BEASTS OF THE SOUTHERN WILD (2012)

4 komentar
Film debut dari sutradara Benh Zeitlin ini sudah mencuri perhatian sejak kemenangannya di Sundance Film Festival pada awal tahun ini. Puja puji terhadap film ini berdatangan. Ada yang mengatakan film ini adalah sebuah tontonan yang sangat indah. Bahkan sampai ada juga kritikus yang menyebut bahwa Beasts of the Southern Wild sebagai sebuah tontonan yang mengingakannya pada alasan kenapa ia begitu mencintai film. Kejayaan film ini tidak berhenti sampai disitu, karena sekitar empat bulan setelah berjaya di Sundance, giliran Cannes Film Festival yang menjadi ajang pembuktian film ini. Empat penghargaan berhasil diborong dalam festival film paling bergengsi tersebut. Dengan bujet minim yang tidak sampai menyentuh angka $2 Juta, pencapaian yang didapat film ini tentunya luar biasa. Saya sendiri memasukkan film ini dalam daftar tunggu teratas setelah membaca sebuah review yang membandingkan film ini dengan The Tree of Life milik Terrence Malick yang notabene adalah film terbaik tahun lalu bagi saya. Apalagi setelah trailer film ini dirilis dan membuat saya makin antusias menanti filmnya berkat keindahan dan suasana epic yang sanggup ditawarkan trailer tersebut. Kisahnya sendiri tentang seorang gadis cilik berusia 6 tahun bernama Hushpuppy (Quvenzhané Wallis) yang tinggal bersama ayahnya.

Hushpuppy dan sang ayah, Wink (Dwight Henry) tinggal di sebuah daerah yang bernama "Bathtub", sebuah tempat yang terisolasi dari dunia luar dan berada ditengah perairan yang dikelilingi oleh sebuah tembok. Singkatnya, "Bathtub" bagaikan sebuah tempat tinggal yang terletak di tengah bendungan dan tidak memiliki akses ke dunia luar. Meski begitu, semua warganya hidup dengan bahagia dan selalu diliputi kesenangan. Hushpuppy sendiri besar tanpa kehadiran sosok ibu yang disebut oleh ayahnya pergi dari tempat itu. Sang ayah selalu mengajarinya untuk hidup kuat dan mengajarkannya berbagai cara untuk bertahan hidup. Di sekolahpun Hushpuppy dan teman-temannya diajarkan bagaimana cara untuk bertahan hidup. Hal ini tidak lan karena "Bathtub" rawan terhadap badai besar yang bisa mengakibatkan tempat tersebut terendam oleh air. Kebiasaan hidup tersebut membuat Hushpuppy cukup dekat dengan alam sekitarnya, dimana ia sering mencoba mendengarkan detak jantung hewan yang ada hanya untuk mencoba mencari tahu apa yang ingin dikatakan dan dirasakan oleh hewan-hewan tersebut. Benar-benar sebuah kehidupan yang indah di tempat yang indah, sampai akhirnya badai raksasa yang ditakutkan datang.

Film ini punya unsur yang cukup kental mengenai Badai Katrina yang menghantam Amerika Serikat pada tahun 2005 lalu. Jadi apakah film ini memang sebuah tribute bagi tragedi tersebut? Saya bisa bilang ada unsur tersebut didalamnya, namun tidak serta merta film ini "hanya" menyoroti perihal tersebut. Saya merasakan sebuah bentuk penghormatan bagi para korban bencana alam (tidak hanya badai Katrina) yang seringkali menolak untuk dievakuasi. Seringkali kita menemui hal ini, bahkan contoh yang paling dekat bisa kita temui dalam letusan Merapi dua tahun lalu. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan korban-korban yang memilih untuk tetap bertahan meski nyawa mereka taruhannya. Dalam Beasts of the Southern Wild kita akan diajak untuk melihat dan setidaknya sedikit memahami alasan mereka untuk tetap bertahan. Bukan sekedar keputusan tanpa alasan yang melandasi pilihan tersebut, namun kecintaan luar biasa terhadap rumah yang telah mereka tempati selama bertahun-tahun bahkan banyak yang sedari lahir hingga dewasa tinggal disana. Rumah yang merupakan tempat terindah bagi mereka tidak peduli sesederhana apapun itu memang telah menumbuhkan rasa cinta yang teramat sangat sehingga nyaris tidak mungkin meninggalkannya. Akan ada sebuah adegan dimana salah satu tokohnya sudah sekarat dan yang ingin ia lakukan hanyalah kembali pulang kerumahnya. Tidak masalah ajal menjemputnya, asalkan itu terjadi saat ia berbaring dengan tenang dirumahnya sendiri.
Masih berhubungan dengan tragedi yang terjadi, disini kita akan melihat sebuah perjuangan dan semangat hidup yang begitu luar biasa. Daripada meratapi kehilangan dan kesedihan para korban bencana ini lebih memilih tetap berjuang dan tertawa meski tengah dilanda kesulitan. Apakah mereka ingin untuk dibantu? Tidak, karena mereka sudah sanggup memahami makna sebenarnya dari kehidupan mereka dan tahu bagaimana cara mengatasi segala kesedihan dan kesulitan yang melanda. Mereka memilih berpesta dan melarang adanya air mata yang tumpah. Film ini juga adalah tentang bagaimana hubungan antar manusia dengan alam disekitarnya terjalin. Alam bisa menjadi sahabat sekaligus musuh manusia memang, dan dalam film ini kita akan melihat kedua hal tersebut saling bersinggungan. Tanpa adanya teknologi canggih nan modern, para penduduk di "Bathtub" masih sanggup hidup bahagia berdampingan dengan alam. Indah rasanya melihat sebuah adegan pembuka dimana Hushpuppy berusaha memahami hewan-hewan disekitarnya. Lalu disaat alam tengah tidak bersahabat, mereka masih tidak menganggap hal itu sebagai tanda "permusuhan" dan tetap hidup dengan kebahagiaan. Kebahagiaan yang terbangun oleh film ini terasa begitu natural tanpa terasa dipaksakan hanya untuk menambah kesan dramatis, karena pada dasarnya kita semua bisa mendapatkan kebahagiaan dari hal terkecil dan dalam kondisi sesulit apapun.

