KUNG FU PANDA 2 (2011)

Tidak ada komentar
Disaat kondisi sedang heboh akibat film animasi "Cars 2" rilisan Pixar yang notabene selalu mendapat review sangat bagus dan jaminan meraih Oscar mendapat kritikan buruk di masa perilisannya dan hanya mendapat rating Rotten Tomatoes 33% (Mayoritas film Pixar mendapat rating diatas 95% kecuali film Cars yang pertama yang hanya mendapat 74%) saya lebih dulu berkesempatan menyaksikan film rilisan studio saingan Pixar, Dreamworks yang juga merupakan sekuel, yakni "Kung Fu Panda 2". Film ini sendiri mendapat review yang cukup positif (83% di RT) sehingga saya cukup berharap banyak walaupun menurut saya pribadi film-film rilisan Dreamworks tetaplah bukan film yang bisa mengambil hati penontonnya, tapi setidaknya masih bisa memberikan hiburan yang seru.

Po sekarang sudah menjadi jago kung fu yang disegani dan dikenal sebagai "Dragon Warrior". Walaupun begitu tentunya Po masihlah panda gendut yang tidak jauh beda dengan dulu, yang ceroboh, banyak omong tapi juga konyol. Kali ini Po dan kawan-kawannya sesama master kung fu (furious five) berusaha menghentikan aksi Lord Shen, mantan anak kaisar merak yang dibuang oleh istana dan berusaha membalas dendam dengan berkeinginan menguasai Cina. Untuk mewujudkan ambisinya, Shen menciptakan sebuah senjata yang sangat dahsyat. Saking dahsyatnya, senjata itu mampu untuk memusnahkan kung fu dari dunia.

Tentunya Po dan kawan-kawannya tidak akan membiarkan Shen menguasai Cina dan memusnahkan kung fu. Tapi disaat genting seperti itu tiba-tiba Po mendapatkan bayangan masa lalunya. Masa lalu Po yang sesungguhnya ternyata berkaitan dengan Lord Shen. Masa lalu yang akan menjelaskan siapakah Po sebenarnya dan mengapa ia bisa dibesarkan oleh ayahnya yang sekarang dia kenal yang notabene adalah seekor angsa.
Salah satu kelebihan film ini dan prekuelnya adalah penggambaran tokoh-tokoh yang memang sangat menarik. Sosok hewan yang direka ulang menjadi jago-jago kung fu dengan keahlian masing-masing saya akui adalah kreatif dan sangat menarik. Di film ini muncul beberapa jenis hewan (baca: master kung fu) baru. Dan saya akui mereka cukup mempunyai keahlian dan sosok yang menarik. Tapi sayangnya tidak semuanya mendapat porsi yang cukup. Yang paling saya kecewakan adalah sosok Master Croc dimana saya sempat penasaran bagaimana isian suara Jean-Claude Van Damme. Tapi nampaknya pemilihan nama Van Damme hanya sebagai penarik minat orang dewasa untuk menyaksikan film ini.

Bagaimana dengan adegan aksinya? Bagaimana dengan kelucuan yang jadi andalan prekuelnya? Bagaimana dengan  plot ceritanya? Jujur semuanya bisa dibilang khas Dreamworks. Diramu dengan pas tapi tidak spesial adalagi sampai menancap dalam hatisaya. Well, mungkin kelucuan film ini adalah pengecualian. Kelucuan yang ada menurut saya memang lucu dan jauh lebih lucu dari film-film Dreamworks lain yang biasanya garing. Tentunya Po jadi bintang utama kelucuan. Dan lagi melihat penggambaran sosok Po diwaktu kecil yang begitu lucu dan menggemaskan. Adegan aksi film ini juga sebenarnya cukuplah menghibur walaupun saya pernah melihat yang kurang lebih sama di film pertamanya. Yah, seperti yang saya bilang adegan aksi ala Dreamworks kadang dosisnya agak berlebihan dalam artian negatif, tapi masih bolehlah. Untuk ceritanya juga tidak buruk dan menghibur, walaupun penempatan misteri masa lalu Po sebenarnya sangatlah predictable fakta yang sesungguhnya.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: