REVIEW - TUMBAL KANJENG IBLIS

30 komentar

Sudah sering saya menyinggung di berbagai platform, soal bagaimana horor kerap secara tidak adil dipandang sebelah mata. Realitanya, ia salah satu genre yang paling susah dibuat. Visinema telah melahirkan 28 judul film. Banyak di antaranya kelas wahid, tapi horor adalah genre yang belum juga berhasil mereka pecahkan, termasuk dalam Tumbal Kanjeng Iblis yang jadi percobaan ketiga rumah produksi kepunyaan Angga Dwimas Sasongko ini. 

Padahal Angga kali ini turut berkontribusi menulis naskah. Dia tidak sendiri. M. Irfan Ramli selaku salah satu penulis unggulan Visinema, dan Ifan Ismail (Habibie & Ainun, Ayat Ayat Cinta 2, Sultan Agung) juga ikut serta. Setelah beberapa kali menjadi asisten Angga, Mizam Fadilah Ananda melakoni debut penyutradaraan di sini. Tapi bahkan tim ini masih gagal menghadirkan dampak positif secara signifikan. 

Menurut bisikan misterius yang ia dengar, Tia (Sheryl Sheinafia) mesti menemukan sang kakak yang telah hilang selama dua tahun, atau ayahnya, Yusuf (Teuku Rifnu), bakal meninggal. Yusuf menderita penyakit aneh, di mana tubuhnya penuh luka dan dikerubungi belatung. Pencarian Tia membawanya singgah sementara di kos milik pasangan suami istri, Rosa (Putri Ayudya) dan Jefri (Miller Khan).  

Tidak sulit menebak bahwa senyum ramah Rosa dan Jefri hanyalah topeng belaka. Tumbal Kanjeng Iblis merupakan horor ketiga Putri Ayudya tahun ini, dan akhirnya ada film yang bisa mengubah senyum hangat khas Putri jadi pemandangan creepy. Adegan kala Rosa mendadak muncul di kursi penumpang sebuah mobil sambil merapal mantra mampu menghadirkan sedikit kengerian berkat penghantaran kalimat sang aktris. 

Sayang Tumbal Kanjeng Iblis gagal menyediakan materi yang layak bagi Putri. Pertama, di luar hal-hal yang berkaitan dengan akting Putri Ayudya, film ini bukanlah horor yang mencekam. Filmnya ingin terlihat berkelas dengan tak hanya mengandalkan jump scare, pula memadukannya bersama gore serta atmosfer. Tapi barisan idenya klise, sedangkan Mizam nampak belum cukup matang perihal visualisasi teror. 

Kedua, para penulisnya bak tenggelam dalam pemikiran bahwa mereka sedang menciptakan horor cerdas. "Cerdas" diartikan dengan keberadaan intrik sepelik mungkin. Begitu pelik hingga naskahnya seolah kut tersesat dalam labirin konspirasi dan twist yang dibangun sendiri. Padahal cerdas tidak melulu harus kompleks. Menghindarkan repetisi alur juga termasuk kecerdasan, yang mana dilupakan oleh naskahnya. Entah berapa kali kombinasi "Tia mendapat penglihatan" dan "Rosa menyisir rambut di depan cermin" menyusun sekuen film ini. 

Film cerdas takkan memberi penokohan dangkal pada Nathan (Omar Daniel). Konon ia punya ikatan khusus dengan iblis, dan bak ingin menegaskan itu, kamar Nathan dihias dengan gambar pentagram, pun ia gemar mengenakan kaos metal. Karena metal adalah satanik bung! 

Film cerdas takkan menginstruksikan karakternya agar mendadak muncul di third act hanya untuk menjelaskan seluruh rahasia tanpa diminta, kepada si protagonis.....yang sedang tak sadarkan diri. 

Membicarakan third act, sejatinya itulah titik terbaik Tumbal Kanjeng Iblis. Saya menyukai sosok "Kanjeng Iblis" yang diberi desain unik layaknya monster kisah fantasi. Konklusinya juga berani mengambil jalur lebih kelam, yang makin menguatkan percampuran aroma The Wicker Man dan Midsommar. Tapi konklusi tersebut tak pernah benar-benar menusuk. Sebabnya, alih-alih melibatkan penonton dengan perjalanan personal karakternya, Tumbal Kanjeng Iblis lebih sibuk mengutak-atik lika-liku yang tidak perlu. 

