5 COWOK JAGOAN: RISE OF THE ZOMBIES (2017)
Rasyidharry
Desember 15, 2017
Action
,
Anggy Umbara
,
Arie Kriting
,
Arifin Putra
,
Ario Bayu
,
Comedy
,
Cornelio Sunny
,
Dwi Sasono
,
Ganindra Bimo
,
Indonesian Film
,
Isman HS
,
Lumayan
,
Muhadkly Acho
,
Nirina Zubir
,
REVIEW
,
Tika Bravani
15 komentar
5 Deadly Angels. Begitu judul internasional untuk 5 Cewek Jagoan (1980) karya Danu Umbara. Tentu para protagonis 5 Cowok Jagoan buatan Anggy Umbara, putera Danu, kurang pas disebut "Deadly", karena daripada membantai lawan, mereka lebih banyak memamerkan kekonyolan. Bahkan Reva (Cornelio Sunny) yang jago mengayunkan katana bukan pria berperilaku normal. Dia bak sufi cinta damai yang tersenyum bijak menyikapi semua hal, tapi berubah menjadi parodi tokoh anime tiap kepalanya terbentur, lengkap dengan rambut lancip dan logat Jepang dengan artikulasi kacau.
Kelima jagoan kita aneh luar dalam. Dedi (Dwi Sasono) yang berkepala botak tanggung, berperut gendut adalah pelupa akut yang melupakan ulang tahun istri dan anaknya. Danu (Arifin Putra) merupakan dukun palsu dengan alis menyatu. Lilo (Muhadkly Acho) si anak mama gemar ber-cosplay tidak pada tempatnya. Sementara Yanto (Ario Bayu), selain berambut kribo rupanya seorang pemimpi di siang bolong. Berkata punya pekerjaan mentereng padahal cuma cleaning service, lalu mengaku berpacaran dengan Dewi (Tika Bravani), rekan sekantor yang bahkan jarang ia ajak berinteraksi. Tapi hubungan Yanto-Dewi lah penggerak alur film ini.
Dewi diculik oleh sindikat misterius. Demi menyelamatkan sang pujaan hati, Yanto menagih janji keempat sahabat masa kecilnya. Janji yang bahkan tidak diingat jelas, di mana mereka menyimpan memori berbeda akan masa lalu itu sesuai kepribadian masing-masing. Kepribadian yang sebatas disusun oleh ciri komedik: Dedi pemalas yang ingin mendapatkan televisi, Danu mata duitan, Lilo anak manja, Yanto pengkhayal dan penakut, Reva pecinta ketenangan dengan tutur kata bijak. Kepribadian yang semata berfungsi memicu tawa penonton.
Komedi wajib lucu, tapi 5 Cowok Jagoan ditulis oleh Anggy Umbara, Isman HS, Arie Kriting berusaha mati-matian membuat penonton tertawa. Memakai visual gags lewat tampilan absurd tokohnya hingga komedi situasi hasil tingkah laku mereka, Anggy ingin penonton tergelak di semua kesempatan, sampai terkadang terasa berlebihan. Tidak berhenti di situ, kita juga diberi tahu kapan mesti tertawa melalui iringan efek suara yang sudah lewat masa keemasannya selaku pemanis komedi. Anggy memerah habis-habisan potensi humornya, menghasilkan inkonsistensi. Kerap gagal, tapi sekalinya berhasil, sulit menahan ledakan tawa.
Apalagi setiap Cornelio Sunny bicara layaknya tokoh-tokoh dalam Crows Zero. Beberapa waktu lalu, saya menyaksikannya tampil depresif lalu bercinta dengan jeep di Mobil Bekas buatan Ismail Basbeth. Serupa Abimana di Warkop DKI Reborn atau Reza Rahadian di My Stupid Boss, melihat aktor "dramatik" mencoba peran konyol (dan sukses) selalu menyenangkan. Begitu pula Ario Bayu dengan cara menodongkan pistol yang tak ubahnya James Bond kehilangan kewarasan atau Ganindra Bimo dengan bebeknya. Itulah sebab, walau totalitas Dwi Sasono kembali menghibur, kedua nama tadi lebih mencuri perhatian.
