REVIEW - PRISONERS OF THE GHOSTLAND

6 komentar

Kolaborasi antara Sion Sono yang dijuluki "the most subversive Japanese filmmaker" dengan Nicolas Cage si master Nouveau Shamanic, dalam film berjudul sekeren Prisoners of the Ghostland. Terdengar sempurna dan menjanjikan kegilaan yang mustahil berujung kegagalan.

First act-nya nampak berhasil memenuhi janji tersebut. Bahkan sejak menit-menit awal, ketika Cage, si jagoan tanpa nama yang kelak dipanggil "Hero", merampok bank bersama Psycho (Nick Cassavetes). Segala sisi bank itu berwarna putih, sementara karyawannya mengenakan seragam dengan warna berbeda-beda. Cage masuk, mengacungkan senjata, lalu berteriak, "Banzai!". 

Jangan tanyakan alasannya. Prisoners of the Ghostland adalah jenis film di mana penonton bakal sulit menikmati, bila mempertanyakan, "Kenapa si A bertingkah demikian? Kenapa si B bicara seperti itu? Kenapa penampilan si C aneh?", dan semacamnya. Kita cukup menerima bahwa pasca tragedi pada perampokan tadi, Hero ditangkap oleh The Governor (Bill Moseley), yang kedatangannya diiringi barisan wanita berkimono, yang bertepuk tangan sembari menyanyikan namanya. 

The Governor memimpin area kekuasaannya secara semena-mena, pula mencampurkan kultur Jepang dan wild west, yang tentu dipilih demi alasan estetika, dan bukan wujud kritik seputar westernisasi, kolonialisme, dan sebangsanya. Sekali lagi, itu memang tidak penting. Tidak perlu diambil pusing. Kita hanya perlu tahu kalau The Governor meminta Hero mencari cucunya, Bernice (Sofia Boutella), yang ditengarai hilang di Ghostland, sebuah tempat tandus penuh misteri. Konon, hantu-hantu keji meneror di sana. 

Jika berhasil, maka Hero akan diberi kebebasan. Sebagai jaminan, ia harus mengenakan kostum khusus yang dipasangi peledak di tiga area: leher, tangan, dan testikel. Apabila timbul impuls menyakiti wanita, maka salah satu bom langsung meledak. Sudah terbayang tontonan seperti apakah film ini? 

First act-nya amat menghibur. Ciri khas sang sutradara, ditunjang naskah buatan Aaron Hendry dan Reza Sixo Safai, memunculkan keabsrudan menggelitik. Nyaris tidak ada shot terbuang percuma. Sono memastikan, kapan pun mata tertuju ke layar, kita selalu dibuat geleng-geleng kepala oleh keanehannya. Entah berasal dari properti eye-catching, kostum unik, atau tingkah tokoh-tokohnya. 

Tentu Cage jadi sosok terdepan, sebagai jagoan yang saking badass-nya, lebih memilih menaiki sepeda keranjang daripada mobil mewah kala menjalankan misi. Di titik ini saya sadar, apabila Cage tampil buruk, itu bukan kekeliruannya, melainkan si pembuat film tidak tahu bagaimana memanfaatkan talenta sang aktor. Ketika dibiarkan lepas, Cage, yang di sini secara berapi-api berteriak, "TESTIKEL!", selalu memuaskan dahaga pencari hiburan.

Sayangnya, seiring berjalannya durasi, justru Sono yang tampak menahan diri dalam debut film Bahasa Inggrisnya ini. Seperti biasa, penyutradaraan Sono tak memperhatikan tetek bengek pacing atau pembangunan intensitas, dan sepenuhnya fokus melempar apa pun yang bisa ia lempar ke layar. Walau bisa menyulap momen yang di atas kertas membosankan jadi sajian unik (eksposisi mengenai sejarah terciptanya Ghostland dikemas bak performance art), Sono seolah malah kehabisan ambunisi saat dihadapkan pada adegan yang semestinya menarik.

Aksinya medioker, meskipun memiliki samurai, koboi, pasukan "hantu", dan tentunya Nicolas Cage. Eksekusinya terlampau serius dan jinak untuk sebuah film yang menjanjikan kegilaan ala b-movie. Naskahnya pun turut bertanggung jawab. Penuturan berantakan tak tentu arah bisa (bahkan harus) dimaklumi dalam suguhan macam ini, namun tidak dengan keliaran yang direm. Prisoners of the Ghostland masih punya keunikan, terutama di ranah visual, namun kolaborasi Sion Sono dan Nicolas Cage seharusnya tidak sewaras ini.


Available on KLIK FILM

6 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Nic Cage was create his own genre

Sapta nur hasan mengatakan...

Film yg Absurd khas Sion sono...
Tdk untuk semua orang,Segmented,Aku sendiri kurang suka film ini...!
C- Skor dari aku...!!

Anonim mengatakan...

Mas...maksudnya "Nouveau Shamanic" tuh apa ya?

Rasyidharry mengatakan...

Itu nama metode akting Nic Cage, yang dia bikin sendiri sebutannya

Anonim mengatakan...

Bang,review filmnya Jake Gyllenhaal terbaru dong judulnya Guilty 2021 ada di Netflix

Rasyidharry mengatakan...

Baru rilis tanggal 1