Beasts of the Southern Wild meskipun tetap terasa membumi juga punya nuansa imajinatif dan keajaiban yang kuat. Hal itu tidak terlepas dari sosok tokoh utamanya yang masih berusia 6 tahun. Keajaiban muncul juga berkat sinematografi cantik dari Ben Richardson yang sukses menghadirkan berbagai gambar indah. Fakta bahwa kita tidak tahu setting film ini secara detail khsusnya tentang waktu, Beasts of the Southern Wild menjadi makin terasa ajaib. Selain sinematografi indah, apa yang membuat film ini makin dimiripkan dengan The Tree of Life karya Malick mungkin karena kemunculan makhluk pra-sejarah seperti dinosaurus yang muncul dalam film tersebut. Dalam Beasts, sosok Aurochs akan menimbulkan pertanyaan tentang maksud kemunculannya, apakah itu sebuah kenyataan ataukah hanya sebuah imajinasi liar dari Hushpuppy. Terserah penonton dalam menyampaikan interpretasinya, tapi yang jelas narasi yang mengiringi tiap kali kemunculan makhluk tersebut cukup memberikan makna yang kuat mengenai arti keberadaan mereka dalam kisah film ini.

Hubungan ayah anak yang terjalin antara Hushpuppy dan Wink juga menjadi sebuah kekuatan emosional dari film ini. Biar bagaimanapun tensi antara keduanya, tetap pada akhirnya kita akan tahu bahwa mereka saling menyayangi. Sekeras apapun didikan Wink yang suka mabuk-mabukan, ia tetap begitu menyayangi Hushpuppy dengan caranya sendiri dan ia juga punya maksud dalam caranya tersebut. Bicara kedua tokoh ini juga tidak akan terlepas dari akting luar biasa kedua pemainnya. Baik Quvenzhané Wallis ataupun Dwight Henry sama-sama baru memulai debutnya dalam film ini. Quvenzhané Wallis masih berusia 5 tahun saat syuting dimulai dan berumur 7 tahun saat proses selesai. Hebatnya ia benar-benar mampu menampilkan sosok Hushpuppy dengan begitu mendalam. Begitu juga dengan Henry yang aslinya adalah pemilik toko roti dan tidak punya niat untuk berkarir sebagai aktor. Sebagai Wink yang mabuk-mabukkan namun menyimpan rasa cinta yang mendalam bagi puteri dan tempat tinggalnya, ia sangat luar biasa. Apalagi saat mereka berdua berada dalam satu scene dan menjalin chemistry yang begitu kuat.

Pada akhirnya memang Beasts of the Southern Wild tidak seindah dan semenyentuh yang saya bayangkan, namun saya rasa itu hanya karena ekspektasi saya yang amat sangat tinggi terhadap film ini. Pada akhirnya debut dari Benh Zeitlin ini adalah salah satu film terbaik dan terindah tahun ini yang nampaknya juga masih akan cukup berprestasi pada ajang Oscar 2013 meskipun buzz yang diterima sudah sejak lama muncul. Terserah anda mau memandang film ini dalam interpretasi bagaimana, tapi yang pasti Beasts of the Southern Wild adalah sebuah film yang sangat kuat dari aspek apapun film ini dilihat. Sebuah gambaran tentang bagaimana semangat dari setiap manusia bisa menghadirkan kehidupan yang penuh dengan keindahan dan keajaiban.


4 komentar :

Comment Page:
Nugros C mengatakan...

wow, filmnya keren banget nih...ane rasa ni film bakal sukses kena ujian waktu..bukan sekedar heboh setaun doang,

and..Wallis..what a child! aktingnya natural banget, ane sempet ragu baca2 blogger luar memuji muji dia bakal dinominasiin Oscar, tapi pas uda liat bneran emang bner2 natural dan bgus aktingnya, akting marahnya trus bakar rumah tuh juga bikin ngakak tapi salut juga sih...^^

one of the best this year...

Rasyidharry mengatakan...

Nominasi Best Picture/Original Screenplay kemungkinan bisa didapet.
Ya moga nggak lekang sama waktu soalnya indah & imajinatif banget :)

Nugros C mengatakan...

baru liat nominee SAG and Globe, mengecewakan, ni film ga dapet tempat sedikitpun...
*fiuh...
makin ragu buat jalan ni film ke Oscar, tapi semoga ada yg naroh ni film di 1st place supaya bsa tembus nominasi deh

Rasyidharry mengatakan...

Buzz-nya udah mulai abis kayaknya gara-gara rilisnya termasuk lama dibanding film-film lain