SECRET ZOO (2020)

2 komentar
Beberapa film menyia-nyiakan premis menarik, beberapa menghasilkan produk setengah-setengah, tapi tidak banyak yang sukses memaksimalkannya. Secret Zoo masuk kategori terakhir. Khususnya di ranah komedi, adaptasi webtoon Haechijiana karya Hun ini memenuhi potensi dari gagasan unik mengenai orang-orang yang mengenakan kostum binatang untuk mengisi kekosongan sebuah kebun binatang.

Anda tidak salah baca. Itulah yang terjadi saat pengacara muda bernama Kang Tae-soo (Ahn Jae-hong) ditugaskan untuk mengisi posisi direktur kebun binatang yang bangkrut. Tae-soo menerima misi aneh itu demi mengentaskan diri dari status karyawan magang di suatu firma hukum. Diberi waktu tiga bulan menata kebun binatang itu agar dapat dijual, Tae-soo justru mendapati hampir semua satwa telah dijual, sementara jumlah karyawan yang tersisa hanya empat orang: Seo (Park Young-gyu) si direktur lama, Han So-won (Kang So-ra) si dokter hewan yang terobsesi pada beruang kutub bernama Black Nose, Kim Hae-kyung (Jeon Yo-bin) yang jadi budak cinta, dan Kim Gun-wook (Kim Sung-oh) yang memendam rasa pada Hae-kyung.

Karirnya dipertaruhkan, Tae-soo pun mencetuskan ide mengejutkan. Dia menyuruh para karyawan memakai kostum dan berlagak layaknya binatang. Seo jadi beruang kutub, So-won jadi singa, Hae-kyung jadi kungkang, Gun-wook jadi gorila. “Mana mungkin rencana absurd tersebut berhasil?”, demikian ucap mereka berempat, dan saya yakin banyak penonton juga berpikir serupa. Tapi Secret Zoo, biarpun dikemas ringan, sejatinya mengangkat elemen psikologis manusia yang sangat logis. Seperti diutarakan Tae-soo, “Siapa bakal mengira ada binatang palsu di kebun binatang?”.

Semua soal persepsi. Begitu mustahil hal itu dilakukan, andai terdeteksi keanehan, kecurigaan langsung ditampik oleh pemikiran, “Ah, mana mungkin”. Apalagi latarnya adalah lokasi berkumpulnya binatang. Kasusnya sama seperti ini: Anda melihat wanita berambut panjang mengenakan gaun putih pada siang hari di tengah keramaian jalan. Mungkin anda ragu kalau itu hantu. Tapi lain cerita jika anda melihatnya pada tengah malam di kuburan. Kebun binatang makin dibanjiri pengunjung setelah salah satu “hewan” melakukan sebuah tingkah absurd yang viral di internet. Momen tersebut juga dipakai oleh naskah garapan sutradara Son Jae-gon bersama Heo Sung-hye untuk menyelipkan salah satu product placement paling cerdik yang pernah saya temui.

Pengunjung berharap melihat hewan-hewan, sementara penonton filmnya (termasuk saya) mengharapkan absurditas dari ide gila Tae-soo. Secret Zoo menjawab harapan tersebut. Sukar menahan tawa kala melihat singa berdiri dengan dua kaki sambil bersusah-payah menggaruk punggung, beruang kutub minum soda, atau gorila yang mengamuk, walau tidak ada yang mengalahkan kungkang berwajah Chewbacca yang luar biasa lucu biarpun hanya berdiri diam. Ide-ide humor naskahnya brilian, begitu pula pengarahan Son Jae-gon yang jeli mengamati titik terlucu dalam suatu pemandangan absurd.

Talenta komedik Kang So-ra dan Jeon Yo-bin, baik terkait gestur maupun voice acting di balik kostum hewan (ya, mereka benar-benar mengenakan itu) patut dipuji, sedangkan di luar kostum, Ahn Jae-hong sanggup melahirkan protagonis yang simpatik. Dari seorang budak korporat yang selalu patuh dan membungkuk di depan atasan, penonton dibuat mendukung proses perubahan Tae-soo menjadi manusia berhati besar yang memedulikan manusia lain, berkat kemampuan Jae-hong memainkan karakter problematik. Bahkan saat Tae-soo melakukan tindakan buruk pun kita takkan tega membencinya.

Meski naskahnya tak seberapa mendalam perihal mengolah pesan soal lingkungan maupun lapangan pekerjaan, keberaniannya tak memaksakan romansa setengah matang antara Tae-soo dan So-won layak diapresiasi. Keduanya menghadapi masalah personal masing-masing, dan Secret Zoo membiarkan mereka berfokus menyelesaikan itu, sementara urusan percintaan diserahkan ke subplot menggelitik pun cukup manis yang melibatkan Gun-wook dan Hae-kyung. Kapan lagi kita bisa melihat gorila menggendong kungkang di punggungnya?

2 komentar :

Comment Page:
Indri K mengatakan...

Wah gak nyangka dapat bintang 4. Saya baru mau nonton hari ini :)

Anonim mengatakan...

Bagus. Film yang simpel, lucu, dan menarik. Walaupun cgi untuk beruang kutubnya agak kureng tp masih sangat bisa dinikmati dan ya, agak takut kalau kalau pada kedua protagonisnya tiba-tiba mengalami plot klasik benci-jadi-cinta, tapi untungnya tidak hehe.