Penampilan berkesan lain berasal dari Nirina Zubir. Berbeda dengan para pria, Nirina sebagai Debby tampil serius, mengundang decak kagum saat secara meyakinkan menangani porsi laga. Bersama Tika (dan tiga aktris lain yang diungkap di penghujung film), Nirina membangun jembatan menuju remake 5 Cewek Jagoan, yang sepertinya bakal fokus pada aksi, menekan kadar komedi. Menjanjikan, mengingat kapasitas Anggy merangkai laga penuh gaya, seperti tampak dalam 3 (Alif, Lam, Mim), lebih mumpuni ketimbang komedi. 5 Cowok Jagoan sendiri tidak jauh beda, asyik berkat takaran gaya plus pemakaian CGI secukupnya, termasuk dalam mengemas para zombie memasuki paruh kedua. 5 Cowok Jagoan: Rise of the Zombies mungkin tak mulus mengalir, tapi saya tak ingin hiburan ini cepat berakhir.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
15 komentar :
Comment Page:Sering liat komentar negatif tentang filmnya sebelum tayang, "Niruin Kick-Ass nih", "Anggy mah pasti over CGI sama slow motion". Padahal aksi dengan koreografinya lumayan. Dan humornya bikin gelak tawa (tapi saya kurang setuju sama humor yang tentang agama, agak sensitif).
Pas liat 3 jagoan cewek yang lainnya bikin speechless. It's gonna be epic. Btw kemungkinan tayang 5 Cewek Jagoan kapan ya, Bang ?
Review nya positif ya
Kira2 bakalan meledak ga nih filmnya?
Pesaingnya berat
Apalagi minggu depan udah ada Susah Sinyal & AAC 2 plus Jumanji
Tapi setuju soal Alif Lam Mim yang menurut saya memang bagus dan menarik dari segi cerita
Mama Cake juga lumayan dari segi cerita nya
Tapi durasi kepanjangan
Bakal ngereview The Killing of a Sacred Deer ga mas?
5 cew jagoan siapa aja
Kenapa ya di blog mu, mas Rasyid, kalo saya gulirkan ke bawah malah jadi membuka ke laman film berikutnya?
@Pramudya Banyak yang apatis sama Anggy. Ya, filmnya banyak ngaco, tapi suatu hari, kalau perfilman kita maju urusan blockbuster, ada jasa dia. Selama 5 Cowok laku, bisa jadi 5 Cewek tayang akhir 2018. Cast udah ada, tinggal tunggu lampu hijau
@Jackman Kita lihat dulu hari pertama. Kalau bisa 50 ribu ke atas, bisa lah mendekati sejuta. Mama Cake fun, gayanya beneran asyik, belum kayak Comic 8 yang "sok asyik"
@Anna B Soon :)
@yazuli Ditonton aja hehe
@Anonim Wah, barusan dicek nggak tuh. Kepencet next page mungkin?
@Bang Rasyid Nah iya bener itu Bang dengan style direct-nya yang begitu. Beberapa film karyanya masuk 10 besar film dengan jumlah penonton terbanyak. Ya semoga aja Desember taun depan bisa ngisi slot film blockbuster Indonesia.
Yap, sejauh ini baru Mama Cake dan 3 yang flop. Mama Cake pun karena debut, belum punya nama. Sisanya selalu di atas sejuta penonton.
Di pas para jagoan disandera paling mengesankan saat "super human !@#$£5%" oleh dwi sasono "diledeki" dan soal 3 alif lam mim,memang hampir sama,karena satu rumah produksi yang sama
Soal gaya, lebih karena faktor Anggy daripada MVP sih :)
Shock saya saat bang Radit ngasih rating tinggi untuk film konyol membosankan tak masuk akal macam ini! Kayaknya admin disogok pihak Falcon untuk mereview film bodoh ini sepositif mungkin untuk menarik penonton???? Kasian bangets...
Maaf sebelumnya, ini hanya pendapat saya pribadi tolong jangan diambil hati! Hehehehe
Pendapat setiap orang pastilah berbeda dan Adminnya ga disogok kok sama Production House nya. Dan juga, 5 Cowo Jagoan bukan produksi Falcon tapi MVP.
Kerennn reviewnya, thankies
Sama-sama mas Fajar :)
Posting Komentar