GUNUNG KAWI (2017)

10 komentar
Kita tahu track record Nayato Fio Nuala. Sepanjang karirnya selama hampir 14 tahun, telah 83 kredit penyutradaraan didapat (plus berbagai posisi lain). Bersama Sultan KK Dheeraj, Baginda Nayato selalu jadi bahan bulan-bulanan akibat karya mereka yang selalu "aneh bin ajaib". Tapi kita sering lupa bahwa sejatinya Nayato menyimpan passion besar terhadap sinema. Seleranya pun bagus, setidaknya dibanding sutradara-sutradara penghasil film buruk lain. Saya cukup yakin, mayoritas sutradara tersebut jangankan suka, belum tentu mereka pernah menonton karya-karya Wong Kar-wai, influence terbesar Baginda Nayato khususnya dari segi teknis. Dia tak menyukai "The Godfather" karena cara bertuturnya, tapi itu lain cerita.

"Gunung Kawi" ditinjau lewat aspek mana pun bukanlah film bagus. Merupakan sekuel bagi "Dilarang Masuk..!" (review di sini). "Gunung Kawi" membawa konsep komedi-horor serupa film pendahulunya menerapkannya pada formula klasik berupa para remaja yang diteror makhluk gaib di tengah hutan. Tentu naskah garapan Ery Sofid ("Kastil Tua", "Pocong Pasti Berlalu", "Di Sini Ada Yang Mati") sama sekali belum layak disebut solid merajut cerita pula menggampangkan resolusi konflik, tapi setidaknya enggan mencoba sok pintar dengan kejutan dipaksakan misalnya. Semua disusun seperlunya walau logika bertutur kerap dipertanyakan. 
Adit (Maxime Bouttier) mendapati sang ayah, Drajat (Roy Marten) bertingkah aneh, sering berhalusinasi akibat tak lagi memberi tumbal sebagai syarat pesugihan yang ia dapat di Gunung Kawi. Pabrik rokok selaku sumber mata pencahariannya pun bangkrut seketika. Merasa iba, Adit memilih mengajak teman-temannya pergi ke Kawi guna mencari obat bagi Drajat. Kenapa ia repot-repot menantang bahaya alih-alih mencari dukun sakti di sekitar? Karena kalau begitu filmnya takkan bisa dibuat. Sebagaimana manusia waras pada umumnya, teman-teman Adit awalnya menolak, terlebih trauma kejadian di film pertama belum hilang. Namun didorong rasa setia kawan, mereka memutuskan bersedia menemani Adit ketimbang meyakinkan ada cara lain yang lebih mudah dan aman. 

Serupa film pertama, kebanyakan sentuhan komedinya cenderung mengesalkan daripada menyenangkan, khususnya saat melibatkan karakter Bang Jono (Reymon Knuliqh), satpam sekolah yang tak pernah serius, selalu asal bicara. Film ini total berkomedi, di mana para hantu pun tak ketinggalan mengumbar aksi konyol. Menurunkan kadar kengerian, namun Nayato seperti sadar akan ketidakmampuan mengemas penampakan seram, lalu memilih pendekatan "so-bad-and-stupid-it's-good". Berhasil? Pastinya tidak. Sepertiga akhir durasi ketika filmnya mengembalikan setting ke perkotaan jadi rutinitas jump scare berisik yang diperparah tata suara perusak gendang telinga. Paling tidak Nayato dan rekan sudah jujur, sadar, dan tahu film macam apa ini.
"Gunung Kawi" walau dipenuhi sinematografi gelap tak kreatif standar suguhan horor berlokasi di hutan, sempat mengembalikan ingatan atas kepiawaian Nayato mengemas gambar apik. Cuma sekali, tepatnya sewaktu Roro (Roro Fitria) menari. Adegan itu menggelikan akibat akting over-the-top layaknya sinetron kolosal Indosiar dari sang aktris, tetapi warna-warni tata artistiknya cukup menghibur mata. Sekilas potensi Nayato turut tampak kala protagonis mulai memasuki area Gunung Kawi. Kamera menangkap sedikit suasana hutan diiringi versi lambat lagu "Aku Tak Biasa". Menggarap ulang lagu lama dengan tempo lambat tengah menjadi tren di Hollywood. Bukan fakta mencengangkan bagi pembuat film, tapi membuktikan Nayato "melek" akan perkembangan film. Adegannya sendiri sejenak terkesan creepy, menyiratkan misteri yang segera menghampiri walau segera dirusak oleh dipaksakannya humor hadir di segala situasi.

