BAD GUY (2001)

Tidak ada komentar
Setiap sutradara pasti punya sosok aktor yang menjadi langganannya, begitu pula Kim Ki-duk yang mempunyai seorang Jo Jae-hyun sebagai "persona"-nya. Dari total 18 film yang telah dibuat oleh Ki-duk, nama Jae-hyun berada dalam lima diantaranya termasuk Bad Gu. Jae-hyun sering dianggap sebagai "Kim Ki-duk's persona" karena sudah bermain dalam banyak film sang sutradara sedari Ki-duk memulai debutnya lewat Crocodile di tahun 1996. Bad Guy sendiri cukup spesial bagi catatan kolaborasi keduanya karena film ini menjadi film terakhir yang menyatukan mereka berdua sebelum kembali bereuni lewat Moebius yang rencananya akan dirilis pada akhir tahun 2013 dan tentu saja sudah mengundang kontroversi sebelum filmnya rilis karena konten yang diangkat oleh sang sutradara (incest antara ibu dan anak). Kembali ke Bad Guy, film ini akan tetap menampilkan berbagai elemen yang menjadi trade mark sang sutradara mulai dari unsur seksual yang cukup kental, twisted love story hingga karakter utama yang nyaris tidak pernah berbicara sepanjang film. Bad Guy sendiri termasuk salah satu film dari Kim Ki-duk yang tersukses di Korea dengan berhasil meraih pendapatan mendekati $1,5 juta. Bukan angka yang besar namun cukup tinggi untuk ukuran film sang sutradara yang sukses di luar negeri namun hampir selalu flop di dalam negeri.

Bad Guy sudah dibuka dengan adegan yang cukup menyentak saat seorang wanita bernama Sun-hwa (Seo Won) tengah duduk di taman menunggu pacarnya dan tiba-tiba ia dicium oleh seorang pria tidak dikenal. Pria itu pun dihajar oleh beberapa tentara yang secara kebetulan berada disana. Meski sudah dihajar ia tidak mau mengucapkan permintaan maaf pada Sun-hwa. Suatu hari di sebuah toko buku Sun-hwa menemukan sebuah dompet yang tertinggal dan memutuskan mengambil uang yang ada di dalamnya. Tapi Sun-hwa tidak tahu bahwa dompet yang tertinggal itu adalah sebuah "perangkap" yang disiapkan oleh sang pria misterius yang menciumnya diawal film. Perbuatan Sun-hwa diketahui oleh sang pemilik dompet dan ia pun diharuskan membayar ganti rugi sebesar 10 juta won yang hilang dari dompet tersebut. Sun-hwa pun pada akhirnya harus meminjam uang dengan jaminan wajah dan tubuhnya. Sun-hwa kemudia dibawa oleh sang pria misterius tersebut ke sebuah tempat pelacuran dan baru bisa keluar setelah ia berhasil mengumpulkan 10 juta Won. Pria tersebut adalah Han-gi (Jo Jae-hyun) yang bekerja di tempat pelacuran tersebut sebagai bos dari para tukang pukul disana. Namun secara perlahan Han-gi mulai menjadi over protective kepada Sun-hwa dan hubungan yang aneh pun mulai terjalin diantara mereka berdua.

