REVIEW - ANCIKA: DIA YANG BERSAMAKU 1995

30 komentar

Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 tidak menampilkan tawuran antar geng, walau ada satu adegan pengeroyokan singkat. Beberapa rayuan manis dilontarkan karakternya, namun tidak sepuitis (baca: segombal) di tiga film sebelumnya. Dibanding para pendahulunya, film ini punya skala lebih kecil, terasa lebih sederhana serta intim, dan tentunya dengan pendekatan lebih dewasa.

Wajar, mengingat Dilan (Arbani Yasiz) kini telah berstatus mahasiswa ITB. Seragam putih abu-abu telah ia tanggalkan, begitu pula tampuk kepemimpinan geng motor yang memberinya julukan "Panglima Tempur". Dilan nampak lebih tenang. Setenang Kota Bandung yang di film ini terasa bak rumah, bahkan bagi non-penduduk seperti saya. 

Ada banyak perubahan di sini. Selain bergantinya pemeran si tokoh utama, kini Milea tak lagi mengisi hati Dilan. Posisi tersebut diisi oleh Ancika (Zee JKT48) yang duduk di bangku SMA. Belum lagi membahas berbagai perubahan di balik layar, termasuk departemen penyutradaraan yang berpindah dari Fajar Bustomi dan Pidi Baiq ke Benni Setiawan. 

Tapi toh setumpuk perubahan tadi tak sampai merombak formula serinya. Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 masih soal hubungan dua manusia yang melalui proses "benci jadi cinta", dengan hadirnya sosok ketiga selaku "pengganggu" (Yadit yang diperankan Daffa Wardhana), sedangkan hal-hal di luar romantika turut datang sebagai bumbu penyedap.

Walau demikian, menyebutnya sebagai pengulangan semata rasanya terlalu menggampangkan. Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 adalah cerita yang sama, namun dengan dinamika berbeda. Penokohan Dilan mengalami perkembangan. Tetap eksentrik, tetap kaya akan teknik merayu aneh, namun lebih matang. Arbani Yasiz pun lebih meyakinkan sebagai figur karismatik yang mampu menciutkan nyali musuh hanya dengan menampakkan wajah. 

Zee sebagai Ancika memberi lawan seimbang bagi keeksentrikan Dilan lewat sikap kerasnya. Ancika bukan tipikal gadis yang mudah membisu akibat tertegun mendengar tutur kata Dilan. Dia senantiasa "melawan", dan karakterisasi tersebut, ditambah chemistry solid kedua pemeran, melahirkan pembeda dibanding dinamika Dilan-Milea dahulu.

Sayangnya naskah buatan Benni Setiawan dan Tubagus Deddy banyak menyisakan pengembangan cerita yang setengah matang. Tidak perlu sampai membahas subplot politik terkait peristiwa jelang reformasi, perihal yang lebih mendasar macam konflik cinta segitiganya pun gagal tampil maksimal. 

Alhasil stake-nya terasa rendah. Ketika Daffa Wardhana mampu sepenuhnya lepas dari kekakuan yang kerap menganggu aktingnya, naskahnya justru tak kuasa menjadikan Yadit terasa "mengancam" selaku pesaing cinta. 

Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 pun kekurangan momen romantis ikonik untuk sebuah film yang ingin menyampaikan bahwa "Ancika memang bukan yang pertama singgah di hati Dilan, tapi ialah yang terakhir". Apalagi benturan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan di ending-nya kekurangan dampak emosi akibat keputusan me-recast satu lagi karakter penting. 

Tapi selepas Milea: Suara dari Dilan (2020) yang tak lebih dari sebuah rekap malas, setidaknya Ancika: Dia yang Bersamaku 1995 berhasil memberi konklusi yang pantas bagi franchise-nya. Berkat penampilan dua pemain utama, 100 menit durasinya tak berakhir sia-sia, terlebih sewaktu barisan lagu-lagu yang manis sekaligus emosional, setia mengiringi perjalanan mereka. 

30 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Ampas, mending rewatch lantai 4

Milea mengatakan...

Hidupmu yang lebih ampas dasar anonim caper

Anonim mengatakan...

Arbani Yasiz hot daddy

Anonim mengatakan...

Ganteng Poll Abizzzz Dilan

Anonim mengatakan...

Ciuman Nggak Ada Pasti Di babat Gunting Habis

Anonim mengatakan...

Ancika Tomboy Sekali...muah

Anonim mengatakan...

Dilan Versi Dewasa Lebih Adult dan Young Generation

Anonim mengatakan...

Kenapa Milea Jadi Jelek Gi Tu Ketebelan Make Up

Anonim mengatakan...

Dilan Cinematic Universe

Anonim mengatakan...

Bersambung...Dilan Berselingkuh Dengan Masa Lalu

Anonim mengatakan...

Ditunggu Versi Uncut nya yang 1 jam

Anonim mengatakan...

Adegan ranjangnya nggak ada

Anonim mengatakan...

Daffa Wardhana kacian banget makhluk tuhan yang satu ini

Anonim mengatakan...

cerita masa sunatan dan puber dilan

Anonim mengatakan...

romantis, rokok makan gratis...

Anonim mengatakan...

Opening Day Film Dilan Cinematic Universe :

Dilan 1990 - 225.219

Dilan 1991 - 800.255

Milea - 404.762

Ancika - 163.881

Anonim mengatakan...

Zee JKT48 hot babes

Anonim mengatakan...

bagus sekali good movie film hiburan di musim penghujan

Anonim mengatakan...


film - ANCIKA: DIA YANG BERSAMAKU 1995 skor : 8/10

Anonim mengatakan...

jelek banget film khusus para bocil

Anonim mengatakan...

Film sampah

Anonim mengatakan...

Saya sudah pernah baca bukunya. Dan menurut saya Arbani lebih cocok menjadi Dilan

Anonim mengatakan...

film perhomoan

Anonim mengatakan...

junkfood film

Anonim mengatakan...

berasa bandung lautan asmara adult

Anonim mengatakan...

Duh aku sebagai penikmat romance senang ba get nontonnya.

Anonim mengatakan...

film butut

Anonim mengatakan...

geli pisan ieu film

Anonim mengatakan...

so sexy hot couple

Anonim mengatakan...

lele laila muncul cameo keren