REVIEW - RUMAH MASA DEPAN

41 komentar

Mengadaptasi sinetron berjudul sama yang tayang di TVRI tahun 1984, kesederhanaan milik Rumah Masa Depan bukanlah wujud kelemahan, melainkan penawar rindu pada "drama rumah" yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, sebagaimana kerap ditampilkan oleh berbagai tontonan zaman dahulu.

Tentu ada efek samping. Kemiripan dengan produk-produk masa lalu juga menyisakan beberapa sudut pandang yang kini terkesan usang. Misalnya keengganan memotret Sukri (Fedi Nuril) sebagai pria bermasalah, saat ia berulang kali lalai mempertimbangkan opini keluarga, terutama sang istri, Surti (Laura Basuki), dalam mengambil keputusan. 

Tapi ketika kebanyakan film Indonesia sekarang cenderung memandang rumah selaku properti semata, Rumah Masa Depan dengan perspektif lawasnya yang punya kecenderungan meromantisasi, melihat rumah sebagai tempat spesial di mana beragam kenangan terukir di tiap sisinya. Lihat kredit pembukanya, tatkala musik mendayu gubahan Andhika Triyadi mengiringi gerak kameranya yang memotret sudut-sudut kediaman protagonis kita.

Atas permintaan dua anak mereka, Bayu (Bima Azriel) dan Gerhana (Ciara Nadine Brosnan), Sukri dan Surti setuju untuk berangkat liburan, yang juga jadi cara melepas penat di tengah sulitnya kondisi pekerjaan masing-masing. Omset toko sayur Sukri menurun, sedangkan Surti, yang banting setir menjadi youtuber pasca menjuarai kompetisi memasak di televisi, mendapati tayangan videonya tak kunjung melonjak.

Sampai datang sebuah kabar duka. Pak Musa (Cok Simbara), ayah Sukri, meninggal dunia, sehingga destinasi liburan beralih ke desa Cibeureum, kampung halaman Sukri. Di sanalah masalah lama yang belum jua tuntas kembali memanas, yakni kebencian Bu Musa (Widyawati) terhadap si menantu. 

Konflik lain turut hadir. Entah yang cenderung ringan seperti upaya Bayu beradaptasi dengan lingkungan baru, maupun perihal kompleks macam gangguan mafia sayur yang menyulitkan petani menjual hasil panen, sampai misteri mengenai pelaku tindak pemukulan pada Pak Kades (Budi Dalton) yang turut menyeret Bu Musa. 

Sesungguhnya subplot menumpuk tersebut, yang bisa melahirkan satu musim serial tersendiri, agak mengkhianati tujuan Rumah Masa Depan untuk tampil sederhana. Alhasil tak semuanya benar-benar tergali secara utuh, termasuk kasak-kusuk mengenai keterlibatan Bu Kades (Yurike Prastika) dalam permainan harga sayuran yang luput diberi konklusi.

Beruntunglah Danial Rifki (La Tahzan, Haji Backpacker, 99 Nama Cinta) yang duduk di kursi sutradara sekaligus bertugas menulis naskah punya kemampuan bertutur yang apik. Subplot yang penuh tak pernah terasa kacau berkat kerapiannya dalam bercerita. Cara Danial mengatur tempo pun mendatangkan kenyamanan kala menonton. Penyutradaraan yang murni berfokus pada menjaga kestabilan tanpa perlu banyak pamer gaya ini senada dengan semangat kesederhanaan filmnya.

Barisan pemainnya tak kalah memikat. Ciara Nadine Brosnan kembali mencuri perhatian sebagai bocah lucu dengan beragam tingkah nyeleneh, walau sesuai dugaan, duet Laura Basuki dan Widyawati memancarkan sinar paling terang. Sama-sama piawai menyeimbangkan olah rasa serius dengan kemampuan menangani komedi, kolaborasi keduanya memuncak dalam adegan berlatar kamar mandi di penghujung durasi. 

Di situlah Rumah Masa Depan melontarkan pesan utamanya. Bahwa keluarga semestinya saling menyayangi serta memahami. Bicarakanlah sewaktu timbul masalah, jangan pula ragu mengucap kata "maaf" bila berbuat salah. Sederhana, tapi bukankah keluarga semestinya memang begitu?

41 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

film bagus, nggak laku di pasaran, drop tayang di bioskop

penonton suka nya film kolor, itu fakta

Anonim mengatakan...

SANGAJI IS BACK !!!!!