30 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

2 kali kecewa nonton film horor visinema, sengaja film ini skip dulu soalnya dari trailernya juga gak menarik

vian mengatakan...

Semua akan main film horor pada waktunya 🤣

Anonim mengatakan...

ampun kakak...ini film tanpa ba bi bu langsung bikin nyesek nafas

Anonim mengatakan...

wow hari ke 2 penayangan langsung 100 ribu penonton hadir di bioskop membuktikan horror adalah makanan pecinta film Indonesia, suka atau tidak suka...

Anonim mengatakan...

keren ini film dengan monster yang benar benar bikin kita melotot saking keren nya

Anonim mengatakan...

anak setan bergenerasi, bagus ni film

Anonim mengatakan...

visinema selalu berani membuat film alternatif sehingga keberagaman genre terlihat

Anonim mengatakan...

sepanjang tahun 2022 visinema berani banget munculkan film berbeda

Anonim mengatakan...

berani banget ini film tumbal kanjeng film bikin kita wow gi tu, great job

Anonim mengatakan...

pecinta film horror Indonesia

Anonim mengatakan...

Penakut? jangan nonton sendirian!

Anonim mengatakan...

twist di ending film mengejutkan...jalur tepat bagi pecinta horror

Anonim mengatakan...

ingat ini bukan film setan setanan

ini film pemujaan sekte

Anonim mengatakan...

banjir film horror Indonesia di sepanjang tahun 2022, lebih banjir lagi bak air bah film horror dengan berbagai genre di tahun 2023

Anonim mengatakan...

tolong dong kalau buat film horror jangan terus di gedor secara marathon bikin senam jantung nih jangan di buat serius, santai di saat jeda baru di gedor...ini film marathon banget horrornya

Anonim mengatakan...

ini yg komen di atas buzzer atau gimana ya? dari pihak mana? hm ternyata

Anonim mengatakan...

250 ribu penonton sudah masuk bioskop nonton film tumbal kanjeng iblis

Anonim mengatakan...

Banyaknya komen buzzer di review film ini, meyakinkan saya bahwa film ini seharusnya diberi 1 bintang

Anonim mengatakan...

film indonesia semakin berjaya di tahun 2022 khususnya film horror yang selalu dinanti pecinta film terbukti apapun komentar review tetap tidak membuat pecinta real film indonesia mundur dari bioskop

hidup film indonesia berjaya di negeri sendiri

Anonim mengatakan...

selamat datang film indonesia di tahun 2023 semakin banyak film horror indonesia yang mendulang dan berkibar di bioskop

Anonim mengatakan...

Terlalu banyak buzzer di kolom komentar membuktikan bahwa film nya emang layak diberi bintang 2, mending buat nonton film lain

Anonim mengatakan...

Hingga jam 2 siang tembus 93.000++ penonton! Terima kasih atas antusiasme kalian untuk film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni.

Bagi yang belum nonton, beli tiketnya SEKARANG

JAYALAH FILM INDONESIA DI NEGERI SENDIRI

Anonim mengatakan...

oalah haters makin mencak mencak udah di hujat sana sini tetapi kok banyak yang nonton ya...wkwkwkwkwk

Anonim mengatakan...

skor nilai film Tumbal Kanjeng Iblis 7/10

Anonim mengatakan...

film Tumbal Kanjeng Iblis menjaring 469.271 penonton

Anonim mengatakan...

semakin kuat bertahan di layar bioskop

Anonim mengatakan...

tumbal kanjeng iblis menjaring 550ribu penonton wow menahan gempuran dari film baru horror awal tahun 2023 : puisi cinta yang membunuh dan alena anak ratu iblis

Anonim mengatakan...

serangan 3 film horror indonesia di tahun 2023 : tumbal kanjeng iblis, puisi cinta yang membunuh dan alena anak ratu iblis

Anonim mengatakan...

Abadi impian bagi sebagian orang di dunia apa yang terjadi jika hidup tak sejalan dengan ajaran tuhan, tumbal kanjeng iblis

Anonim mengatakan...

semuanya tergantung like dislike marketting terhadap film horror indonesia