BRAVE (2012)

Tidak ada komentar
Saya merasa banyak yang terlalu berlebihan dalam menyikapi Cars 2 yang mendapat begitu banyak tanggapan negatif karena dianggap ceritanya terlalu dangkal apalagi jika dibandingkan dengan film-film rilisan Pixar sebelumnya. Untuk yang satu itu memang harus diakui bahwa kualitas ceritanya tidak superior seperti Toy Story, Finding Nemo sampai Up. Tapi tanggapan seburuk itu saya rasa tidak pantas disematkan pada Cars 2 yang pada dasarnya tetaplah sebuah film yang lumayan menghibur. Boleh dibilang Cars 2 punya standar kualitas yang setara dengan film-film yang biasa dirilis oleh Dreamworks. Saya rasa tanggapan negatif tersebut muncul karena kekagetan penonton yang mendapati Pixar tidak merilis sebuah film yang mampu menyentuh setelah selama tiga tahun beruntun merilis Wall-E, Up dan Toy Story 3 yang begitu menyentuh. Maka dari itu untuk Brave yang menjadi rilisan terbaru dari Pixar saya sangat berharap kualitasnya mampu kembali atau setidaknya mendekati karya-karya Masterpiece Pixar tersebut.

Seperti film Pixar lainnya, Brave juga dibuka dengan sebuah film pendek. Kali ini yang ditampilkan adalah film pendek karya Enrico Casarosa yang berjudul La Luna yang pada Oscar 2012 lalu masuk ke nominasi Best Animated Short Film dan seperti biasanya juga film pendek yang jadi pembuka adalah sebuah film dengan cerita yang sederhana namun penuh makna dan memiliki visual yang indah pula. Jujur saat itu saya sempat khawatir bahwa nantinya Brave akan kalah bersaing dengan film pembukanya tersebut. Kemudian kita akan diajak memulai petualangan yang menampilkan seorang puteri berambut merah bernama Merida. Sedari kecil Merida tidak seperti puteri lain, hobinya adalah memanah dan tidak suka diatur-atur oleh sang ibu yang berharap Merida jadi seperti dirinya yang anggun dan penuh tata krama. Sampai tiba saat dimana Merida dipaksa untuk menerima lamaran dari tiga orang pria yang merupakan calon dari tiap-tiap suku di kerajaan yang dipimpin ayahnya. Merida yang menolak pemaksaan tersebut memilih kabur dari kerajaan dan akhirnya bertemu dengan seorang penyihir yang berjanji bisa memberikan sebuah ramuan yang bisa merubah takdir Merida. Tapi ternyata yang didapat justru jalan keluar yang menambah pelik permasalahan dan menimbulkan kekacauan.
PIXAR IS BACK!!! Saya benar-benar merasa Brave jadi film yang underrated dilihat dari kritikan yang dilontarkan para kritikus. Sebagai contoh lihat nilai 75% yang didapat film ini di Rotten Tomatoes dimana nilai itu tidak jauh beda dibandingkan Cars (74%) dan lebih rendah dari Madagascar 3: Europe's Most Wanted (76%) yang tidak terlalu memuaskan bagi saya. Brave memang masih belum sehebat film-film masterpiece milik Pixar sebelumnya, namun kisah tentang ibu dan anak yang jadi sorotan utama di film ini tetaplah menyenangkan diikuti dan cukup menyentuh. Kisahnya memang ditawarkan dengan sederhana tapi tidak kosong berkat hubungan antar karakternya yang ditampilkan begitu apik sehingga saat tiba waktunya konflik itu muncul penonton akan mampu terbawa masuk kedalam kisahnya. Jadi Brave tetap mampu tampil menyentuh tapi tetap terasa ringan dan tidak sedewasa kisah-kisah Pixar sebelumnya semisal Up. Filmnya memang ditutup tidak dengan istimewa tanpa sebuah ending yang terlalu mengesankan, tapi tetap saja rasa puas akan didapat setelah keluar dari bioskop baik itu oleh penonton dewasa yang tersentuh dengan kisahnya ataupun oleh penonton anak-anak yang terhibur dengan adegan seru dan leluconnya yang lucu tanpa perlu menjadi bodoh dan kekanak-kanakan seperti yang saya temui di Mdagascar 3: Europe's Most Wanted. Tidak hanya lucu dan menyentuh, Brave juga mampu tampil seru dan keren saat harus bersinggungan dengan adegan aksi yang digarap menegangkan dengan beruang sebagai lawannya.
Brave juga didukung oleh karakter-karakter yang amat mudah untuk disukai dan juga dicintai. Merida sebagai karakter utama wanita pertama dari Pixar  mampu mengambil simpati penonton. Merida kecil tampil menggemaskan dan Merida dewasa mampu menunjukkan keberanian dan sikap mandirinya tanpa perlu terlihat menyebalkan akibat "pemberontakan" yang ia lakukan. Karakter-karakter lain seperti ratu dan raja yang tidak lain adalah orang tua Merida juga mampu menarik perhatian dengan momen yang selalu maksimal saat mereka muncul. Tapi tentu saja yang paling menggemaskan adalah tiga adik Merida, Harris, Hubert, and Hamish yang dengan keusilan dan kenakalannya begitu menghibur. Selain karakter seperti biasa kekuatan utama Pixar juga ada di aspek visual yang untuk film ini mampu menampilkan pemandangan Skotlandia dengan begitu memukai. Desain masing-masing karakternya juga menarik khususnya untuk Merida sendiri sebagai puteri berambut merah yang manis, berani dan juga menggemaskan.

Jadi apa yang bisa diambil dari film Pixar terbaru ini? Brave berhasil memberikan pesan moral baik kepada orang tua maupun anaknya untuk bisa saling menghargai perasaan satu sama lain tanpa harus terlalu mementingkan ego masing-masing. Sebuah pesan yang sudah sering diangkat dalam film namun masih tetap mengena dan dalam film ini mampu muncul dengan sederhana namun tepat sasaran. Saya tidak habis pikir masih ada orang yang merasa film ini mengajarkan anak untuk tidak mematuhi perintah orang tua. Pada akhirnya dengan gembira saya nyatakan Pixar telah kembali menampilkan karya yang bagus dan mengena meski kali ini tampil dengan lebih sederhana. Kesederhaaan yang menciptakan sebuah ketulusan dalam kisahnya. Sampai saat ini Brave masihlah film animasi terbaik di 2012 dan saya yakin nominasi Oscar untuk Best Aniated Feature Film sudah pasti didapat.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: