MONEY MONSTER (2016)
Film bertemakan dunia perekonomian memang masih segmented khususnya akibat penggunaan banyak istilah-istilah asing. Namun dalam beberapa tahun terakhir, keberhasilan beberapa judul macam Margin Call, The Wolf of Wall Street hingga The Big Short meraih predikat "critically acclaimed movie" telah membuka jalan bagi tema serupa untuk menyeruak naik ke permukaan, termasuk Money Monster selaku usaha penyutradaraan keempat Jodie Foster. Sejauh ini mungkin Jodie Foster belum berada di jajaran sutradara teratas, tapi terbukti kemampuannya bertutur cukup solid. Ditambah kehadiran George Clooney dan Julia Roberts sebagai duet pemeran utama, Money Monster pun tampak semakin menggiurkan.
Judulnya merujuk pada acara televisi tentang seluk beluk ekonomi dengan Lee Gates (George Clooney) sebagai host dan Patty Fenn (Julia Roberts) menjadi sutradaranya. Ketika tengah menjalani proses pengambilan gambar suatu episode mengenai anjloknya saham IBIS akibat glitch pada algoritmanya, mereka dikejutkan oleh kehadiran Kyle Budwell (Jack O'Connell). Kyle menyandera Lee, menodongkan senjata sambil memaksanya memakai rompi yang dipasangi bom. Ternyata Kyle adalah seorang investor yang mengalami kerugian besar dan menyabotase acara itu demi menuntut jawaban dari pihak IBIS. Sayangnya CEO IBIS, Walt Camby (Dominc West) tak bisa dijangkau karena sedang ada di dalam pesawat. Jadilah Lee dibantu Patty memutar otak demi menghindari maut sekaligus mencari kebenaran di balik sama IBIS.
Jangan khawatir anda bakal tersesat di antara terjangan istilah-istilah ekonomi, karena hal itu tidak mendominasi naskah garapan Alan Di Fiore, Jim Kouf dan Jamie Linden. Beberapa situasi serupa sempat muncul namun sedikit meningkatkan fokus sudah cukup guna mendapatkan pemahaman. Sejatinya, Money Monster bukan melulu soal ekonomi, pula satir tentang media sekaligus respon masyarakat terhadapnya. Aspek ini tersebar sepanjang film, dengan bentuk terkuat ketika beberapa kali diperlihatkan bagaimana tiap media meliput penyaderaan Lee Gates some of them take it as a joke to laugh at. Bahkan akhirnya pasca kehebohan luar biasa, masyarakat tetap kembali menjalani rutinitas, karena begitulah manusia. Sebesar apapun kejadian atau pemberitaan, jika tidak memberi dampak langsung hanya akan berakhir bak hiburan sementara.
Tapi kalau diperhatikan lagi, semua itu juga konspirasi saham IBIS tak lebih dari pernak-pernik semata. Buktinya, cobalah lucuti konflik perekonomiannya kemudian ganti dengan isu lain, alur film tetap dapat berjalan. Sebabnya, fokus utama Money Monster memang bukan eksplorasi mendalam bagi Wall Street maupun drama humanis, melainkan suguhan hostage thriller bertempo cepat. Itulah sebabnya di pertengahan durasi, kisahnya agak mengalami kekosongan termasuk dinamika pertentangan antara Lee (si kaya) melawan Kyle (si miskin). Awalnya terasa menarik tatkala saya mampu dibuat mempertanyakan, apakah Kyle sepenuhnya korban yang pantas menyalahkan orang-orang "berada" seperti Lee, ataukah ia sekedar pecundang pencari kambing hitam? Cukup provokatif sebelum filmnya total bermain di ranah thriller, kemudian sedikit mengesampingkan dinamika tersebut.
Walau cerita tidak sedalam perkiraan, kekurangan itu layak dimaafkan berkat penyutradaraan Jodie Foster. Dia sanggup mempertahankan intensitas semenjak pembukaan hingga 98 menit durasi berjalan meskipun mayoritas film hanya bertempat dalam studio. Foster menggulirkan alur tanpa harus terburu-buru, alhasil intensitas rutin terjaga, begitu pula atensi penonton karena tak perlu terganggu oleh pergerakan adegan yang terlalu cepat. Matt Cheese turut berjasa berkat kecermatan editing-nya. Cheese dapat menghindari penyakit film bertempo tinggi yang demi mengesankan pergerakan alur momen kilat kerap memakai fast cutting (contoh di banyak film aksi generik). Metode itu berpotensi membuat penonton sulit berfokus dan pusing kepala. Adegan demi adegan Money Monster bergerak cepat namun dinamis.
Melengkapi keunggulan filmnya adalah performa jajaran cast khususnya George Clooney lewat perpaduan sosok (agak) goofy dan childish pada awal film serta kharisma semenjak pertengahan. Walaupun transformasi karakternya dari presenter konyol yang mengalami panic attack saat pertama ditawan oleh Kyle menjadi negosiator handal kurang mendapat jembatan selaku gradasi, pembawaan sang aktor membuat kejanggalan itu termaafkan. Bagi George Clooney, film ini jadi satu lagi contoh bagaimana ia merupakan magnet kuat penggaet atensi seperti apa pun karakter peranannya. Sedangkan untuk Jodie Foster, Money Monster membuktikan kapasitasnya sebagai sutradara solid yang mampu mengemas fast-paced thriller dengan rapih pula menegangkan meski naskahnya tak spesial.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
6 komentar :
Comment Page:Bang film pendek yg judulnya stop kontak di youtube itu film lu?
bro film horor Nina Forever di review dong saya baru selesai nonton tuh film pengen tahu review dari movreak akan film itu seperti apa?
Itu bantu doang, cuman sama sutradaranya nama saya dijadiin co-director :)
Filmnya udah ada, belum sempet nonton haha
Nina forever udah ada di rorypnm. Cek aja
Kayak nya hampir sama nih kayak film korea yg juduk nya the teroris live
Posting Komentar