LIMITLESS (2011)

4 komentar
Film ini menyinggung masalah kinerja otak manusia yang "katanya" hanya sanggup memakai otaknya hingga presentase 20% walaupun pernyataan tersebut cukup banyak yang menyangkal. Dalam "Limitless" diceritakan ada obat bernama NZT yang mampu membuat penggunanya menggunakan kapasitas otak sampai 100%. Setelah melihat film ini saya rasa "Limitless" juga butuh mengkonsumsi NZT karena dari yang saya lihat walaupun  diatas 20% tapi film garapan sutradara Neil Burger ini masih jauh dari 100% dalam hal memanfaatkan potensinya. Padahal dengan premise yang menarik dan aktor kelas atas, seharusnya dengan eksekusi maksimal film ini bisa menjadi salah satu yang paling menarik tahun ini.

Eddie Morra (Bradley Cooper) sedang mengalami kondisi yang sangat berantakan dalam hidupnya. Karirnya sebagai penulis diujung tanduk karena sampai sekarang dia masih belum berhasil menuliskan satu katapun. Kehidupan cintanya juga berantakan saat Lindy (Abbie Cornish) yang adalah pacarnya memilih meninggalkan Eddie. Dalam kondisiitulah secara tidak sengaja Eddie bertemu dengan mantan adik iparnya, Vernon (Johnny Withworth) yang lalu memberinya NZT, sebuah obat yang diyakini mampu meningkatkan kinerja otak hingga 100%. Hal itu memang terbukti pada diri Eddie.

Buku yang ditulisnya bisa selesai dengan begitu cepat, dia bisa menyelesaikan segala masalah dengan mudah, bahkan kini Eddie menjadi salah satu pemain saham tersukses. Singkat kata hidupnya yang tadinya buram kini menjadi sangat cerah, apalagi sang kekasih sudah kembali kepadanya. Kini Eddie bermitra dengan Carl Van Loon (Robert De Niro) dalam bisnisnya yang membuat mereka menjadi sukses besar. Tapi Eddie kini menjadi sangat bergantung pada NZT, padahal obat itu ternyata mempunyai efek samping yang sangat berbahaya bagi Eddie. Bukan hanya itu, disekitar Eddie juga ada pihak-pihak yang mencoba menguasai NZT yang dia punya dan berusaha membunuhnya.
Apa yang ditampilkan "Limitless" mungkin bukanlah sebuah science fiction yang punya dasar science yang kuat dan saya rasa sutradara Neil Burger harusnya paham hal tersebut. Karena itu gunakanlah faktor kekurang akuratan sisi science tersebut untuk menciptakan sebuah hiburan yang efektif. Ingat film Bradley Cooper sebelumnya, "The A-Team"? Film itu menghadirkan segala macam adegan action yang jelas-jelas tidak mungkin. Tapi pengemasannya yang sekalian gila membuat filmnya menghibur. Hal itulah yang tidak dimiliki "Limitless". Alih-alih mencoba membuat hiburan maksimal, film ini malah kadang mencoba menjadi film serius dengan menjajal ranah perdagangan saham. Jangan coba-coba menggabungkan science fiction menghibur tapi juga cerdas dengan tema yang serius (baca: berat) jika bukan Nolan atau Duncan Jones (sedikit lebay)

Kekurang maksimalan itulah yang membuat film ini nanggung juga dalam urusan menghibur penonton. Awalnya memang menarik melihat Eddie yang berantakan perlahan menjadi sukses lalu kemudian menemukan ada yang tidak beres dalam obat itu. Tapi disaat plot itu mulai mencoba menjadi "pintar" bahkan mengulang beberapa adegan seperti Eddie yang kembali berantakan lalu sukses lagi saya rasa itu menjadi membosankan. Untung menjelang paruh akhir film kembali menarik bahkan sempat cukup menegangkan. Seperti yang dikatakan Vernen bahwa NZT akan makin manjur kalau pada dasarnya sang pengguna sudah pintar, film ini punya potensi kuat menjadi sangat baik karena dasar premise-nya sudah menarik diluar ketidak logisannya. Tapi sekali lagi masih kurang maksimal.

Jajaran cast yang ada cukup baik. Bradley Cooper menjalani peran yang karakterisasinya tidak jauh beda dengan perannya sebagai Peckman (The A-Team) atau Phil (The Hangover), bahkan seperti gabungan keduanya. Yaitu pria tampan berkharisma yang harus berurusan dengan banyak pihak yang membahayakan nayawanya dan dia bermasalah dengan kesadarannya. Bedanya, kali ini Bradley Cooper mendapat porsi yang lebih banyak, sehingga dia bisa memperlihatkan kharisma yang cukup bagus. Begitu pula dengan Robert De Niro yang terlihat sebagai satu-satunya orang yang sanggup menyaingi kharisma dan wibawa Bradley Cooper.

Salah satu penyelamat terbesar film ini adalah sajian visual yang menuntun jalannya cerita serta memberi gambaran-gambaran mengenai dampak NZT pada tubuh Eddie yang digambarkan dengan visualisasi yang sangat menarik. Begitu pula openingnya yang menarik dan sempat membuat saya berharap banyak pada film ini secara keseluruan. Sungguh sangat disayangkan, seharusnya "Limitless" mampu menjadi sebuah film berpredikat "sangat bagus" tapi akibat kurang maksimal dalam eksekusi.

4 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

cantrecallmypastlives.blogspot.com
Follow and Visit thaaaanks..

Daniel mengatakan...

hmmm bener2 film nanggung, kebanyakan plot hole. sayang bgt

Rasyidharry mengatakan...

@someone makasih kunjungannya, udah saya follow :)

@daniel iya sayang banget, padahal sangat sangat menjanjikan

Ahmad Fikry Ghazali mengatakan...

syiid , follow me ya :P
lifelikeabutterfly.blogspot.com