuk melihatnya menghajar para gembong narkoba lewat adegan kejar-kejaran sekaligus baku tembak yang saya akui terasa seru. Namun sebelum itu saya dibuat gregetan melihat sosok Dwayne Johnson yang jelas termasuk rapuh jika dibandingkan dengan karakter yang ia mainkan selama ini. Pada akhirnya otot-otot sang aktor terasa begitu mubazir disini. Bagi Johnson mungkin ini adalah sbeuah keputusan baik untuk melebarkan jangkauan karakternya, namun bagi Snitch sendiri untuk apa memakai The Rock yang sangar itu jika hanya diberikan satu rangkaian adegan aksi di bagian akhir? Bukankah lebih baik menghilangkan porsi adegan aksinya, menjadikan film ini sebagai drama kriminal secara penuh dan memakai aktor lain yang memang lebih kearah aktor drama? Pada akhirnya Snitch masih bisa dinikmati meskipun pada akhirnya menjadi sebuah tontonan yang jauh dari kata maksimal.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar