BADHAAI HO (2018)
Rasyidharry
Oktober 24, 2018
Akshat Ghildial
,
Amit Sharma
,
Ayushmann Khurrana
,
Bagus
,
Comedy
,
Drama
,
Gajraj Rao
,
Hindi Movie
,
Neena Gupta
,
REVIEW
,
Sanya Malhotra
,
Surekha Sikri
1 komentar
Badhaai Ho (alias “Congratulations”)
benar-benar memahami dinamika keluarga. Bagaimana masing-masing berinteraksi, apa
peran mereka, konflik macam apa yang terjadi, dan terpenting, bagaimana mereka mencintai.
Film karya Amit Sharma (Tevar) ini
tahu sosok nenek selalu cerewet, tak jarang sampai taraf menyebalkan, tahu bagaimana
harga diri kerap menghalangi ayah dan anak laki-laki bertukar perasaan dengan
lantang, tahu bahwa seberapa pun disakiti oleh anak, kasih seorang ibu takkan
luntur dan tetap bertanya, “Have you
eaten, son?”. Bahaai Ho tahu
bagaimana melukiskan serta menuliskan situasi-situasi di atas.
Premisnya jenaka: Apa jadinya jika
orang tuamu kembali berhubungan intim dan ibumu hamil saat mereka telah
menginjak usia senja dan pantas menimang cucu? Hal itu menimpa Nakul (Ayushmann
Khurrana), ketika puisi ciptaan sang ayah, Jeetender (Gajraj Rao), menciptakan malam
“panas” di tengah hujan yang berujung pada kehamilan sang ibu, Priyamvada (Neena
Gupta). Bagi Nakul, kondisi itu sukar dihadapi. Orang-orang di sekitarnya
memberi respon berlainan, dari ucapan selamat, menjadikannya bahan lelucon,
sampai memandang jijik keluarganya. Bahkan Sangeeta (Sheeba Chaddha), ibunda
kekasih Nakul, Renee (Sanya Malhotra), berkata, “His family is a circus I don't want to buy tickets to”.
Nakul merasa malu. Dia mengambil
cuti, menghindari Renee, teman-temannya, keluarganya, pula menolak menghadiri
pernikahan sepupunya. Respon Nakul dan masyarakat sekitar menimbulkan
pertanyaan, “Apa yang keliru?”. Sebab, meski ada opini beralasan seperti saat
Sangeeta membahas perihal resiko kesehatan, kebanyakan orang hanya berhenti di
pemikiran bahwa aktivitas seksual di usia tua merupakan tindakan memalukan.
Disokong naskah buatan Akshat Ghildial, Badhaai
Ho melempar kritik pada standar ganda dan aplikasi sarat kemunafikan akan nilai-nilai
sosial. Mereka mencemooh perbuatan yang didasari cinta (bahkan tak berdosa dari
perspektif agama), dan malah lupa membagi cinta, mengabaikan nilai kekeluargaan
yang tak kalah penting.
Walau mengandung elemen drama di
sana-sini, separuh awal Badhaai Ho
lebih banyak berkutat dalam komedi. Tidak semua humornya mendarat sempurna,
saya mengagumi lagu tema Badhaaiyan Tenu,
yang turut membangun kelucuan melalui aransemen sekaligus liriknya. Tapi
pemancing tawa terbesar, MVP Badhaai Ho,
adalah Surekha Sikri—yang kembali ke layar lebar pasca 12 tahun—sebagai Dadi,
nenek Nakul. Dia adalah nenek (kebanyakan) yang enggan menyaring kata-kata dari
mulutnya, bicara terlalu jujur, hingga acap kali terdengar menyakitkan, pula
menggelitik di saat bersamaan. Surekha menguasai tiap adegan, bicara tanpa
henti lewat cara yang membuat lawan bicaranya terdiam membisu.
Badhaai Ho diisi banyak humor, namun sekalinya menyentuh titik
dramatik, filmnya berhasil menyentuh hati. Sekali lagi, karakter nenek berjasa
mengangkat titik balik tersebut, menunjukkan biarpun kata-katanya kerap
menyakitkan, ia sangat mencintai keluarganya. Pengungkapan itu menghasilkan
momen menyentuh tanpa henti sampai akhir. Neena Gupta memudahkan kita mempercayai susah
payahnya sang ibu menahan segala tekanan, begitu pula Gajraj Rao sebagai pria
lembut penuh cinta dan (sayangnya) keragu-raguan. Sementara Ayushmann Khurrana,
yang belum genap 3 minggu lalu tampil apik di Andhadhun, adalah protagonis charming,
sehingga walau beberapa keputusannya jelas salah, simpati penonton kepada Nakul
takkan lenyap.
Selain kata, Badhaai Ho pun mumpuni bicara lewat visual berkat sensitivitas Amit
Sharma. 15 menit terakhirnya tersusun atas gambar-gambar indah. Bukan gambar
indah berupa sinematografi cantik atau tata artistik kaya warna. Cukup
situasi-situasi sederhana seperti 2 generasi pria sebuah keluarga berdiri dalam
kekhawatiran menantikan kabar wanita yang paling mereka sayangi, dua tangan
yang saling menggenggam berbagi cinta, sampai ketika satu keluarga berkumpul,
merayakan kebahagian terindah dalam hidup mereka.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
1 komentar :
Comment Page:Saya mengetahui film ini lewat blog ini dan kemudian menontonnya (via jalur donlod ��) .. terima kasih bro atas reviewnya, film ini betul2 memuaskan setelah masa pandemi kehabisan stok film bagus,nyari2 referensi eh dapet disini
Posting Komentar