THE DESCENDANTS (2011)
Alexander Payne itu jagonya membuat sebuah tontonan drama yang menyentuh dan punya kedalaman emosi tapi juga dibalut dengan unsur komedi yang ikut menambah warna filmnya. About Schmidt yang menampilkan Jack Nicholson sebagai seorang lansia yang coba menghadapi masa tuanya yang sepi adalah sebuah drama yang amat menyentuh tapi juga punya beberapa momen yang lucu. Lewat film ini jugalah saya menjadi tertarik mencari film-film Jack Nicholson. Dua tahun kemudian Payne membuat sajian bromance dalam Sideways yang menurut saya meskipun masih kalah jauh dibanding About Schmidt tapi lewat film itulah Payne mendapat Oscar pertamanya setelah memenangkan "Best Adapted Screenplay". Tujuh tahun kemudian barulah dia membuat film kelimanya yang sama seperti Sideways, film ini juga diangkat dari sebuah novel berjudul sama.
Kisahnya tidaklah rumit untuk ditonton tapi rumit jika kita sendiri yang mengalami permasalahan tersebut. Matt King (George Clooney) adalah pengacara yang tinggal di Honolulu, Hawaii. Matt dan kelaurganya juga mempunyai sebuah tanah seluas 25.000 hektar di Pulau Kaua'i yang saat ini sedang dalam proses negosiasi untuk dijual. Tapi karena kesibukannya itulah Matt jadi tidak punya waktu untuk keluarganya. Sampai suatu hari sang istri mengalami kecelakaan yang membuatnya koma. Matt kini mau tidak mau harus lebih mendekatkan diri kepada kedua putrinya, Scottie (Amara Miller) yang baru 10 tahun dan Alex (Shailane Woodley) yang berusia 17 tahun. Karena kurangnya perhatian, kedua putri Matt tersebut punya masalah masing-masing. Scottie sangat nakal dan sering bicara tidak sopan. Alex juga punya mulut yang tidak bisa dijaga ditambah lagi dia sering mabuk dan mengkonsumsi narkoba. Tapi kini Matt harus berusaha memperbaiki hubungannya dengan kedua putrinya sambil terus berharap istrinya akan sembuh. Tapi ternyata ada beberapa fakta mengejutkan yang nantinya akan Matt ketahui.
The Descendants tampil dengan sederhana sekaligus ringan tapi juga menyenangkan. Sebenarnya kisah tentang keluarga yang kurang harmonis karena ayahnya sibuk kemudian dia harus berusaha membangun hubungan yang baik dengan anak-anaknya yang nakalnya bukan main dan menyebalkan sudah sering diangkat. Tapi perlu dicatat, film ini berbeda. Memang Matt King adalah sosok yang sempat melupakan keluarganya, tapi momen disaat dia harus memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya bukanlah karena sang istri berlibur sendiri atau bepergian seperti yang sudah jamak diceritakan Hollywood, tapi karena sang istri dalam kondisi koma bahkan hampir tidak mungkin selamat. Jadi alasan Matt sadar akan kekeliruannya sangatlah logis dan tidak dipaksakan. Lalu tidak ada juga anak-anak yang nakal keterlaluan. Scottie dan Alex memang bandel, tapi hal itu sangat wajar mengingat kurangnya kasih sayang yang mereka terima. Keduanya juga terlihat sebagai sosok yang sangat wajar ditemui pada anak-anak di dunia nyata yang kondisi rumahnya seperti itu. Mereka bandel, tapi sangat terlihat pada dasarnya mereka menyayangi keluarga yang mereka punyai.
The Descendants juga adalah kisah tentang orang-orang yang berusaha untuk menjadi lebih dewasa dan lebih baik. Semua tokohnya pernah punya kesalahan yang mereka perbuat di masa lalu. Mereka lalu menemukan kondisi yang membuat mereka menyesali kesalahan mereka dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan berusaha melanjutkan hidup dengan lebih baik. Begitulah The Descendants, tanpa tambahan dramatisasi yang berlebihan tapi cukup dibumbui sedikit komedi yang tujuannya bukanlah untuk memancing tawa penontonnya sampai terpingkal-pingkal, tapi sebagai sebuah pewarna dalam kehidupan dan konflik yang dialami karakternya. Kita akan tersenyum melihat kelucuan-kelucuan yang hadir dari momen-momen awkward ataupun dialog yang lucu tapi cerdas.
Bicara soal dialog, naskah yang ditulis Alexander Payne bersama Nat Faxon dan Jim Rash ini memang sangat cerdas. Perhatikan saja, dari sejak narasi awal dibacakan George Clooney hingga adegan demi adegan berganti kita akan sering menemui dialog-dialog cerdas yang seringkali juga mampu memancing tawa. Bagaimana sebuah konflik dibangun dan diselesaikan juga tidak kalah cerdas. Digabungkan dengan cara penyutradaraan Payne, maka film ini akan memunculkan berbagai adegan ajaib nan menarik seperti contohnya saat Matt marah-marah didepan istirnya yang sedang koma dan ironisnya hal tersebut kemudian akan diulangi oleh dua orang lain yang berbeda. Yang jelas, akting para pemainnya juga turut membantu mengangkat kualitas film ini. George Clooney memang terlihat santai, tapi kedalaman emosi amat banyak dia munculkan. Tentunya adegan menjelang akhir yang jadi satu-satunya adegan Clooney menitikkan air mata di film ini adalah salah satu bukti dan tentunya membuat Clooney jadi frontrunner untuk memenangkan Oscar pertamanya untuk "Best Actor" tahun ini. Shailene Woodley-pun ternyata tidak cuma cantik luar biasa tapi aktingnya juga bagus. Tapi sayangnya Oscar tidak menominasikannya dan malah memilih Melissa McCarthy. Apakah karakter wanita obesitas yang menanggapi nasibnya dengan bijak dan konyol lebih bisa mengambil hari mereka daripada karakter seorang anak bermasalah tapi disisi lain memperlihatkan rasa sayang dan peduli pada keluarganya? Judy Greer-pun sebenarnya bisa lebih bagus andaikan porsinya dilipat gandakan.
The Descendants adalah cerita yang ringan dan mudah diikuti. Sangat mudah mencintai film ini karena dibalik ceritanya yang ringan dengan balutan komedinya, karya Alexander Payne ini menyuguhkan konflik-konflik yang tidak berlebihan dan bukan mustahil ditemukan di kehidupan sehari-hari. Kisah tentang bagaimana seseorang mau atau mampu menyadari kesalahan yang telah dia perbuat lalu kemudian berusaha memperbaiki kesalahan tersebut, karena pada dasarnya tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan. Yang ada hanyalah perbedaan akibat yang ditimbulkan karena kesalahan tersebut. Untuk peluang di Oscar mungkin saya akan lebih menjagokan The Artist, tapi Clooney jelas sangatlah pantas mendapatkan Oscar pertamanya dengan status lead actor.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
3 komentar :
Comment Page:"Shailene Woodley-pun ternyata tidak cuma cantik luar biasa..." seleramu tinggi syid
Wets bang Amri mampir hehe
Iyanoo seleraku berkualitas :D
perpaduane sasha grey + natalie portman haha
Posting Komentar