HONEST CANDIDATE (2020)
Rasyidharry
Mei 30, 2020
Comedy
,
Heo Sung-hye
,
Jang Yoo-jeong
,
Kim Moo-yul
,
Kim Sun
,
Korean Movie
,
Kurang
,
Na Mon-hee
,
Ra Mi-ran
,
REVIEW
,
Yoon Kyung-ho
2 komentar
Honest Candidate merupakan remake dari film Brazil, O
Candidato Honesto (2014), yang kisahnya sendiri kurang lebih bisa
dideskripsikan sebagai “Liar Liar-nya
Jim Carrey, tapi ubah profesi protagonis dari pengacara menjadi politikus”.
Ditangani oleh sutradara wanita, Jang Yoo-jeong (Finding Mr. Destiny, The Bros), di atas kertas keputusan mengubah
gender tokoh utamanya merupakan pilihan tepat, di mana isu seputar seksisme terhadap
kandidat anggota dewan wanita jadi bisa ditambahkan. Masalahnya, Honest Candidate berambisi menambahkan
terlalu banyak.
Joo Sang-sook (Ra Mi-ran) sudah tiga kali terpilih sebagai
anggota Majelis Nasional, dan kini tengah berkampanye untuk masa jabatan
keempat. Adegan pembuka film memperlihatkan video kampanye Sang-sook, yang
menjual simpati tentang sepak terjangnya di dunia politik yang terinspirasi kebaikan
mendiang neneknya (Na Mon-hee). Sampai kita tahu bahwa nenek Sang-sook belum
meninggal, mengasingkan diri di pedalaman, mengubah namanya agar secara hukum
tercatat sebagai nenek dari Park Hee-cheol (Kim Moo-yul), asisten pribadi
Sang-sook.
Politikus satu ini memang penuh kepalsuan (tapi politikus
mana yang tidak?). Demi citra “merakyat”, ia menginjak sepatunya agar terlihat
usang, membangun kemesraan palsu bersama sang suami (Yoon Kyung-ho), bahkan
pura-pura tinggal di apartemen sempit walau sebenarnya memiliki rumah mewah.
Setiap malam, Sang-sook dan suami memakai penyamaran lengkap, lalu diam-diam pulang
ke kediaman nyaman mereka. Absurd? Percayalah, banyak politikus bertingkah
lebih gila. Apa yang Sang-sook lakukan adalah cerminan relevan.
Proses kampanya berjalan lancar dan sepertinya kemenangan
tinggal menunggu waktu, hingga mendadak Sang-sook kehilangan kemampuan
berbohong. Mulutnya tak terkontrol, berujung menciptakan kekacauan ketika ia
melontarkan pernyataan jujur yang “tidak seharusnya” diucapkan polikus,
terlebih di masa kampanye. Tapi jangan harap Honest Candidate menawarkan satir mendalam yang thought-provoking, meski kondisi di atas
memberikan bekal memadai.
Naskah buatan Kim Sun dan Heo Sung-Hye (Secret Zoo), seperti sempat saya
singgung, berusaha mengolah begitu banyak isu, dari kebohongan politikus yang
menghalalkan segala cara demi kemenangan, korupsi menjadi-jadi termasuk di
ranah edukasi, peran jurnalisme, konspirasi tingkat tinggi, sampai persoalan
gender, di mana Sang-sook mesti menghindari citra “terlalu maskulin”, tapi di
sisi lain juga memakai rambut palsu pendek (yang menurut standar kecantikan
kerap dipandang kurang feminin) agar tampak sebagai politikus wanita tangguh.
Tapi semuanya disatukan paksa, murni didasari ambisi menyuarakan, “Lihat! Politikus
kita segila ini!”, ketimbang memilih satu kisah utama, kemudian secara cermat
mengembangkannya.
Apakah komedi memerlukan alur solid? Tentu, jika tujuannya
melahirkan satir berbobot. Tapi di ranah hiburan ringan pun, itu dibutuhkan,
supaya humornya terfokus, dan filmnya sendiri bisa menaruh fokus pada
penghantaran humor tersebut alih-alih dibuat kelabakan menggabungkan terlalu
banyak cabang.
Honest Candidate terkena getahnya. Konfliknya penuh
sesak, ditambah penyuntingan kasar yang membuat pergerakan alur jauh dari kesan
nyaman. Belum lagi penyutradaraan yang di beberapa kesempatan menyalahartikan
pendekatan bertenaga dengan kekacauan (in
a bad way). Penceritaannya berantakan, bahkan kerap membingungkan, yang
mana haram hukumnya dalam komedi ringan semacam ini. Sulit bersantai menikmati
banyolan-banyolan, sebab pikiran kita rutin terganggu dengan pertanyaan, “Ada apa? Bagaimana itu
terjadi?? Kenapa???”. Tatkala penonton mempertanyakan hal-hal demikian,
humornya pun hanya lewat begitu saja. Sedangkan sebagai satir, film ini terlalu
menyederhanakan masalah yang sejatinya kompleks, pula begitu nyata. Bagaimana
problematika dunia politiknya bergulir dan diakhiri terkesan sarat
simplifikasi. Dangkal.
Benar bahwa beberapa kelucuan tetap bisa ditemukan berkat Ra
Mi-ran yang berhasil mengalahkan kegilaan eksplorasi naskahnya. Sewaktu kedua
penulis menemui jalan buntu dalam memaksimalkan premis kemudian memilih
melempar humor yang terlampau jinak, sang aktris seperti biasa tak menahan
diri, mengerahkan semua senjata yang dimiliki.
Available on KLIK FILM
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:Wahh nonton dimana bang? Emang bioskop udah buka ya?
Lah tuh ada tulisannya
Posting Komentar