REVIEW - PETUALANGAN ANAK PENANGKAP HANTU

30 komentar

Ketika industri perfilman Indonesia tengah dikuasai horor yang menyasar kalangan dewasa, sebuah film anak yang bersikap skeptis pada hal-hal mistis berpeluang menawarkan antitesis menarik. Di situlah letak daya tarik Petualangan Anak Penangkap Hantu dengan pendekatan ala Scooby-Doo miliknya, yang mengadaptasi novel Anak Penangkap Hantu karya Asma Nadia. 

Anak Penangkap Hantu (APH) adalah nama tim yang terdiri dari Raffi (Muzakki Ramdhan), Chacha (Giselle Tambunan), dan Zidan (M. Adhiyat). Dibantu Bang Dul (Andy Boim) selaku sopir, ketiga bocah ini menerima jasa penangkapan hantu. Bukan hantu biasa, sebab layaknya kelompok Mystery Inc., mereka selalu bisa membuktikan bahwa sang penebar teror hanyalah manusia biasa yang menyamar. 

Pertama kita berkenalan dengan trio APH, mereka baru saja meringkus satu lagi hantu palsu. Setelahnya, kita diajak mengunjungi kamar masing-masing anggota. Dinding kamar Zidan dihiasi foto-foto ilmuwan, menandakan bahwa ialah otak tim, sedangkan gambar olahraga ekstrim memenuhi kamar Raffi, menyiratkan kalau dirinya tidak kenal takut. Info karakterisasi yang terkesan "menyuapi" itu bukan masalah, karena diterapkan di film yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar. 

Bagaimana dengan Chacha? Karena dia anak perempuan, maka gambar para Disney Princess yang terpajang di kamarnya. Ini baru bisa dipandang selaku masalah, sebab hingga akhir pun, naskah buatan sang sutradara, Jose Purnomo, tak mampu menentukan penokohan bagi Chacha. 

Masalah terkait penokohan juga dialami Raffi. Dia gemar menantang bahaya, hingga membuat Chacha kerap berujar, "Raffi suka kelewat berani". Tapi di sisi lain, bersama Bang Dul, Raffi menciptakan "duo penakut" serupa Scooby-Shaggy. Kurang jelas apa intensi di balik keputusan naskahnya menghadirkan pertentangan nyeleneh (seorang pemberani yang takut hantu) tersebut. 

Suatu ketika, APH diminta oleh Gita (Adinda Thomas) untuk menyelidiki kasus di desanya. Konon, akibat amarah penunggu hutan, sumber air desa dilanda kekeringan. Bukan cuma itu, banyak warga mendadak hilang walaupun berbagai ritual telah dilakukan oleh dukun setempat, Wak Bomoh (Sujiwo Tejo). 

Jika hendak mengikuti (kalau tak mau disebut "meniru") daya hibur serial Scooby-Doo, maka Petualangan Anak Penangkap Hantu melupakan satu elemen penting, di mana dalam penyelidikan para tokoh utama, naskahnya luput menyertakan proses mengumpulkan petunjuk. Alhasil, tidak ada rasa penasaran yang timbul tatkala keping-keping puzzle ditemukan satu demi satu. 

Naskah jadi kelemahan terbesar film ini. Saat konflik dengan Wak Bomoh meruncing, dan sang dukun menuduh kedatangan tim APH malah memperparah kondisi desa. Seketika warga berteriak, beramai-ramai mengusir APH, seolah sedang berurusan dengan orang dewasa. Entah Jose Purnomo lupa tengah menulis naskah film anak, atau ia memang tidak tahu cara menghadirkan permasalahan bagi karakter anak.

Tapi sebaliknya, sempat pula naskahnya tampil terlalu bodoh bahkan untuk ukuran tontonan anak. Hal itu paling kentara tatkala muncul twist sarat kontradiksi yang mengungkap kebenaran di balik hilangnya warga desa. 

Seperti biasa Muzakki bermain apik memainkan segala emosi, sedangkan Sujiwo Tejo memberikan antagonis yang mudah dibenci. Keduanya mampu menjaga laju filmnya. Begitu pun musik megah gubahan Ricky Lionardi. Musik buatan Ricky mengesankan adanya petualangan luar biasa seru, yang sayangnya urung terwujud, apalagi sewaktu pengarahan Jose pun tampil kurang bertenaga. 

30 komentar :

Comment Page:
Mariah Carey mengatakan...

Tumben si ANU blom komeng di mari... 😅

Anonim mengatakan...

saya tidak percaya hantu !!!

Anonim mengatakan...

bagus ini film khusus adult movie

Anonim mengatakan...

film menceritakan ketika orang dewasa sebegitunya tolol terhadap hantu

Anonim mengatakan...

eyang tejo emang keren

Anonim mengatakan...

Bang Dul (Andy Boim) bikin horny

Anonim mengatakan...

adegan cipokan kok di hapus ya

Anonim mengatakan...

Raffi (Muzakki Ramdhan) semakin remaja semakin horror

Chacha (Giselle Tambunan) biasa aja stealing scenes

dan Zidan (M. Adhiyat) bocil udah gede nyusunya makin serem

Anonim mengatakan...

mirip film XXX

Anonim mengatakan...

jose purnomo sutradara horror worth it

Anonim mengatakan...

film bocil pubertas

Anonim mengatakan...

film mengecewakan

Anonim mengatakan...

Ngarep apa dari film bikinan Jòse Purnomo

Anonim mengatakan...

film nggak bikin takut hantu

Anonim mengatakan...

hantu nya keren

Anonim mengatakan...

cukup bagus geli

Anonim mengatakan...

konsumsi bocil parobaya

Anonim mengatakan...

tunggu netflix aja

Anonim mengatakan...

WTF

Anonim mengatakan...

lumayan film dewasa

Anonim mengatakan...

keren ini film 8/10 skor nya

Anonim mengatakan...

Karya Jose yg paling bener dan baik menurut lu apa bang

Anonim mengatakan...

Trilogi Pulau Hantu merupakan salah satu film horor terbaik garapan Jose Poernomo

Anonim mengatakan...

Film Jailangkung yang tayang tahun 2017 merupakan saduran dari karya pertama Jose Poernomo yang fenomenal

Anonim mengatakan...

anak penangkap sekte pengabdi setan rupiah recehan

Arya Kamandanu mengatakan...

Gw yakin si anonim ini pasti si Edward Norton yg suka kejang2 di Cine Crib

Anonim mengatakan...

wow thanks kolom komentar positif dan mas rasyid ulasannya

Anonim mengatakan...

sayang banget lele laila cuma jadi figuran cameo

Anonim mengatakan...

film terbatas khusus anak anak

Anonim mengatakan...

Setan nya keren dan serem sampai gue ketawa ngakak