THE GREEN HORNET (2011)
Tahun 2011 adalah tahun yang banyak diisi film-film superhero. Dan gempuran superhero sudah dimulai di bulan Januari oleh "The Green Hornet". Beda dengan film superhero lain yang mayoritas diangkat dari buku komik, Green Hornet justru diangkat dari drama radio pada tahun 1930. Pada tahun 60an sempat dibuat serial televisinya yang dibintangi oleh Bruce Lee. Dan versi layar lebarnya kali ini juga diisi oleh banyak bintang. Ada Seth Rogen, Christoph Waltz, Cameron Diaz, dan Jay Chou yang berperan sebagai Kato mengikuti jejak Bruce Lee. Cast yang meyakinkan dan ditambah sutradara Michel Gondry yang dulu pernah menelurkan "Eternal Sunshine of the Spotless Mind", film ini jelas sangat ditunggu.
Britt Reid (Rogen) adalah pemuda yang hobinya berpesta pora. Padahal sang ayah adalah pemilik perusahaan surat kabar yang begitu disegani. Sampai saat sang ayah meninggal, Britt diserahi tanggung jawab mengelola surat kabar tersebut. Jelas Britt kebingungan. Disaat itu Britt bertemu dengan salah satu pegawai ayahnya, Kato (Chou) yang ternyata berbakat dalam berbagai hal. Mulai dari membuat kopi, bela diri, menggambar, dan segal hal yang berurusan dengan mesin dan mobil. Muncul ide gila dari Britt untuk mengajal Kato "menggila" di malam hari. Kegiatan malam mereka itu nyatanya malah berubah menjadi pertarungan dengan penjahat jalanan.
Timbul ide dari Britt untuk mengajak Kato menjadi superhero. Tapi cara kerja mereka berbeda. Mereka menyamar menjadi penjahat untuk bisa mengetahui seluk beluk dan membasmi para penjahat dikota. Menggunakan nama The Green Hornet, Britt dibantu Kato berdua membasmi kejahatan di malam hari. Berita tentang Green Hronet menyebar cepat dan sampai di telinga bos mafia bernama Chudnofsky (Waltz) yang menjadi bos mafia di kota. Merasa bisnisnya bisa terancam, Chudnofsky mulai mencari cara untuk melenyapkan Green Hornet.
Apa mau dikata ekspektasi tinggi sebelum menonton langsung runtuh. Dari awal saya sudah merasa ada yang kurang beres dengan film ini. Untuk ukuran film superhero apalagi yang dicampur dengan komedi, paruh awal film ini begitu membosankan buat saya. Baru kali ini saya menonton di bioskop merasa ngantuk di bagian awal film. Terasa sekali film ini coba membuka cerita supaya terlihat agak berat dan berkualitas, tapi hasil akhirnya bukannya berat dan berkualitas namun membosankan.
Begitu sampai pada adegan aksi, bolehlah saya cukup terhibur. Sayangnya adegan yang ditampilkan terlalu "halus". Superhero yang beraksi tanpa kekuatan super harusnya punya adegan aksi yang lebih keras lagi. Nampaknya film ini mengurangi itu agar bisa diterima semua kalangan. Tapi sayangnya berujung pada hilangnya greget. Untungnya adegan perkelahian yang melibatkan Kato cukup seru dan bisa dibilang keren. Jay Chou sebagai Kato memang adalah cast yang paling menarik di film ini. Memang aktingnya tidak istimewa, tapi bela diri yang dia tampilkan memang bagus dan menghibur.
Lain halnya dengan Seth Rogen. Saat menjadi Britt Reid yang konyol dia memang lucu. Saya akui saya terhibur. Tapi saat menjadi Green Hornet tidak tampak sedikitpun aura dan wibawa. Green Hornet itu bukannya Kick Ass yang murni pecundang. Green Hornet yang saya tahu adalah pria yang berusaha menjadi superhero tapi terlalu terburu-buru dalam beraksi, bukannya pria konyol yang menyebalkan seperti yang ditampilkan Rogen. Chritoph Waltz juga sama. Aksinya sebagai peran antagonis terlihat nanggung. Mau seram, nanggung. Lucu juga lumayan tapi tetap nanggung. Jelas jauh dar aksinya di "Inglorious Basterds". Cameron Diaz? Sangat terlihat dia hanya menjadi pemanis belakan.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar