SECRET ZOO (2020)
Rasyidharry
Februari 07, 2020
Ahn Jae-hong
,
Bagus
,
Comedy
,
Drama
,
Heo Sung-hye
,
Jeon Yo-bin
,
Kang So-ra
,
Kim Sung-oh
,
Korean Movie
,
Park Young-gyu
,
REVIEW
,
Son Jae-gon
2 komentar
Beberapa film menyia-nyiakan premis
menarik, beberapa menghasilkan produk setengah-setengah, tapi tidak banyak yang
sukses memaksimalkannya. Secret Zoo masuk
kategori terakhir. Khususnya di ranah komedi, adaptasi webtoon Haechijiana karya Hun ini memenuhi
potensi dari gagasan unik mengenai orang-orang yang mengenakan kostum binatang
untuk mengisi kekosongan sebuah kebun binatang.
Anda tidak salah baca. Itulah yang
terjadi saat pengacara muda bernama Kang Tae-soo (Ahn Jae-hong) ditugaskan
untuk mengisi posisi direktur kebun binatang yang bangkrut. Tae-soo menerima
misi aneh itu demi mengentaskan diri dari status karyawan magang di suatu firma
hukum. Diberi waktu tiga bulan menata kebun binatang itu agar dapat dijual,
Tae-soo justru mendapati hampir semua satwa telah dijual, sementara jumlah
karyawan yang tersisa hanya empat orang: Seo (Park Young-gyu) si direktur lama,
Han So-won (Kang So-ra) si dokter hewan yang terobsesi pada beruang kutub
bernama Black Nose, Kim Hae-kyung (Jeon Yo-bin) yang jadi budak cinta, dan Kim
Gun-wook (Kim Sung-oh) yang memendam rasa pada Hae-kyung.
Karirnya dipertaruhkan, Tae-soo pun
mencetuskan ide mengejutkan. Dia menyuruh para karyawan memakai kostum dan
berlagak layaknya binatang. Seo jadi beruang kutub, So-won jadi singa, Hae-kyung
jadi kungkang, Gun-wook jadi gorila. “Mana mungkin rencana absurd tersebut
berhasil?”, demikian ucap mereka berempat, dan saya yakin banyak penonton juga
berpikir serupa. Tapi Secret Zoo,
biarpun dikemas ringan, sejatinya mengangkat elemen psikologis manusia yang
sangat logis. Seperti diutarakan Tae-soo, “Siapa bakal mengira ada binatang
palsu di kebun binatang?”.
Semua soal persepsi. Begitu
mustahil hal itu dilakukan, andai terdeteksi keanehan, kecurigaan langsung
ditampik oleh pemikiran, “Ah, mana mungkin”. Apalagi latarnya adalah lokasi
berkumpulnya binatang. Kasusnya sama seperti ini: Anda melihat wanita berambut
panjang mengenakan gaun putih pada siang hari di tengah keramaian jalan.
Mungkin anda ragu kalau itu hantu. Tapi lain cerita jika anda melihatnya pada
tengah malam di kuburan. Kebun binatang makin dibanjiri pengunjung setelah salah
satu “hewan” melakukan sebuah tingkah absurd yang viral di internet. Momen
tersebut juga dipakai oleh naskah garapan sutradara Son Jae-gon bersama Heo Sung-hye
untuk menyelipkan salah satu product
placement paling cerdik yang pernah saya temui.
Pengunjung berharap melihat
hewan-hewan, sementara penonton filmnya (termasuk saya) mengharapkan absurditas
dari ide gila Tae-soo. Secret Zoo menjawab
harapan tersebut. Sukar menahan tawa kala melihat singa berdiri dengan dua kaki
sambil bersusah-payah menggaruk punggung, beruang kutub minum soda, atau gorila
yang mengamuk, walau tidak ada yang mengalahkan kungkang berwajah Chewbacca
yang luar biasa lucu biarpun hanya berdiri diam. Ide-ide humor naskahnya
brilian, begitu pula pengarahan Son Jae-gon yang jeli mengamati titik terlucu
dalam suatu pemandangan absurd.
Talenta komedik Kang So-ra dan Jeon
Yo-bin, baik terkait gestur maupun voice
acting di balik kostum hewan (ya, mereka benar-benar mengenakan itu) patut
dipuji, sedangkan di luar kostum, Ahn Jae-hong sanggup melahirkan protagonis
yang simpatik. Dari seorang budak korporat yang selalu patuh dan membungkuk di
depan atasan, penonton dibuat mendukung proses perubahan Tae-soo menjadi
manusia berhati besar yang memedulikan manusia lain, berkat kemampuan Jae-hong
memainkan karakter problematik. Bahkan saat Tae-soo melakukan tindakan buruk
pun kita takkan tega membencinya.
Meski naskahnya tak seberapa mendalam
perihal mengolah pesan soal lingkungan maupun lapangan pekerjaan, keberaniannya
tak memaksakan romansa setengah matang antara Tae-soo dan So-won layak
diapresiasi. Keduanya menghadapi masalah personal masing-masing, dan Secret Zoo membiarkan mereka berfokus
menyelesaikan itu, sementara urusan percintaan diserahkan ke subplot
menggelitik pun cukup manis yang melibatkan Gun-wook dan Hae-kyung. Kapan lagi
kita bisa melihat gorila menggendong kungkang di punggungnya?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:Wah gak nyangka dapat bintang 4. Saya baru mau nonton hari ini :)
Bagus. Film yang simpel, lucu, dan menarik. Walaupun cgi untuk beruang kutubnya agak kureng tp masih sangat bisa dinikmati dan ya, agak takut kalau kalau pada kedua protagonisnya tiba-tiba mengalami plot klasik benci-jadi-cinta, tapi untungnya tidak hehe.
Posting Komentar