RABBIT HOLE (2010)

Tidak ada komentar
Di postingan "Easy A" kemarin, saya sempat menulis kalau 2010 kekurangan film komedi romantis yang bermutu. Tapi sebenarnya tidak hanya genre itu yang kurang. Genre horror juga kekurangan amunisi (Saya belum nonton Let Me In) dan genre drama juga. Drama yang saya maksud disini adalah drama semacam "Up in the Air" di 2009. Sebuah drama yang ditampilkan dengan sangat sederhana, konflik yang tidak dibuat-buat, tapi mampu membawa penonton larut dalam jalinan ceritanya. Drama macam itu juga menampilkan akting pemain yang mampu membuat kita sebagai penonton melihatnya tidak seperti orang berakting. George Clooney mampu menampilkan itu di Up in the Air. Tahun 2010 memang ada Winter's Bone, tapi saya masih kurang terikat dengan film itu. Dan lagi konfliknya bukan termasuk konflik yang membumi buat saya. Sampai muncul Rabbit Hole yang akhirnya mampu memenuhi harapan saya akan film drama yang membumi.

Howie (Aaron Eckhart) dan Becca (Nicole Kidman) adalah sepasang suami istri yang 8 bulan lalu baru saja kehilangan putra tunggal mereka yang baru berumur 4 tahun, Danny. Danny meninggal akibat tertabrak mobil saat dia menyeberang jalan untuk mengejar anjingnya. Pasca kematian sang putra, kehidupan rumah tangga mereka mulai kurang harmonis. Pertengkaran makin sering terjadi. Pertengkaran tersebut biasanya terjadi karena perbedaan pendapat antara Howie dan Becca tentang bagaimana mereka mengatasi kesedihan kehilangan sang anak.
Becca lebih memilih menghilangkan segala hal berbau anaknya, sedangkan Howie lebih memilih menyimpannya. Berbagai hal sudah dilakukan untuk mengatasi kesedihan. Salah satunya adalah dengan mengikuti perkumpulan yang isinya adalah orang tua yang anaknya meninggal dan mengalami kesedihan mendalam. Tapi Becca tidak cocok mengikuti perkumpulan tersebut. Dia memilih menggunakan caranya sendiri. Salah satunya adalah dengan intens bertemu dengan seorang pemuda bernama Jason (Milles Teller). Sedangkan Howie malah rutin menghisap ganja dengan sesama anggota perkumpulan, Gabby (Sandra Oh)
Bukankah premis diatas terlihat sangat sederhana dan sudah sering terjadi baik pada kehidupan sehari-hari atau dalam film? Tapi itulah hebatnya film ini. John Cameron Mitchell selaku sutradara mampu membuat film dengan premis sederhana ini menjadi sebuah drama yang mampu mengikat hati yang menonton. Hal itu terjadi dengan pembeberan konflik yang tidak berlebihan. Film ini berpotensi menjadi drama menye-menye bak sinetron macam yang ditampilkan di "Precious" atau menjadi drama depresif. Tapi "Rabbit Hole" cukup sederhana dan tidak berlebihan dalam berkonflik. Ditambah lagi film ini mempunyai "twist" versi-nya sendiri.

Film ini didukung jajaran aktor dan aktris yang menampilkan akting terbaik mereka. Yang paling terlihat jelas pasangan suami istri yang diperankan Aaron Eckhart dan Nicole Kidman. Keduanya, khususnya Kidman mampu menampilkan ekspresi orang tua yang sedih dan cukup depresi kehilangan orang tua mereka dengan natural. "Akting yang tidak terlihat seperti akting" adalah faktor terkuat pengangkat kualitas sebuah film drama seperti ini. Adegan keduanya adu mulut juga sanggup menaikkan tensi cerita dan konflik itu terjadi akibat sebuah hal sepele tidak dibuat-buat yang dalam kehidupan nyata cukup seirng terjadi. Khusus untuk Nicole Kidman dia dinominasikan untuk "Best Actress in Drama" pada Golden Globe 2011 walaupun akhirnya kalah oleh Natalie Portman. Saya jamin keduanya kembali akan berterung untuk Best Actress pada Oscar. Walaupun buat saya kemenangan Portman di Oscar sudah hampir pasti, tapi setidaknya Nicole Kidman mampu membuat kemenangan itu tidak terlalu mudah layaknya Cristoph Waltz ataupun Mo'Nique saat Oscar tahun lalu.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: