REVIEW - MAHARAJA

3 komentar

Maharaja ramai dibicarakan serta banjir pujian karena berbagai twist miliknya, yang mana pantas ia dapatkan. Bukan cuma unggul dari segi kuantitas, film buatan Nithilan Swaminathan ini juga menunjukkan bahwa twist bisa memperkuat ceritanya, yang menampilkan tragedi. Bagaimana keburukan seperti tindak kriminal, apa pun alasannya, hanya akan mendatangkan setumpuk hal buruk lain yang meninggalkan jejak-jejak darah. 

Judul filmnya berasal dari nama sang protagonis, Maharaja (Vijay Sethupathi), seorang tukang cukur pendiam yang hidup berdua bersama puterinya, Jothi (Sachana Namidass). Di rumah mereka terdapat sebuah tong sampah yang diberi nama Lakshmi, dan diperlakukan bak anggota keluarga, karena pernah "menyelamatkan" Jothi dari sebuah kecelakaan maut sewaktu ia kecil. Kecelakaan tersebut menewaskan istri Maharaja. 

Jika John Wick melakukan pembantaian didasari amarah selepas kematian anjingnya, maka Maharaja tidak ragu menumpahkan darah setelah mengetahui tong sampah tercintanya dicuri beberapa orang yang menerobos ke dalam rumahnya. Bahkan saat pihak kepolisian yang dipimpin Inspektur Varadharajan (Natarajan Subramaniam) enggan menganggap serius laporannya, Maharaja tak gentar. 

Ketidakbecusan aparat yang Maharaja hadapi menghasilkan komedi satir sarat humor segar nan kreatif, sekaligus sindiran tajam terhadap polisi yang menganggap rakyat sebagai beban, bahkan lawan. "Masyarakat harus takut pada polisi", ucap Inspektur Varadharajan. Tapi Maharaja terus berdiri tegak di depan salah satu sumber borok negara itu. 

Vijay Sethupathi membawakan karakter Maharaja layaknya batu karang yang menolak dipukul mundur oleh rintangan seberat apa pun. Matanya menyuarakan kepedihan, yang alih-alih menahan, justru merupakan mesin penggerak perjuangan. Ketika nantinya Maharaja mulai diisi rangkaian kebrutalan, itu bukan semata hiburan, melainkan menjadi cara Nithilan Swaminathan merepresentasikan luapan amarah. 

Deretan twist yang hadir dari naskah hasil tulisan sang sutradara memang punya hasil beragam. Beberapa di antaranya mengharuskan penonton mengaitkan benang merah sendiri, ada pula yang terkesan dipaksakan, tapi beberapa kejutan turut membuktikan kepiawaian naskahnya bermain-main dengan dua linimasa yang menyusun alurnya, yakni kisah masa kini dan flashback berlatar tahun 2009. 

"Mengejutkan" adalah kata yang berhasil dilahirkan oleh proses utak-atik di atas, dan seperti telah disinggung sebelumnya, twist milik Maharaja juga menyimpan dampak emosi. Terutama di paruh akhir yang begitu menusuk hati, di mana kita diperlihatkan efek tragis dari kriminalitas. Sebuah kejahatan yang begitu buruk, begitu rendah, hingga para polisi pun ikut merasa jengah. 

(Netflix)

3 komentar :

Comment Page:
Bhenk2 mengatakan...

Plot twist-nya mind blowing!

Nugroho Suhartanto mengatakan...

Film ini tidak memerlukan bintang film yang tampan atau cantik seperti film India arus utama, tapi naskah / script yang bagus dengan plot twist yang rapi adalah keunggulan utamanya. Hindari spoiler karena kenikmatan terbesar adalah nonton film ini tanpa tahu apa-apa.

Saya memprediksi Hollywood kelak akan membuat remake film ini versi mereka, sebagaimana mereka membuat remake dari film Oldboy (Korsel) di tahun 2013 lalu, karena kualitas penceritaan film ini memang sungguh luar biasa.
Bravo, two thumbs up..!!

www.afisnooker.com mengatakan...

bukan main twistnya , good job *****