BLADE OF THE IMMORTAL (2017)
Rasyidharry
November 27, 2017
Action
,
Cukup
,
Hana Sugisaki
,
Japanese Movie
,
REVIEW
,
Sota Fukushi
,
Takashi Miike
,
Takuya Kimura
,
Tetsuya Oishi
,
Yoko Yamamoto
7 komentar
Blade of the Immortal dipromosikan sebagai film ke-100 Takashi Miike, walau mengacu pada kredit IMDb, tanpa menghitung serial televisi dan film pendek, ini "baru" karya nomor 92. Bukan masalah, tetap jumlah yang sulit ditandingi sutradara lain. Terpenting, di usia 57 tahun, setelah 26 tahun berkecimpung di industri perfilman, Miike belum menunjukkan tanda bakal memperlambat laju, meski secara alamiah, kualitasnya naik-turun. Diangkat dari Blade of the Immortal buatan Hiroaki Samura yang brutal memfasilitasi Miike membuat adaptasi manga yang lebih serius, sedikit menjauhi gaya "kartun" sebagaimana biasa ia gunakan.
Sekuen pembukanya memperlihatkan itu, dibungkus visual hitam-putih, Miike membawa si tokoh utama, samurai bernama Manji (Takuya Kimura), pada pertarungan brutal, pembicaraan soal kematian, lalu ditutup tragedi ketika sosok berharga dalam hidupnya dibunuh. Manji yang siap meregang nyawa justru dianugerahi (atau dikutuk) kehidupan abadi Yaobikuni (Yoko Yamamoto), seorang pertapa wanita misterius. 50 tahun berselang, ia dimintai bantuan oleh Rin (Hana Sugisaki) untuk membunuh Kagehisa Anotsu (Sota Fukushi), ketua Ittō-ryū yang membantai sang ayah di depan matanya. Ittō-ryū sendiri adalah perkumpulan yang berniat menyatukan seluruh perguruan pedang di seluruh negeri.
Memang sepanjang perjalanan, Manji dan Rin berhadapan dengan para anggota Ittō-ryū yang memiliki dandanan aneh, tapi nuansa komikal jarang diberikan. Menjaga absuditas di batas minumum, karakternya tidak bertingkah layaknya tokoh kartun, kuantitas humor khususnya slapstick ditekan, Miike pun turut mengontrol kadar gore. Pertarungan antara samurai masih bersimbah darah, namun urung berlebihan. Sebagaimana Thirteen Assassins, sang sutradara mengutamakan kesolidan koreografi, menempatkan kamera di posisi yang lebih bertujuan menangkap gerak laga ketimbang detail pedang yang memotong bagian tubuh manusia.
Menyenangkan pula melihat jajaran pelakon yang berakting dalam kadar emosi serta ekspresi secukupnya, meninggalkan gaya over-the-top seperti yang kerap kita temui dalam banyak alih media manga menuju live action (atau film Jepang pada umumnya). Alhasil, Takuya Kimura berkesempatan memamerkan pesona samurai abadi yang ketenangan luarnya merupakan bentuk endapan duka mendalam selama puluhan tahun.
Sayangnya, naskah Tetsuya Oishi terjebak dalam permasalahan klasik adaptasi manga, yakni kesulitan merangkum puluhan bab menjadi satu film panjang. Blade of the Immortal mengambil dua arcs pertama manga-nya yang terdiri atas 79 chapter. Keputusan merangkai durasi sekitar 2 setengah jam sejatinya tepat, tapi gagal dimaksimalkan. Pergerakan narasi tetap jumpy dan buru-buru tatkala Oishi hanya tertarik memasukkan pertarungan demi pertarungan alih-alih menjalin cerita kokoh. Menonton Blade of the Immortal bagai bermain video game yang berpindah dari satu boss battle ke boss battle berikutnya.
Kelemahan alur menanggalkan tujuan filmnya untuk tampil dramatik, padahal setumpuk potensi dapat kita temukan, dari tendensi bunuh diri Manji, hubungan layaknya kakak-adik dirinya dengan Rin, hingga yang paling menarik, motivasi Kagehisa membentuk Ittō-ryū akibat dendam turun temurun yang bisa dipahami. Semua gagal menyentuh puncak kapasitas, sebab pengembangan kisah maupun penokohan tak berjalan baik, termasuk 35 menit terakhir sewaktu alurnya berbelok ke arah berbeda. Still an entertaining samurai movie though.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
7 komentar :
Comment Page:Emang gak di buat trilogy yah macam kenshin?
Mungkin, walau ngelihat track record Miike, jarang adaptasi manga-nya dapat sekuel.
Yg bikin ga klimaks mnrt saya kebanyakan adegan pengeroyokan pasukan.kelemahan bag fighting nya kerasa.pasukan yg berdiri di belakang kebanyakan diam.so duel puncak malah kesannya jadi udh pada kelelahan....
Sudah ad lapak donlotny sblom tayang di cinemaxx wkwkwkw
Haha iya, kelamaan rilis di bioskopnya sih, keburu nongol di lapak
Mas, besok official trailer Infinity War resmi akan di rilis.
Mungkin bisa di review atau di bahas soal trailer nya. Hehehe.
Hype is real.
Kalo nggak pingsan setelah nonton :D
Posting Komentar