TEKKEN (2010)

2 komentar
Kalo ditanya apa game fighting terbaik, jawaban saya pastinya Tekken. Game ini menghadirkan banyak karakter dengan style  bertarung yang unik dan juga kualitas gambar yang berkualitas diatas game fighting lainnya. Tapi saat Tekken diadaptasi ke film jujur saya pesimistis akan hasilnya.Fakta memang menyebutkan mayoritas film adaptasi game kualitasnya kurang bagus. Kemudian film yang bertema turnamen beladiri juga jarang yang punya kualitas bagus. Lah, bagaimana kalo dibikin sebuah film adaptasi game yang bertema turnamen beladiri?

Dunia ditahun 2039 terbagi menajdi beberapa wilayah. Dan diantaranya ada sebuah perusahaan yang punya kontrol kuat yang bernama Tekken Corporation yang dipimpin Heihachi Mishime dan anaknya Kazuya Mishima. Disisi lain, ada sebuah daerah kumuh yang dihuni orang terbuang. Jin Kazama hidup bersama sang ibu disana. Sampe suatu hari sang ibu tewas terkena ledakan roket dari Tekken Corporation.
Jin yang menaruh dendam akhirnya mengikuti turnamen Iron Fist guna membunuh Heihachi yang dia anggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kematian sang ibu.

Cerita film ini emang dangkal. Sangat dangkal. Plotnya sangat tertebak. Tapi bukankah jualan utama film bertema turnamen beladiri adalah keseruan dalam setiap pertarungannya? Dan sialnya pertarungan di film ini juga dangkal dan kurang seru. Style bertarung tiap karakternya kurang terekspose. Padahal tiap karakter Tekken punya jutaan gaya ebrtarung yang sangat menarik. Untung tampilan tiap tokohnya cukup menarik dan tidak jauh beda dengan tampilan di game. Bahkan Tekken termasuk sangat setia pada tampilan tiap topkohnya (kecuali Kazuya). Setting arena bertarung di film ini juga dibuat berubah-ubah seperti di game. Tapi lagi-lagi kelebihan itu tertutupi oleh kekurangannya. Pemilihan tokoh yang tampil rasanya kurang pas? Dimana karakter utama seperti Paul, Hwoarang, sampai King. Menurut saya karakter-karakter diatas lebih penting dibanding karakter macam Miguel Rojo dan Sergei Dragunov. Kemudian penggambaran karakter Heihachi juga amatlah keliru. Seharusnya heihachi adalah main antagonist yang punya kemampuan beladiri superhebat. Lah disini? Dia cuma kakek tua yang udah habis masa jayanya. Gak ada gaharnya sedikitpun. Untung ada satu lagi penyelamat di film ini, yaitu karakter Christie Monteiro yang diperankan Kelly Overton. Dia emang sedap dipandang di film ini.

OVERALL: Film ini secara keseluruhan mengecewakan. Walopun cukup baik dalam visualisasi karakternya.

RATING: 

2 komentar :

Comment Page:
Si Tukang Review mengatakan...

Tapi Christie juga ga penting kan? I mean ke mana Xiaoyu?

Rasyidharry mengatakan...

Emang menyimpang si Jin jadi ngedate sama Christie

Si Kelly Overton cuman enak buat penyegar mata doang si sebenernya