THE PRINCESS AND THE MATCHMAKER (2018)
Rasyidharry
Maret 20, 2018
Choi Min-ho
,
Comedy
,
Hong Chang-pyo
,
Kang Min-hyuk
,
Kim Sang-kyung
,
Korean Movie
,
Kurang
,
Lee Seung-gi
,
REVIEW
,
Romance
,
Shim Eun-kyung
Tidak ada komentar
The Princess and the
Matchmaker adalah
film yang membuat saya tidak peduli akan intrik-intrik alurnya dan sekedar
menantikan bit demi bit komedi yang dibawakan oleh pemeran utamanya yang
handal. Pertanyaannya, seberapa lama sebuah film mampu bertahan dengan hanya
mengandalkan itu. Tidak lama. Tapi rasanya golongan penonton wanita muda
penggila kultur Korea—yang berdasarkan pengalaman serta observasi mudah
terpancing antusiasme dan teriakannya—takkan peduli. Pada film di mana Kang
Min-hyuk (CNBLUE) tampil sebagai pemeran pendukung sementara Choi Min-ho
(Shinee) dan Lee Seung-gi menjadi kakak beradik, teriakan maupun desahan manja
mereka memang sukar dibendung.
Itu terjadi saat gala premiere. Studio langsung gegap gempita
kala kemunculan perdana Seung-gi, meskipun kamera sekedar menampilkan sekelebat
wajahnya yang tertutup Gat (topi tradisional Korea). Dia memerankan Seo Do-yoon
si jago ramal kepercayaan istana. Ya, sang Raja (Kim Sang-kyung) amat percaya
hal-hal demikian, termasuk mempercayai ahli astrologi untuk mengadakan
sayembara pencarian calon suami bagi Puteri Songhwa (Shim Eun-kyung). Dia
percaya, pernikahan bakal menghentikan kemarau berkepanjangan. Berbekal keahlian
meramalnya, Do-yoon diminta menyeleksi siapa di antara para calon paling cocok
menikahi sang Puteri.
Namun Songhwa bukan Puteri biasa. Dia dianggap terkutuk.
Konon melihat wajahnya saja bisa mendatangkan kutukan. Dia pun bukan Puteri
manis penurut. Khawatir terhadap nasihnya yang segera menikahi orang asing,
Songhwa nekat berkomplot dengan pelayan agar bisa keluar dari istana supaya
berkesempatan memata-matai calon suaminya satu per satu. Total ada 4 pria, dan The Princess and the Matchmaker
mengetengahkan bagaiman Songhwa menemukan kejanggalan di masing-masing calon,
baik yang dikemas jenaka maupun serius. Kita tahu jika takdir nantinya
menyatukan ia dengan si peramal yang juga tengah berusaha menyembuhkan kebutaan
kakaknya yang diperankan CHOI MIN-HO dari SHINEE. Sayup-sayup teriakan fangirls itu terdengar lagi.
Di satu adegan, tepatnya pertemua pertama kedua tokoh utama,
Songhwa mengendap-endap di malam hari sambil mengenakan kostum angsa.
Tingkahnya konyol. Kekonyolan yang sanggup mengemban beban menyokong dinamika
film berkat ketepatan comedic timing Shim
Eun-kyung yang sebelumnya dikenal lewat judul-judul seperti Sunny (2011) sampai Miss Granny (2014). Seung-gi, bermodalkan pesona di balik
ketenangannya adalah tandem yang tepat bagi kejenakaan Eun-kyung. Interaksi keduanya
hidup, asyik, menggelitik, sebagaimana kebutuhan utama suatu komedi-romantis.
Andai saja naskah garapan Lee So-mi menjalin alurnya lebih
rapi, tanpa perlu memperumit keadaan dengan menerapkan sejumlah flashback singkat yang makin
membingungkan akibat kurang cakapnya sutradara debutan Hong Chang-pyo menangani
penuturan non-linier tersebut. Kompleksitas ini tak perlu, mengingat intrik
politik perebutan kekuasaan dalam The
Princess and the Matchmaker sejatinya biasa, pun telah jamak ditemui dalam
film-film serupa. Keberadaannya melemahkan dinamika sekaligus
intensitas. Sementara proses “matchmaking”
yang dilakukan Do-yoon sebenarnya menarik, dikemas layaknya usaha memecahkan
kode. Sayang, lagi-lagi hadir kerumitan tidak perlu. Kali ini terkait permainan
kata yang sulit diikuti karena ketiadaan waktu berkenalan atau pemahaman di
awal soal metode ramal-meramal itu.
Tujuan film ini sederhana saja, yaitu menyajikan hiburan
ringan. Memberi tawa pada penonton kala mendapati Songhwa berlawanan dengan
kepatuhan maupun keanggunan yang jadi keharusan sikap seorang Puteri di era
Joseon, atau kerajaan mana pun khususnya di masa lalu. The
Princess and the Matchmaker semestinya setia di jalur tersebut, alih-alih
beralih ke ranah yang lebih serius dan kelam di sepertiga akhir durasi. Seiring
membesarnya bahaya yang dihadapi Songhwa, seiring menghilangnya senyum serta
kecanggungan menggelitik sang Puteri, semakin pupus pula daya tarik The Princess and the Matchmaker.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar