Tampilkan postingan dengan label Kim Hong-jip. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kim Hong-jip. Tampilkan semua postingan
THE MERCILESS (2017)
Rasyidharry
Bertemakan kesetiaan, penuh intrik pengkhianatan, dibumbui kekerasan, twist bertebaran, dan karakter bergaya seolah manusia paling keren sedunia. Demikian kurang lebih cara mendefinisikan sinema kriminal mainstream Korea Selatan, tak terkecuali The Merciless a.k.a Bulhandang garapan sutradara Byun Sung-hyun yang pada 24 Mei baru diputar di sesi Midnight Screenings dalam rangkaian Cannes Film Festival. Walau tanpa menawarkan inovasi, The Merciless bakal memuaskan penyuka genre film kriminal dan bukan mustahil menarik perhatian penonton muda berkat keterlibatan salah satu anggota boyband ZE:A, Im Si-wan.
Cerita bermula di suatu penjara, ketika tahanan muda bernama Hyun-soo (Im Si-wan) mencuri atensi setelah terlibat perkelahian. Kenekatan bocah itu menarik perhatian Jae-ho (Sol Kyung-gu) si penguasa penjara yang menguasai bisnis rokok. Keduanya mulai menjalin kedekatan, bahkan sampai saat mereka telah bebas dari penjara. Sampai sini saja saya bisa menjabarkan sinopsis, selebihnya berpotensi menjadi spoiler. Naskah hasil tulisan Byun Sung-hyun bersama Kim Min-soo memang penuh belokan, seolah hampir di setiap perpindahan sequence ada kejutan menanti.
Berondongan twist demi twist tersebut sejatinya bak pisau bermata dua. Di satu sisi, ketertarikan penonton mampu dijaga karena selalu terdapat arah baru, namun di sisi lain menciptakan distraksi ketika yang setia dinanti adalah "kejutan apalagi?" ketimbang pengembangan karakter layak. Toh setidaknya pilihan twist Sung-hyun dan Min-soo tak pernah dipaksakan, murni berupa rahasia yang tertutup rapat daripada fakta baru yang mendadak muncul entah dari mana.
Seperti telah jamak diketahui, film kriminal Korea Selatan terobsesi dengan gaya. Cool factor. Selain pengadeganan (I'll get into that later), sisi penulisan pun tidak lepas dari usaha terlihat keren yang sudah nampak dari opening kala terjadi obrolan soal makan ikan sebagai metafora kegiatan membunuh yang seperti dicuplik dari film-film Tarantino (sempat pula diselipkan trunk shot). Kemudian alurnya bergerak cukup liar, kerap tiba-tiba melompat maju-mundur antar garis waktu demi mengakomodasi terciptanya kejutan. Konsentrasi lebih diperlukan agar tak tersesat dalam limbo ambiguitas waktu itu, terlebih dialog panjang lebar kerap dipakai selaku penjelasan bermacam poin rumit alurnya.
Penyutradaraan Sung-hyun pun sama stylish-nya, bahkan untuk adegan "remeh" macam menyalakan rokok di mana editing cekatan plus teknik close-up diterapkan. Demikian pula soal meramu aksi yang mencapai highlight dalam suatu perkelahian antar-geng di sebuah warehouse. Mengandalkan gaya street fighting brutal ditemani balutan kekerasan (mendominasi sepanjang film), kamera Cho Hyoung-rae bergerak dinamis, sesekali berakrobatik, sesekali juga memakai take panjang. Sementara musik bernuansa rock 'n roll buatan Kim Hong-jip dan Lee Jin-hee menguatkan aroma keren yang ingin dibangun.
Sung-hyun sendiri tahu cara supaya tokoh-tokohnya nampak keren kala beraksi. Contohnya masih di adegan warehouse di atas, sewaktu Jae-ho menerobos masuk, lalu dengan tangan kosong, enteng menghajar lawan yang menyerang memakai beragam senjata. Sama seperti Hwang Jung-min (Veteran, The Himalayas, The Wailing) yang belakangan naik daun, Sol Kyung-gu punya karisma seorang anti-hero berpengalaman yang dapat teramat santai menangani situasi berbahaya sekalipun. Sedangkan Im Si-wan urung terjebak dalam akting sedatar kayu yang kerap menjangkiti banyak idol-turned-actor ketika melakoni peran cool guy.
Apabila ditempatkan murni sebagai hiburan, The Merciless berhasil konsisten melaksanakan tugasnya, menghibur selama hampir dua jam. Meski sebenarnya film ini dapat berakhir lebih. Jalinan pertemanan yang patut disebut bromance antara Jae-ho dan Hyun-soo semestinya dapat menggugah emosi andai tak pengembangannya tidak terganggu oleh rutinitas melempar kejutan. Paling tidak daya tarik intrik tatkala penonton tidak bisa mempercayai apapun baik kejadian atau karakter selalu menarik.
Juni 02, 2017
Byun Sung-hyun
,
Cho Hyoung-rae
,
Crime
,
Im Si-wan
,
Kim Hong-jip
,
Kim Min-soo
,
Korean Movie
,
Lee Jin-hee
,
Lumayan
,
REVIEW
,
Sol Kyung-gu
Langganan:
Postingan
(
Atom
)