Anonim mengatakan...

mobil nya unyu unyu pisan euy

Anonim mengatakan...

jangan buru~buru keluar dari ruang bioskop, nikmati scene terbaik

Anonim mengatakan...

alur cerita dalam cerita terus progress sampai titik akhir cerita

Anonim mengatakan...

maknyus di tonton, alur nya nyambung dan bagus

Anonim mengatakan...

pilih mana : rumah masa depan [RMD] atau malam para jahanam [MPJ]

nggak pilih ke~2 nya kali pertama

gue pilih RMD aja

lebih paham enak di tonton, ternyata...

Anonim mengatakan...

di kira film poligami...

Anonim mengatakan...

KDRT CASE

Anonim mengatakan...

bagus ini film cocok untuk family yang sedang depresi

Anonim mengatakan...

Skip, Ada duta film poligami

Anonim mengatakan...

Wah kayaknya panggonan wingit bakal d skip nih

Anonim mengatakan...

film ini film horror banget...bayangkan nenek nenek berani masuk penjara dengan pede luar biasa semangat nya...keren

Anonim mengatakan...

abis nonton film ini jadi pengen pulang kampung mudik

Anonim mengatakan...

film horror itu nggak harus pakai scary jumpscare atau pakai pocongan segala atau pakai mata putih melotot atau berdarah darah, nonton film rumah masa depan aja sudah mewakili bahwa film horror itu sederhana dan menyenangkan dan keseharian realita masyarakat sehari hari bisa di jadikan cerminan horror sesungguhnya....

Anonim mengatakan...

oalahhhh, film bagus namun layar makin drop dan tayang terbatas

Anonim mengatakan...

film bagus, skor : 8/10

Anonim mengatakan...

cemilan milo dinosaur : drink & popcorn, menikmati rumah masa depan di ruang bioskop

Anonim mengatakan...

tunggu di streaming aja

Anonim mengatakan...

belajar memasak ala youtuber masuk desa

KabarFilm.saifulhuda.com mengatakan...

Rumah Masa Depan kayaknya floop dah, soalnya nggak ada unik atau promosi apa-apa yang menarik perhatian penonton.

Ngeliat review film Rumah Masa Depan nambah percaya kalau film ini nggak worth ditonton di layar lebar.

Anonim mengatakan...

drop berat, layar terbatas, jam tayang nggak OK

Anonim mengatakan...

film family film streaming netflix aja di tunggu pasti laku

Anonim mengatakan...

promosi film nggak bisa, nggak ada dana promosi

Anonim mengatakan...

Bagi penonton JFW film ini cukup bikin kecewa sih hahah

Anonim mengatakan...

ayo segera nonton sebelum keluar dari bioskop di hajar siksa neraka

Anonim mengatakan...

potret keseharian di mudik tempat sederhana dan kenyamanan ber tetangga saling kenal cucu cicit buyut

Anonim mengatakan...

film nggak cuan, ini film terbaik

Anonim mengatakan...

laura basuki emang segila gini, akting keren selalu...salut

Creusabro mengatakan...

Film jadul buat ortu tp direpro ulang. Dulu jaman masih bocah, sori kl bilang, paling enek kl liat film ini. ayo bener apa bener? Anak anak masih bocah pengennya nonton film action kyk the a team, superman dll. tp itulah tvri dulu belum ada pilihan stasiun lain

Anonim mengatakan...

hilang di bioskop

Anonim mengatakan...

tunggu di netflix tahun depan

Anonim mengatakan...

serem banget ini film

Anonim mengatakan...

adegan kamar mandi benar banget : HORROR PARAH

Thalia Natasya mengatakan...

Gua sumpahin anonim nolep yang hobi nyampah di caper di kolom komentar masuk neraka kayak di film siksa neraka, mas Rasyid aja sampe malas buat nulis review disini :'(

Anonim mengatakan...

thanks mas rasyid atas review dan kolom komentar yang isi nya positif keren

Anonim mengatakan...

wow mas rasyid keren ulasan nya

Anonim mengatakan...

keren dan sederhana rumah masa depan hilang sudah di layar bioskop

Anonim mengatakan...

alamak so keren ini film

Anonim mengatakan...

film keren

Cerita Agus mengatakan...

Minusnya film ini : kenapa juga pakai mogok mobilnya pas mau balik ke Jakarta. Pas dapat telp mesti balik kampung, langsung tiba2 bisa dihidupin itu mobii. Kenapa ga di buat berhenti aja dulu trz ngobrol apa gitu. Akan lebih masuk nalar.

Adegan kantor polisi juga sbnarnya bisa lebih di seriusin lagi, ini mah cm asal2an saja. Mana ada orang bezuk tahanan bisa langsung masuk ke dalam sel tahanan. Dan polisinya jug semua warga setempat.

Plusnya; memang harus sabar nikmati ini film. Semakin lama semakin asyiik . Dan adegan di kamar mandi adalah epic moment dalam film ini.

5,5/10