PENGABDI SETAN (1980)
Tidak disangka 12 tahun sebelum saya lahir ternyata Indonesia pernah membuat film horror yang kualitasnya diakui tidak hanya didalam negeri bahkan diluar negeri sampai menyandang status cult diantara pecinta horror khususnya di Asia. Film yang diluar negeri dirilis dengan judul "Satan's Slave" ini memang sangat berpengaruh. Bahkan film ini sukses memberikan tren baru bagi film horror lokal yang satu itu lebih condong bertema agama Kristen atau Buddha menjadi Islam dengan menghadirkan kiai berilmu sakti di bagian klimaks atau akhir film untuk mengusir setan.
Sebuah keluarga baru saja mengalami kehilangan disaat sosok istri sekaligus ibu dalam keluarga tersebut meninggal dunia. Yang paling merasakan dampaknya adalah Tomi, si anak bungsu yang sampai-sampai belajar ilmu hitam karena kehilangan pegangan setelah kematian sang ibu. Kakaknya, Rita juga menghabiskan malamnya untuk pergi disko dan ber-ajojing ria bersama pacarnya, Herman. Sedangkan sang ayah sibuk dengan pekerjaannya. Hal itu masih belum ditamah munculnya kejadian-kejadian aneh yang menimpa mereka seperti salah satunya kemunculan sosok wanita menyeramkan yang mirip ibu mereka yang sudah meninggal. Untuk membuat rumah menjadi lebih kondusif, ayah mereka menggunakan jasa pembantu bernama Darminah. Tapi kedatangan Darminah yang misterius justru memperburuk suasana dimana kejadian aneh makin banyak terjadi.
Opening film ini adalah salah satu opening yang paling bikin saya merinding bahkan berhasil membatalkan niat saya untuk menonton film ini pada tengah malam. Oke, film ini memang dibuka dengan adegan pemakaman dengan tata cara Islam dilanjutkan dengan pembacaan Yasiin dan bukan berarti saya menganggap kegiatan mengaji adalah hal yang menyeramkan, tapi yang membuat saya seram adalah suasana yang dibangun. Adegan tentang kematian dalam film horror tingkat keseramannya buat saya tidak tergantung pada seberapa sadis tapi bagaimana suasana yang dibangun, dan adegan pemakaman ini yang notabene sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari sukses membuat saya merinding ngeri.
Setelah itu yang disajikan pada kita adalah sebuah sajian horror yang disajikan secara ikhlas oleh pembuatnya murni untuk membuat film horror bermutu yang bertujuan untuk menakuti penontonnya dan bukan hanya mencari sisi komersialitas belaka. Oke, kalau dilihat sekarang alias 31 tahun setelah filmnya dirilis memang sangat banyak kekurangan dari film ini mulai dari akting yang kaku dan tidak pas, efek dan make up yang masih sederhana(tapi tetep ngeri), plot yang terlalu banyak lubang, sampai kekurangan dalam segi teknis. Salah satu kesalahan yang paling saya ingat adalah adegan Herman naik motor yang tiba-tiba helmnya berubah jenis. Tapi itu karena kita melihatnya dari jaman sekarang. Jika menjadi penonton dimasa itu saya yakin film ini sudah amat sangat menyeramkan. Lagipula beberapa plot hole dan kesederhanaan efek dan berbagai kesalahan lainnya terasa bagaikan sebuah humor yang terselip diantara keseraman yang ditawarkan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
6 komentar :
Comment Page:wahaha penarasan bgt sama film ini, nntn dimana?
Kebetulan sodara ada yg punya :D
Donlot bukannya udah ada beberapa ya?
serem abiss.. apalagi yang jadi Darminah mukanya emg udh serem dari sononya.. klo boleh tau nama asli yang jadi darminah sapa ya syid??
Kalo gak salah namanya Ruth Pelupessy, emang sering maen film horror dia. Maen di Sundel Bolong, Nyi Blorong, dsb
Benar, ini memang salah satu film horror terbaik Indonesia, dan yang saya tahu film ini bahkan diterjemahkan dalam Bahasa Jepang segala. VCD - nya sepertinya juga ada di rental. Saat saya kecil, saya pernah menonton film ini waktu saya masih kecil, dampaknya... seminggu saya tidak bisa tidur..!!
Film ini bikin gw takut ke sumur, mo pup malam hari, apalagi ditambah kedekan abang gw.... "tomiiii... Tomiiii.... Tomiiii...." sambil suara dinadakan suara setan memanggil tomi... Hiiii.... Atuuuttt.
Posting Komentar