BATTLE ROYALE (2000) & BATTLE ROYALE II: REQUIEM (2003)

7 komentar
Untuk pertama kalinya saya akan menulis review untuk dua film sekaligus dalam satu postingan. Hal ini karena kedua film itu adalah film yang saling bersambungan dan saya tonton secara berurutan jadi tidak ada salahnya saya menjadikan postingan kali ini sebagai "2 in 1 review". Battle Royale sendiri diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama karangan Koushun Takami yang terbit setahun sebelum film pertamanya. Kesuksesan film pertamanya memang cukup fenomenal dan dianggap sebagai salah satu film horror terbaik sekaligus paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sutradara Quentin Tarantino sangat menyukai film itu sampai mengajak salah satu aktrisnya yaitu Chiaki Kuriyama untuk ambil bagian dalam film Kill Bill. Jadi mari saya mulai saja review untuk kedua film ini.

BATTLE ROYALE (2000)

Jepang tengah mengalami kondisi yang amat suram dimana pengangguran amat banyak dan kenakalan remaja makin menjadi. Banyak remaja yang melakukan boikot di sekolahnya. Hal itu membuat orang dewasa mulai khawatir dengan perkembangan remaja yang makin tidak karuan itu. Maka diadakanlah sebuah proyek bernama "Battle Royale Act". Dalam proyek itu akan dipilih secara acak anak-anak kelas 3 SMP yang berada dalam satu kelas yang nantinya akan dikirim ke sebuah pulau untuk kemudian selama tiga hari mereka harus saling membunuh untuk bisa bertahan hidup. Hanya ada satu orang yang boleh bertahan hidup, dan apabila lebih dari satu maka mereka semua akan mati. Dan yang "beruntung" kali ini adalah siswa-siswi kelas III-B SMP Shiroiwa dimana Nanahara Shuya (Tatsuya Fujiwara) adalah salah satu diantaranya.

Battle Royale jelas bukan film yang cerdas meskipun mengusung tema yang termasuk unik dan boleh dibilang gila. Isu-isu tentang moral dan sosial memang diangkat dalam film ini, tapi itu tidaklah membuat Battle Royale jadi sebuah film yang cerdas. Banyak juga plot hole dalam film ini. Tapi tidak cerdas bukan berarti film ini jelek. Melihat sekitar 40 siswa yang hampir semuanya sekelas saling bunuh tentu menimbulkan ketegangan tersendiri. Rasa ironi juga muncul mengingat mereka adalah teman dekat yang harus saling bunuh. Satu hal yang paling luar biasa dari film ini adalah meskipun bernuansa B-movie tapi pengembangan karakter tidak dilupakan dan dilakukan dengan cara yang unik dimana berbarengan dengan adegan saling kejar dan saling bunuh satu persatu karakternya mendapat porsi tersendiri yang membuat kita terikat dengan mereka dan terkadang ada momen kematian yang mengharukan. Pergolakan batin sangat terasa di film ini. Meskipun tidak terlalu sadis tapi Battle Royale jelas meninggalkan kesan miris. 

Karakter-karakternya saya juga suka. Porsi yang mereka dapat terasa berimbang sehingga kematian mereka tidak sambil lalu saja. Justru karakter utama yang dimainkan oleh Tatsuya Fujiwara yang kurang maksimal baik itu dari aktingnya maupun karakterisasinya. Selebihnya memuaskan termasuk Kitano Takeshi yang keren itu. Singkat kata Battle Royale adalah sebuah masterpiece yang tidak hanya memberikan sajian eksploitas saja tapi ada juga sindiran moral didalamnya. Tanpa panjang lebar dari awal sebelum durasi menginjak 10 menit hingga akhir film ini sudah bergerak cepat dan menegangkan.






BATTLE ROYALE II: REQUIEM (2003)
Setelah selamat dari ajang "Battle Royale", Nanahara Shuya kini membentuk sebuah gerakan pemberontakan dan terorisme bernama "Wild Seven". Misi dari gerakan ini adalah memerangi para orang tua yang sudah mempermainkan para remaja dan anak muda hingga mereka saling bunuh. Disisi lain sekelompok siswa kelas III SMP dikirim lagi untuk mengikuti BR 2 yang merupakan "Battle Royale" versi baru. Disini para siswa tersebut akan dikirim ke pulau yang sama dengan film pertama dimana pulau itu kini telah diduduki oleh Shuya dan anak buahnya. Para peserta kini diharuskan membunuh Shuya dalam waktu tiga hari atau mereka semua akan mati. Sama seperti film pertama mereka juga akan menggunakan kalung peledak yang bedanya kalin ini efeknya berpasangan jika satu mati pasangannya ikut mati. 

Film kedua ini tidak seharusnya dibuat. Plot berperang melawan orang tua adalah sangat konyol. Jika film pertama meski tidak masuk akal tapi saya rasa masih bisa diterima untuk ukuran film "gila". Tapi plot di film kedua ini untuk ukuran film sinting juga sudah tidak masuk akal. Banyak pengulangan adegan dari film pertama yang keefektifitasannya menurun drastis walaupun film keduanya ini juga sama seperti film pertamanya yang tidak banyak basa-basi dan langsung berusaha memulai inti ceritanya sebelum durasi menginjka 10 menit. Karakter utamanya juga sama saja dimana Takuma seperti kopian dari Shuya hanya saja akting Shugo Oshinari lebih buruk lagi dan karakternya lebih menyebalkan. Karakter Shuya juga tidak menunjukkan perkembangan padahal sudah menjadi pemimpin gerakan terorisme. Karakter sampingan lainnya malah  terasa tidak ada harganya tidak seperti di film pertama. Nuansanya jadi lebih seperti film action biasa daripada thriller. Tidak ada ketegangan tentang "siapa yang akan mati?" atau "siapa yang sebenarnya jahat?" layaknya film pertama. Dari awal hingga akhir film ini payah. Karakternya payah, aktingnya payah, ceritanya apalagi. Durasinya juga lebih lama dan membuat film ini sangat membosankan. Tidak ada rasa miris atau haru melihat film keduanya ini, hanya rasa bosan dan kesal saking bodoh dan konyolnya film ini. Jika film pertama adalah masterpiece maka film keduanya ini adalah piece of sh*t.


7 komentar :

Comment Page:
Fariz Razi mengatakan...

hahaha setuju bgt, battle royale yg pertama itu keren yg kedua sampah

Kyrent mengatakan...

wkkwkwkwkwkwwk

kumisberatjoen mengatakan...

BR biasa aja, mungkin terlalu berharap gara2 baca review puja puji, tapi baru 1/2 jalan aja ga mampu melek alias ngantuk. mungkin bukan type gua kali yah hehehe. Gua malah lbh bisa melek nonton pilem2 lain yg tipikal jepang yg lambat itu, nonton BR dari awal kaya nonton kartun yg terburu2. cuma opini

Rasyidharry mengatakan...

Hehe ya mungkin karena emang faktor selera yang nggak masuk atau karena ekspektasi yang udah terlanjur tinggi gara2 baca review :)

Unknown mengatakan...

minta link download battle royale 2 dong

Unknown mengatakan...

Yah daripada film indonesia "pocong ngesot maju-cantik mundur-cantik" haha

Bung indra mengatakan...

Mules