REVIEW - GEEZ & ANN

Tidak ada komentar

Melihat kualitas deretan "film Wattpad", di mana Mariposa (yang biarpun cukup solid, masih jauh dari kata "spesial") tampak menonjol dibanding jajaran kompatriotnya, saya pun cukup pesimistis menyambut Geez & Ann, yang diangkat dari novel berjudul sama karya Nadhifa Allya Tsana alias Rintik Sedu ini. Tapi rupanya, walau tetap menyimpan setumpuk kekurangan sekaligus keklisean, Geez & Ann punya lebih banyak "rasa". Hal mendasar yang dalam mayoritas adaptasi Wattpad, kerap dilupakan, tenggelam di balik berondongan kalimat-kalimat (sok) puitis, atau dramatisasi yang (maunya) manis.

Ann (Hanggini) bertemu Geez (Junior Roberts) dalam sebuah acara alumni di sekolah. Ann menjadi panitia, sementara Geez sang alumni, tampil bersama bandnya. Sejak itu, Geez berusaha mendekati Ann, salah satunya dengan memperdengarkan beberapa lagu ciptaannya, dengan alasan "meminta pendapat". 

Izinkan saya membicarakan sesuatu. Ann memberi saran pada Geez, yang intinya kurang lebih, "Musik rock bukan asal keras. Musik rock tidak asal berisik". Padahal lagu-lagu buatan Geez lebih tepat disebut power pop, atau pop rock minim distorsi, sehingga kritik di atas terasa out-of-place. Sebenarnya hal ini tak mempengaruhi kualitas film secara menyeluruh, hanya saja, terasa mengganggu. Mari kembali ke alurnya.

Bersama Geez, Ann menemukan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sayang, hubungan mereka mendapat batu sandungan, berupa tentangan dari ibunda Geez (Dewi Rezer), yang ingin putera tunggalnya melanjutkan kuliah di Berlin. Pun menurutnya, Ann sekeluarga adalah pecundang miskin yang tidak pantas bagi Geez. Sikap keras tersebut (kalau tidak mau disebut jahat) dipicu oleh kebencian terhadap si mantan suami yang pergi meninggalkan keluarganya. Sebuah latar yang berpotensi menjadikan ibu Geez karakter kompleks, yang secara bersamaan bisa memancing benci sekaligus simpati penonton. Tapi eksplorasi ala kadarnya menghilangkan potensi itu, sekaligus membuat klimaks emosi antara Geez dan sang ibu tak sekuat harapan.

Di tatanan romansa, Geez & Ann merupakan kisah mengenai hubungan jarak jauh alias LDR. Naskah buatan Adi Nugroho (Kuldesak, Jelangkung, Ruang) dan Cassandra Massardi (Get Married 2, Tampan Tailor) tidak terburu-buru melangkah ke fase LDR, seolah paham betul, bahwa segala dinamika rasa dari dua pasangan yang terpisahkan jarak, baru akan tersampaikan apabila penonton sudah lebih dulu merasakan manisnya kebersamaan mereka.

Alurnya bergerak penuh kesabaran, membiarkan penonton terhanyut dalam percintaan Geez dan Ann, yang oleh Rizki Balki (Ananta, Laundry Show) selaku sutradara, dikemas dalam dramatisasi yang tidak asal mengharu biru. Romantis, namun realistis. Iringan lagu-lagu manis pun cukup membantu.

Tentu semua bakal percuma, andai dua pemeran utamanya gagal menjalin chemistry. Saya bersyukur Geeze bukanlah satu lagi "bad boy sok keras" atau "pujangga dadakan" khas romansa remaja Indonesia belakangan. Junior Roberts akan membuat banyak gadis histeris, tapi bintang sesungguhnya adalah Hanggini, yang dalam debutnya ini, tampil begitu natural. Emosi yang dimunculkannya organik. Ketika Ann merasakan cinta, saya pun demikian. Hanggini juga mampu menjaga kenyamanan suatu adegan, menjaganya agar tidak terlampau menggelikan, tatkala naskahnya beberapa kali melempar kalimat-kalimat cheesy.

Pesona filmnya malah luntur saat akhirnya Geez dan Ann menjalani hubungan jarak jauh. Kita lebih sering menghabiskan waktu bersama Ann dengan segala kemangannya, sementara Geez nyaris sepenuhnya hilang. Rasanya ini kesengajaan, di mana perspektif Geez memang disimpan, untuk kemudian dikupas di sekuelnya. Pilihan berisiko yang mengakibatkan kegagalan kisahnya membentuk penelusuran menyeluruh mengenai LDR, dan hanya menyisakan keklisean-keklisean. Geez & Ann hendak menampilkan runtuhnya hubungan saat terpisah jarak, sayangnya saat itu terjadi, filmnya ikut runtuh. Beruntung, konklusinya sukses mengembalikan rasa yang hilang, sekaligus membangkitkan keinginan menanti lanjutan kisahnya. 


Available on NETFLIX

Tidak ada komentar :

Comment Page: