MONSTER HUNT 2 (2018)
Rasyidharry
Februari 22, 2018
Bai Baihe
,
Chinese Movie
,
Jing Boran
,
Li Yuchun
,
Lumayan
,
REVIEW
,
Tony Leung
14 komentar
Suatu ketika pacar saya pernah berkata bahwa ibunya suka
menonton film di bioskop, tapi hanya sebagai media hiburan. “Yang penting gambarnya
enak dilihat”, sebutnya. Saya percaya itu bukan cuma mewakili penonton dari
kalangan ibu-ibu, tapi secara umum. Beramai-ramai, entah bersama kawan atau
keluarga, mereka datang mencari eskapisme. Kebanyakan enggan melihat
pemandangan sehari-hari di layar. Mereka ingin dihibur, tertawa, terpana, dan
kalau bisa, sedikit disentuh perasaannya. Blockbuster
Cina belakangan makin ahli melakukan itu sehingga menghasilkan iklim industri
yang makin positif.
Monster Hunt 2, selaku sekuel film terlaris keempat
sepanjang masa di Cina, sanggup melakukannya. Hebatnya, pencapaian tersebut berlaku
ke semua umur. Penonton dewasa akan menyukai tingkah konyol tokoh-tokohnya,
Wuba yang menggemaskan, juga tata artistik megah dari penataan setting hingga
kostum, sementara anak tentu menyukai pertarungan monster-monster berpenampilan
bagai karakter kartun. Monster
Hunt 2 memang memposisikan diri sebagai tontonan keluarga. An entertaining one.
Tidak ada usaha untuk menjadi suguhan cerdas dalam naskah
buatan Jack Ng, Sunny Chan, dan Su Liang. Bahkan cenderung memaksa untuk
melanjutkan kisah yang telah ditutup manis. Bila film pertamanya ditutup saat Song
Tianyin (Jing Boran) dan Huo Xiaolan (Bai Baihe) merelakan anak monster mereka,
Wuba, tinggal di dunia monster, maka kali ini keduanya menyadari bahwa hidup
terpisah dengan keluarga bukan hal terbaik bagi Wuba. Dua cerita terpisah yang merupakan
satu rangkaian proses dan sejatinya dapat dirangkum dalam satu film.
Seperti Wuba yang sulit diam dan berlarian semaunya tak tentu
arah, alurnya bergerak cepat hanya guna melayani satu aksi menuju aksi
berikutnya, melompat dari kekacauan satu ke kekacauan lain, tanpa tertarik memaparkan narasi runtut yang
solid. Namun seperti Wuba pula, alurnya memang hanya ingin bersenang-senang.
Pertemuan Wuba dengan Tu Sigu (Tony Leung), seorang penjudi dan penipu beserta
asistennya, monster tambun bernama BenBen, membuka gerbang petualangan
menyenangkan tersebut.
Bersama Tu Sigu lah kita bertemu Zhu Jinzhen (Li Yuchun)
dengan metode hukuman uniknya, kegaduhan di kasino, pula kekonyolan sebuah pertunjukan sulap. Kata kuncinya adalah “imajinatif”. Monster Hunt 2 berbeda dengan suguhan Hollywood yang kerap
mengasosiasikan hiburan ringan dengan minimnya kreativitas. Karena bukan “film
serius”, Monster Hunt 2 bebas
bermain-main dan bereksplorasi tanpa peduli logika, menghasilkan bumbu komedi
yang tidak berhenti di tataran slapstick,
hingga beragam cara terkait eksekusi aksi, termasuk dalam klimaks yang enggan
asal besar. Walau ada satu momen di klimaks yang mungkin terlampau mengerikan,
bahkan bagi orang dewasa sekalipun.
CGI para monster jelas belum setingkat Hollywood, dan meski penokohannya
tidak kompleks, sosok-sosok seperti Wuba yang menggemaskan dan BenBen yang
lembut mampu merebut hati penonton. Untuk karakter manusia, Bai Baihe
mengasyikkan disimak, tetapi Tony Leung paling
menyedot atensi tiap kali Tu Sigu
mengisi layar. Dia lancar menangani porsi komedi juga (tentu saja) drama. Tu
Sigu menjadi tokoh terbaik, sebab ia paling banyak mengalami proses dibanding
karakter lain di sini, hingga akhirnya bertransformasi. Andai franchise Monster Hunt hendak bergerak
ke haluan berbeda, Leung jelas lebih dari cukup mengisi slot protagonis utama.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
14 komentar :
Comment Page:Bang, iklan nya makin mengganggu
Yang mana sih? Perasaan dari hape cuma ada di sela artikel deh
di hape saya sering muncul iklan dan sering sekali kena klik hehehe,
moga dapet banyak mas dari ads nya
hahaha
Yang kadang-kadang pop up nutupin layar? Itu mau diilangin tapi nggak tahu caranya karena lupa naroh script di sebelah mana. Lha dapet nggak seberapa juga haha
Ga ada tuh perasaan iklan pop up...iklan di hape saya malah cuma ada di bawah artikel.
jadi udah punya pacar intinya?
Makanya, lagi berusaha diakalin tapi nggak nemu caranya haha
Ya, itulah inti review kali ini haha
Wah..... ibunya pacar abang pasti suka ma filmnya Terrence Malick.....
@Budi Gambar bagus sih gambar bagus, tapi nggak yang kayak begitu juga :D
ya...apapun itu tony leung adalah alasan mengapa saya harus nonton film ini haha
Yes, lucu banget TOny Leung di sini :D
Andai Tony Leung duet dg Jay Chou
Posting Komentar