Ditutup oleh ending yang memperlihatkan kebingungan penulisnya menutup cerita, "Gunung Kawi" meski buruk merupakan peningkatan kecil dibanding beberapa film terakhir Nayato yang mengingatkan betapa ia bukan seutuhnya sutradara nihil talenta, berpotensi menghasilkan karya mengesankan apabila didukung naskah kuat. Nayato bisa membuat film bagus. Usahanya di awal karir dahulu kentara mengarah ke sana. Sayang, deretan karya buruk dan pengaruh industri semakin mengikis potensi serta usaha tersebut. 


Ticket Sponsored by: Bookmyshow ID & Indonesian Film Critics

10 komentar :

Comment Page:
Alvi mengatakan...

gan, cara bisa daftar ke idfc gimana ya kalo boleh tau?

Rasyidharry mengatakan...

Di web-nya buka aja menu "contribute". Syaratnya udah ngeblog selama minimal 2 tahun. Tapi kalau belum 2 tahun & tetep pengen ikut kasih rating, bisa gabung di grup telegram IDFC:
https://t.me/joinchat/AAAAAECnSLLWZrgxZl8uVg

Nggak cuma kasih rating, banyak obrolan (& gosip) menarik juga di situ *malah promosi*

Ahoy mengatakan...

ditunggu review journey to the west 2 nya bro..!!!

Rasyidharry mengatakan...

I love the first movie. Pasti besok nonton :)

Alvi mengatakan...

Itu aja ya gan syaratnya? Jumlah post di blog dijadiin acuan juga gak?

Rasyidharry mengatakan...

Jumlah nggak ada, yang penting hitungannya selama 2 tahun itu aktif. Bukan posting 6 bulan sekali misal. Kalau itu memenuhi syarat, tinggal kualitas review-nya ditinjau. Udah kok, paling colek adminnya di twitter kalau e-mail nggak ditanggapi. Orang sibuk :D

SINESTESIA mengatakan...

Kesel banget dah,di bioskop daerah ane rela ngilangin Lego Batman sama Split demi film ini sama Generasi Kocak.Gak tahu harus dukung karena cinta film indonesia apa gimana :/

Rasyidharry mengatakan...

Wah itu wajar kesel. Film bagus ya film bagus, jelek ya jelek. Nggak peduli negaranya. Saya prihatin hehe

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum wrb salam persaudaraan,perkenalkan saya Sri Wulandari asal jambi,maaf sebelumnya saya hanya mau berbagi pengalaman kepada saudara(i) yang sedang dalam masalah apapun,sebelumnya saya mau bercerita sedikit tentang masalah saya,dulu saya hanya penjual campuran yang bermodalkan hutang di Bank BRI,saya seorang janda dua anak penghasilan hanya bisa dipakai untuk makan anak saya putus sekolah dikarenakan tidk ada biaya,saya sempat stres dan putus asa menjalani hidup tapi tiap kali saya lihat anak saya,saya selalu semangat.saya tidak lupa berdoa dan minta petunjuk kepada yang maha kuasa,tampa sengaja saya buka internet dan tidak sengaja saya mendapat nomor tlpon Aki Sulaiman,awalnya saya Cuma iseng2 menghubungi Aki saya dikasi solusi tapi awalnya saya sangat ragu tapi saya coba jalani apa yang beliau katakan dengan bermodalkan bismillah saya ikut saran Aki Sulaiman saya di ritualkan dana gaib selama 3 malam ritual,setelah rituialnya selesai,subahanallah dana sebesar 2M ada di dalam rekening saya.alhamdulillah sekarang saya bersyukur hutang di Bank lunas dan saya punya toko elektronik yang bisa dibilang besar dan anak saya juga lanjut sekolah,sumpah demi Allah ini nyata tampa karangan apapun,bagi teman2 yang mau berhubungan dengan Aki Sulaiman silahkan hub 085216479327 insya Allah beliau akan berikan solusi apapun masalah anda mudah2han pengalaman saya bisa menginspirasi kalian semua,Assalamualaikum wrb.JIKA BERMINAT SILAHKAN HUB AKI SULAIMAN 085-216-479-327,TAMPA TUMBAL,TIDAK ADA RESIKO APAPUN(AMAN) .

Ban Diman Di Mojokerto mengatakan...

Jika teman2 butuh angka jitu 2d 3d 4d di jamin 100% tembus saya sudah membuktikan saya di bantu sama mbah sero 4d dan 2d pengeluaran sgp sama hk sudah 3X putaran saya menang syukur alhamdulillah hutang2 saya semua pada lunas bagi yang mau menang seperti saya ini jalan yang bisa melunasi hutang dan masih banyak bantuan lainnya didalam blog mbah semuanya sudah di jelaskan atau silahkan buktikan sendiri dengan cara hubungi no 082_370_357_999 namanya mbah sero ATAU BUKA BLOG MBAH SERO DISINI