REVIEW - SUICIDE FOREST VILLAGE

3 komentar

Selepas Ju-On, Takashi Shimizu (terakhir kali menangani teror Kayako-Toshio di The Grudge 2 tahun 2006) menemukan "mainan baru". Walau ceritanya tidak berkaitan langsung, Suicide Forest Village merupakan kelanjutan seri "desa terkutuk" yang diawali oleh Howling Village (2020). Shimizu mempertahankan sentuhan khas yang mempopulerkan seri Ju-On, namun kali ini, kekhasan tersebut bukan cuma memberi kekuatan, pula kelemahan. 

Bisa ditebak dari judulnya, film ini mengetengahkan teror berlatar "hutan bunuh diri" Aokigahara. Pasca sekuen yang membuktikan bahwa Shimizu masih ahli membangun atmosfer, ketika seorang gadis hilang di tengah penjelajahannya ke Aokigahara yang ia siarkan langsung melalui internet, kita berkenalan dengan sang protagonis. Hibiki (Anna Yamada) namanya, si gadis tertutup yang terobsesi pada keangkeran Aokigahara. 

Hibiki menghabiskan setiap hari berselancar di internet, mempelajari mitos-mitos di sana, sambil rutin berkomunikasi dalam sebuah grup berisi orang-orang dengan kegemaran serupa. Tapi rasanya Hibiki tak pernah menduga, bahwa teror yang selalu ia baca itu bakal menimpa dirinya sendiri. Tepatnya setelah ia menemukan kotak misterius. Hibiki tidak sendiri. Sang kakak, Mei (Mayu Yamaguchi) beserta tiga temannya pun turut serta. 

Kita tahu kotak tersebut bakal membawa kutukan. Kita tahu kematian datang bersamanya. Dan sebagaimana telah diajarkan oleh banyak J-Horror, kita tahu tak ada yang bisa karakternya lakukan, kecuali berharap tidak pernah menemukan kotak itu. Memang di situlah titik kengerian J-Horror. Teror mustahil dihentikan seutuhnya, dan manusia tidak berdaya di hadapannya. Menonton J-Horror adalah proses menantikan impending doom. Bukan melawannya. 

Di mata banyak sineas horor Jepang, mistisisme diangkat bukan untuk dijelaskan, melainkan dirasakan. Selain seram, fenomena mistis juga membingungkan, aneh, mustahil dijelaskan nalar. Shimizu telah menerapkan itu sejak debutnya di Ju-On: The Curse (2000). Logika dihilangkan, sementara narasi "serampangan" dengan kerumitan berlebih, jadi usaha membangun kengerian lewat ketidakpastian.

Suicide Forest Village tidak jauh beda. Menulis naskahnya bersama Daisuke Hosaka (Sadako 3D 2, Howling Village), Shimizu menyajikan alur yang cukup sulit dicerna, entah karena latar waktu yang terus melompat secara acak, atau kemunculan adegan-adegan minim konteks. Tentu wujud narasi demikian tidak diperuntukkan bagi semua kalangan. Ditambah tempo yang pelan, beberapa penonton akan menganggapnya mengesalkan. 

Dan harus diakui, dibanding judul-judul awal seri Ju-On, narasi Suicide Forest Village lebih melelahkan, akibat minimnya kuantitas teror. Padahal ketika muncul, terornya bekerja dengan baik. Atmosfer mencekam berbasis pemandangan anomali dan musik creepy gubahan Takashi Ohmama jadi pondasi utama. Shimizu bahkan mampu memanfaatkan teknologi, yang belakangan kerap dijajal beberapa horor Jepang namun berujung kegagalan (halo Sadako 3D). Sewaktu layar komputer Hibiki mulai menunjukkan kejanggalan, saya teringat akan kecemasan kala menjalajah hal-hal bertema horor di internet. 

Sayanya, sekali lagi, kuantitas terornya minim. Shimizu lebih berambisi menumpuk cerita ketimbang menakut-nakuti. Saya sebut "menumpuk", karena Suicide Forest Village memang bak dua film yang dipaksa menjadi satu. Memasuki pertengahan, fokus berpindah dari Hibiki ke Mei, dalam usaha Shimizu dan Hosaka menuang air ke gelas yang sebenarnya sudah terisi penuh. 

Aokigahara juga disebut "sea of trees" karena pepohonan yang begitu rimbun. Jika anda melihat foto-fotonya, pohon-pohon itu terkesan seperti manusia, yang seolah jadi saksi bisu kematian-kematian tragis di sana. Andai Shimizu mau menekan ambisinya, Suicide Forest Vilage bisa menghasilkan horor yang mengolah kesan di atas secara mengerikan melalui bangunan mitologinya sendiri. 

3 komentar :

Comment Page:
Anon mengatakan...

Mas rasyid, just info: Hitman's Wife's bodyguard udah rilis mas di hdrip hehe siap didonlot dan ditunggu reviewnya hehehe

aji mengatakan...

Mantap gan kontenya! ,Semoga semakin maju website ini aamiin
kunjungi juga :
#1 Informasi Teknologi Terupdate Indonesia

Holanda mengatakan...

Pamali...