GUNS AKIMBO (2020)
Rasyidharry
Maret 03, 2020
Action
,
Comedy
,
Cukup
,
Daniel Radcliffe
,
Jason Lei Howden
,
Natasha Liu Bordizzo
,
REVIEW
,
Samara Weaving
,
Stefan Ciupek
4 komentar
Sutradara sekaligus penulis naskah
Jason Lei Howden (Deathgasm) mungkin
meyakini dirinya telah membuat produk gila-gilaan melalui suguhan aksi-komedi
yang lebih “terasa video game” dari adaptasi layar lebar video game sungguhan. Tapi, meski sikap “semau
gue” yang diusungnya menyenangkan, Guns
Akimbo tidak segila yang dibayangkan (dan diharapkan) Howden.
Deretan soundtrack-nya membuatmu menghentakkan kaki, ada darah di
sana-sini, jajaran pemain pun tampil apik tanpa menganggap semuanya terlampau
serius. Tapi pada masa di mana pendekatan ala video game pernah dilakukan secara lebih ekstrim (tonton Hardcore Henry), sedangkan koreografi plus
tata kamera dinamis mulai jadi tren di film aksi “serius” arus utama, sebatas
menggerakkan kamera seliar mungkin tidak lagi terasa spesial.
Daniel Radcliffe memerankan Miles,
programer komputer yang hidup sebagai pecundang. Sang bos selalu menjadikannya
bulan-bulanan; kekasihnya, Nova (Natasha Liu Bordizzo) meninggalkannya;
hari-harinya cuma diisi bermain video
game dan memancing amarah para trolls
di internet. Sampai ketika Miles membuat keributan di forum Skizm, sebuah
kelab bawah tanah yang menyelenggarakan sekaligus menyiarkan langsung
pertarungan sampai mati antara kriminal-kriminal sinting.
Akibatnya, Miles disatroni pihak
Skizm. Sepasang pistol ditancapkan di kedua tangannya, dan ia dipaksa terlibat pertarungan
hidup-mati melawan Nix (Samara Weaving), si pembunuh gila yang juga jawara
Skizm. Walau sudah menjadi aturan tak tertulis di film aksi bahwa tidak semudah
itu bagi seorang jagoan untuk terkena peluru, rasanya tetap mengganggu, saat
Nix, yang mampu mengenai sasaran dalam mobil yang melaju kencang pula membantai
sekelompok kriminal berbahaya seorang diri, kesulitan menembak Miles walau
entah sudah berapa ratus peluru ia lepaskan.
Tidak ada alur padat, hanya
kejar-kejaran dan tembak-tembakan ala film aksi kelas b dicampur permainan shoot ‘em up, yang mengandalkan pengarahan
penuh gaya sang sutradara. Howden, dibantu sinematografi garapan Stefan Ciupek,
seolah menganggap kamera diam sebagai hal tabu. Tidak usah sampai membahas keliaran
gerak kamera dan penyuntingan dalam membungkus baku tembak yang turut diisi
warna-warna berkontras tinggi, di luar adegan aksi pun, Guns Akimbo menolak diam. Kamera berputar, melakukan gerak spiral
yang menghasilkan dua dampak berlawanan: kadang terkesan dinamis, tapi lebih
sering membuat perut mual atau minimal sakit kepala.
Tapi saya merupakan pembohong kalau
menyebut filmnya sepenuhya gagal memberi hiburan. Setidaknya, tempo cepat yang
diterapkan Howden tidak memberi kesempatan pada rasa kantuk untuk menyerang. Seperti
seseorang dengan tenaga berlebih yang bisa memberi semangat di hari-harimu,
walau terkadang terasa mengesalkan. Tapi tidak ada yang mengesalkan dari
performa dua pemeran utama, khususnya Samara Weaving.
Radcliffe sebagai pria pengecut
yang konyol mampu memancing tawa lewat totalitasnya dalam mempermalukan diri
sendiri, tapi Weaving, dengan umpatan-umpatan, teriakan manik, ejekan menusuk,
dan hirupan-hirupan kokain yang memacu adrenalinnya kala menghabisi musuh,
adalah bintang utama. Mayhem (2017), The Babysitter (2017), Ready or Not (2019), Guns Akimbo, dan nantinya Snake Eyes di akhir 2020, aktris kelahiran
Australia telah memantapkan image sebagai
wanita tangguh yang tak ragu menumpahkan darah.
Guns Akimbo mencapai titik terbaik tiap kali Radcliffe dan Weaving
berbagi layar, saling bertukar kelakar. Itulah kenapa babak ketiganya begitu
memikat. Sayang, kuantitas kebersamaan mereka tidak sebanyak itu, dan
karenanya, kualitas Guns Akimbo pun
tidak sebagus itu.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
4 komentar :
Comment Page:Om, ngerasa ga sih daniel radcliffe kalo main film ga pernah bersinar? Plus kok kayaknya film2 dia gaada yg bagus gitu selain harry potter. Apa karena dia sebenernya bukan aktor yg bagus2 amat? Atau hanya krn filmnya ga mendukung?
Nonton di bioskop atau web-hd nih
Sebenarnya daniel radcliffe jg bisa main bagus di the woman in black sm swiss army man. Tp emang harry potter itu ke bantu promosinya yg gencer sehingga lebih terfokus sm harry potter
Radcliffe lebih sering main bagus daripada jelek. Pilihan filmnya aja yang kurang cermat. Karena fokus dia "pilih peran yang nggak Harry Potter banget"
Posting Komentar