REVIEW - SCANDAL MAKERS

4 komentar

Menonton Scandal Makers versi Indonesia terasa bak mengonsumsi imitasi hemat yang dibuat secara instan, dari sebuah produk orisinal yang punya kualitas tidak spesial. Jika ada pertanyaan, "Seperti apa remake yang tidak perlu?", maka inilah jawabannya. Tanpa penambahan value berarti, pula minim penyesuaian baik terkait latar waktu maupun lokasi. Seolah para pembuatnya tidak menyelipkan "suara" mereka dan hanya melakukan reka ulang.

Ceritanya masih sama. Oscar (Vino G. Bastian), mantan musisi yang kini tenar sebagai penyiar radio, didatangi oleh Karin (Beby Tsabina) dan Gempa (Jared Ali), yang ternyata adalah puteri dan cucunya. Meski awalnya enggan mengakui, bahkan menyembunyikan keberadaan mereka demi menjaga karirnya, perlahan tumbuh ikatan antara Oscar dengan dua "keluarga barunya". 

Sekali lagi, sama persis. Well, menyebutnya 100% serupa mungkin agak berlebihan. Naskah buatan Jeihan Angga (juga selaku sutradara) bersama Alim Sudio menyelipkan segelintir perubahan, serta penambahan sekaligus pengurangan. Apakah deretan modifikasi tersebut signifikan dan tepat guna? Tidak seluruhnya.

Saya mengapresiasi keputusan menghapus lelucon "ayah-anak tidur bersama" yang sudah ketinggalan zaman. Tapi tanpa lelucon itu, momen Oscar dan Karin mabuk tak diperlukan. Apa perlunya dipertahankan, lalu mengganti alkohol dengan durian? Berbeda dibanding saat Alim Sudio mengubah profesi pendeta menjadi guru ngaji di Miracle in Cell No. 7, perubahan di atas bukan bentuk komparasi kultur yang pas, tidak pula substansial. 

Sementara di babak ketiga, yang serupa versi Koreanya, masih diisi kekacauan yang membuat garuk-garuk kepala, naskahnya justru luput memberi resolusi bagi hubungan Oscar dan Mikha (Frederika Cull), kepala sekolah di TK tempat Gempa belajar. Kalau percintaan keduanya dirasa kurang penting, kenapa harus repot-repot disertakan dalam cerita? 

Di atas kertas, penunjukkan Jeihan Angga untuk menangani film ini tampak sempurna. Dia pernah melahirkan keabsurdan menggelitik dalam Mekah, I'm Coming (2020), juga melodrama keluarga menyentuh di Just Mom (2022). Sayangnya di sini, Jeihan seperti "tanpa suara". Ciri khasnya lenyap. Scandal Makers seolah digerakkan oleh autopilot, di mana tiap humor maupun pemandangan emosional hanyalah kopian medioker dari film aslinya. 

Penyelamat Scandal Makers adalah duo Vino G. Bastian dan Beby Tsabina. Vino mampu tampil lucu tanpa harus menjadi sosok brengsek seperti Cha Tae-hyun (not a fan of his 2000s era), sedangkan Beby punya kapasitas menghantarkan emosi secara memadai. Interaksi kasual keduanya pun tersaji natural. Mereka bukan imitasi medioker seperti filmnya. 

(Prime Video)

4 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Vino lagiii.....
Vino lagiii...
Apa kita kekurangan stock aktor yg bagus...hmm...!

Anonim mengatakan...

film SCANDAL MAKERS adalah film horror family yang di tonton tanpa harus ada ekspetasi tinggi apalagi bikin tepuk tangan...no...cukup nikmati saja sambil makan popcorn rasa pedas di campur ayam geprek level 10 yang bikin mata berair dan pengen kebelet ke wc

Vino G. Bastian sekali lagi membuktikan sebagai aktor spesialis remake yang di perhitungkan di dunia gemerlap layar tontonan

Anonim mengatakan...

Nunggu PARASITE versi Indonesia... Kalo ada yg berani bikin... 🤣

Alvi mengatakan...

Dan aktor utama nya Vino lagi wkw