VEERE DI WEDDING (2018)
Rasyidharry
Juni 05, 2018
Comedy
,
Hindi Movie
,
Kareena Kapoor
,
Lumayan
,
REVIEW
,
Romance
,
Shashanka Ghosh
,
Shikha Talsania
,
Sonam Kapoor
,
Sumeet Vyas
,
Swara Bhaskar
5 komentar
Tentu deretan pertanyaan berikut terdengar familiar: Kapan
punya pacar? Kapan nikah? Susah cari pasangan? Nikah sama si A mau? Atau sama
si B? Pengen deh gendong cucu. Kapan punya anak? Kok anaknya baru satu? Kapan
punya momongan lagi? Mengesalkan, tapi
bagi perempuan, seluruh pertanyaan (baca: tuntutan halus) di atas memberi beban
sosial lebih besar. Karena sayangnya, di kultur kita, wanita bagai diberi “tanggal
kedaluwarsa”, dan diberi panggilan tak menyenangkan yakni “perawan tua” kala
tidak kunjung melangsungkan pernikahan. Veere
Di Wedding dibuat berdasarkan semangat “girls
just wanna have fun”, sehingga meski isu-isu tadi tetap dibahas, tujuan
film ini cuma satu: bersenang-senang tanpa kungkungan.
Para wanita tokoh utamanya minum-minum sampai mabuk, menari
di kelab malam Thailand bersama para stripper,
menghisap mariyuana, dan tentu, mengucapkan kata-kata kasar semaunya. Naskah
buatan Nidhi Mehra dan Mehul Suri memang enggan menjauh dari formula chick flick bertema pernikahan macam Bridesmaids (2011) atau Bachelorette (2012). Pun resolusi atas
romansa maupun konflik keluarganya mudah diduga. Tapi siapa peduli? Sebab dalam
dunia di mana hidup karakternya diisi kesedihan tidak terduga, kebahagiaan yang
mudah diduga layak disambut hangat. Karena sekali lagi, Veere Di Wedding bukan mengenai kompleksitas atau kritik pedas,
melainkan bersenang-senang, menari di atas kekangan.
Empat protagonisnya adalah sahabat karib sejak masa sekolah,
dan masih menjalin kedekatan meski 10 tahun telah berselang, dan salah satu
dari mereka, Kalindi (Kareena Kapoor) menetap di Australia. Kalindi menerima
pinangan kekasihnya, Rishabh (Sumeet Vyas), walau trauma akan kegagalan
pernikahan orang tuanya masih membayangi. Tapi bahkan sebelum mahligai rumah
tangga resmi dijalani, Kalinda sudah dibuat pusing oleh tetek bengek pesta
perkawinan sebagaimana diminta oleh keluarga Rishabh. Saya sendiri kerap terlibat
perdebatan serupa dengan orang tua, yang selalu diakhiri oleh pernyataan “sebenarnya
siapa yang mau menikah?!”. Beruntung bagi Kalindi, ketiga sahabatnya setia
menemani meski sama-sama menyimpan problematika pribadi.
Avni (Sonam Kapoor) adalah pengacara perceraian yang tiap
hari selalu didorong untuk segera menikah oleh ibunya. Sebagai wanita mandiri,
ketika salah satu calon dari sang ibu berkata bahwa Avni tak perlu lagi bekerja
karena aspek finansial sudah ditanggung pihak pria, sudah pasti dia menolak. Sementara
Sakshi (Swara Bhaskar), dikarenakan perilakunya yang berlawanan dengan persepsi
kesopanan umum (berpakaian terbuka, merokok, pemabuk), begitu pernikahannya
goyah, langsung diterpa gosip buruk. Karena di budaya “ketimuran” ini, jika
pasangan suami-istri terdiri dari pria mapan berpakaian necis dan wanita yang
bersikap semaunya, kita tahu siapa yang disalahkan bila timbul masalah.
Terakhir ada Meera (Shikha Talsania), yang mendapati tubuhnya mengembang pasca
melahirkan lalu kerepotan merawat anak. Suaminya yang berasal dari Amerika tampak
santai, lantaran seperti Meera ucapkan, ia tidak terlibat dalam kerepotan
sehari-hari mengurus si buah hati.
Naskah Veere Di Wedding
sejatinya berantakan, melompat liar dari satu kegilaan menuju kegilaan
berikutnya, di mana di tiap destinasi, protagonisnya selalu mengenakan baju-baju
berbeda, yang bakal membuat banyak penonton wanita iri, sedangkan penonton pria
terdiam mengagumi kecantikan mereka. Sekali lagi, ini soal “girls just wanna have fun”. Bagaimana
bisa bersenang-senang tanpa terlihat cantik dalam balutan baju bagus, bukan? Masalahnya,
film ini menyimpan begitu banyak konflik (keempat tokoh punya urusan
masing-masing) dan titik balik, yang oleh sutradara Shashanka Ghosh (Quick Gun Murugun, Khoobsurat) coba diatasi melalui tempo cepat, penyuntingan kilat,
plus penyampaian dialog bak senapan mesin. Ya, durasi berhasil dipadatkan
sampai 125 menit, tapi dampaknya, kalimat-kalimat sulit diikuti, penyampaian
fakta berpotensi terlewat, daya bunuh komedi atau sentilan-sentilan tajam pun
menurun.
Kemampuan Veere Di
Wedding memancing tawa bukan berasal dari naskah yang memang kurang
menggigit, melainkan penampilan jajaran pemain. Kita takkan mengingat apa
humornya, tapi bagaimana para cast
menyampaikannya. Shikha Talsania bisa diandalkan guna melontarkan lelucon,
sedangkan Kareena solid memerankan wanita kebingungan yang likeable, dan itu cukup membuat kita mendukungnya mendapatkan hal
terbaik. Namun ini jadi film “kepunyaan” Swara Bhaskar dan Sonam Kapoor.
Swara tampil lucu nan liar, menggilas segala tatanan norma yang niscaya akan
membuat para konservatif meradang. Sonam Kapoor bagaikan Dewi yang seperti
diciptakan Tuhan sambil tersenyum. Sesosok dewi modern yang bukan cuma
mengandalkan paras ayu luar biasa, juga kekokohan, kepintaran, serta kemampuan
memberkati film lewat tarian-tariannya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
5 komentar :
Comment Page:Kalimat terakhir itu setuju banget dan alasan nonton film ini karena ingin melihat paras cantik Sonam,,terlepas dari filmnya yang hit and miss bonus terbesar adalah melihat wajah cantik Sonam Kapoor, sungguh tiada tara, kecantikan luar biasa. Ngiri saya sama Anand Ahuja, hahaa. Next nonton kecantikan dia lagi di Sanju.
Di imdb ratingnya hanya 2,8/10 ajaib... sy harus percaya yg mana nih?
@Ungki Gila emang Sonam ini. Apalagi kalo udah joget. Semua tewas.
@agoesinema IMDb mah orang belum nonton juga bisa ngasih angka. Sebaiknya ya jangan (cuma) lihat rating, cari tahu kenapa dapat segitu.
Kapan bakal ngereview Jurassic World: Fallen Kingdom, hari ini rilis kan?
Bang,review fallen kingdom kapan,nih?
Posting Komentar