Seperti yang telah saya singgung diawal, Bad Guy adalah satu lagi karya dari Kim Ki-duk yang menampilkan sebuah kisah cinta aneh dan twisted antara kedua karakter utamanya. Mereka berdua bertemu pertama kali dalam sebuah situasi yang jauh dari kata menyenangkan ataupun normal. Kemudian mereka berinteraksi lebih jauh pada kondisi yang tidak menyenangkan dan aneh pula dimana Han-gi akan mengawasi Sun-hwa yang tengah melayani klien dari balik sebuah cermin satu arah dan akan menghajar klien yang bertingkah berlebihan pada Sun-hwa. Keduanya tidak pernah saling berbicara, keduanya tidak pernah bertukar rasa cinta ataupun romantisme seperti kisah-kisah cinta romantis manapun. Tapi keterikatan antara keduanya perlahan semakin kuat dan tidak terpisahkan. Han-gi yang selalu berusaha melindungi Sun-hwa dan sebaliknya Sun-hwa selalu melihat Han-gi sebagai sosok pria yang secara "tulus" memberikan keamanan pada dirinya. Pada akhirnya terjadilah stockholm syndrome yang merupakan sebuah kondisi dimana korban penculikan merasakan simpati atau bahkan rasa yang lebih pada orang yang menculiknya. Sebuah kondisi yang terjadi saat Sun-hwa perlahan mulai menerima kenyataan bahwa kehidupannya di tempat pelacuran adalah hidupnya saat ini dan merasa hanya Han-gi orang yang sungguh peduli pada kondisinya saat itu.
Han-gi selalu mengamati Sun-hwa dari balik cermin satu arah yang membuat Sun-hwa tidak bisa melihat dan mengetahui keberadaan Han-gi. Seolah hal tersebut menggambarkan kondisi Han-gi yang "menatap" Sun-hwa namun disisi lain Sun-hwa tidak atau belum menyadari itu dan masih belum merasakan hal yang sama. Sampai pada akhirnya kaca pemisalh tersebut pecah disaat keduanya telah merasakan perasaan cinta satu sama lain. Banyak adegan yang melibatkan cermin tersebut terasa begitu indah dan meninggalkan kesan mendalam pada saya. Mulai disaat Sun-hwa menggoreskan lipstiknya di cermin hingga pada akhirnya saat ia menyadari keberadaan Han-gi dan memecahkan cerminnya. Keduanya bersatu lewat sebuah momen indah yang punya romantisme unik tersendiri. Percaya atau tidak, segila apapun Bad Guy dan sekental apapun kandungan seksualnya, tapi romantisme yang terjadi antara kedua karakter utamanya tampak begitu indah. Sebagai contoh lain adalah adegan disaat Sun-hwa mendatangi Han-gi di dalam penjara dan mulai menumpahkan semua emosinya pada Han-gi. Disaat itulah saya mulai menyadari cinta serta ikatan kuat yang telah tumbuh diantara keduanya.

Ada cukup banyak adegan seksual dalam film ini. Beberapa karakternya memang tengah bergulat dengan sexual desire masing-masing. Lewat kisah mengenai hasrat seksual karakternya itulah kita mulai dibawa menelusuri bagaimana perbedaan antara sebuah cinta yang tulus dengan hasrat ingin memiliki orang lain. Mungkin apa yang diperbuat Han-gi terhadap Sun-hwa terlihat tidak masuk akal jika disebut sebagai cinta sejati yang tulus, namun tergantung pada definisi cinta tulus itu sendiri pada kita masing-masing. Bahkan tidak hanya pada Sun-hwa melainkan pada orang-orang di sekitarnya Han-gi sebenarnya adalah pria yang rela berkorban bagi orang lain meki itu harus membahayakan dirinya dan ia tidak pernah berharap balas budi dari orang yang ia bantu. Sebuah kenyataan yang membuat saya sendiri mempertanyakan definisi dari kata-kata Bad Guy itu sendiri, sama seperti definisi cinta tulus yang dimiliki Han-gi. Terserah masing-masing penonton memaknai kedua hal tersebut, tapi bukankah ironi dan ambiguitas selalu mengiringi kehidupan manusia tiap harinya? 

Satu hal lagi yang sering menjadi perdebatan adalah ending dari film ini yang mengingatkan saya film Kim Ki-duk lainnya yaitu Time. Tentu saja akan ada begitu banyak interpretasi dari masing-masing penonton. Saya sendiri menangkap itu sebagai sebuah konklusi dari perjalanan Sun-hwa mencari sosok yang ia cintai dan berakhir dengan keberhasilannya merangkai gamabaran cinta dengan Han-gi yang ia cintai. Wanita yang bunuh diri pada pertengahan film seolah menjadi gambaran Sun-hwa yang tengah dirobek perasaan dan hubungan cintanya dan mulai mencari "wajah" sesungguhnya dari orang yang ia cintai. Bad Guy mungkin bukanlah masterpiece dari seorang Kim Ki-duk, namun jelas sebuah kisah romansa aneh namun berhasil meninggalkan kesan romantisme yang luar biasa indah dan menyentuh bagi saya. Satu lagi karya hebat dari awal karir Kim Ki-duk sebelum kualitas film-filmnya setelah hiatus (Arirang, Amen & Pieta) masih belum berhasil meninggalkan kesan yang sama bagi saya seperti yang ia tinggalkan pada film-film lamanya seperti Bad Guy ini. 

Tidak ada komentar :

Comment Page: