REVIEW - ANNETTE

13 komentar

Sembilan tahun pasca Holy Motors, Leos Carax kembali, masih dengan surealisme soal "tortured self-destructive artist who wears green outfit", dalam sebuah musikal eksperimental. Tentu ini bukan La La Land (meski sekuen waltz di tengah badai bak versi kelam dari tarian Sebastian dan Mia di planetarium) maupun A Star is Born (walau sama-sama bicara soal rasa iri pria pada kesuksesan pasangannya). 

Tapi bukankah musikal sedikit banyak menyinggung surealisme? Orang-orang mendadak menyanyi bersama, tarian di atas awan selaku ekspresi romantika, semua itu bukan wajah realita. Melalui Annette, Carax ibarat meminjam kebebasan bertutur genrenya, untuk memfasilitasi gaya khas miliknya, guna menghidupkan cerita serta musik buatan Ron Mael dan Russell Mael dari duo rock Sparks (mereka bertiga turut menulis naskah filmnya). 

"So may we start?", begitu bunyi lirik lagu pembukanya, yang lalu dijawab oleh polisi patroli dengan singkat, "Don't try to start". Apakah ini sentilan atas "kegemaran" aparat merepresi pernyataan seniman? Entahlah, tapi memang betul, protagonis kita merupakan seniman. Jika Henry (Adam Driver) seorang komika, maka tunangannya, Ann (Marion Cotillard), adalah penyanyi sopran ternama. Hubungan mereka menggemparkan publik. Bahkan media memberi cap "Beauty and the bastard couple".

Tampil mengenakan bathrobe di atas panggung, Henry memancing tawa penonton lewat perangai dan materi yang penuh amarah serta kesedihan. Sementara Ann dipuja karena peran tragis yang menuntutnya selalu mati di akhir pertunjukkan. Mungkin di sinilah Henry mulai merasa, kenapa penderitaannya dipandang sebagai lelucon semata, namun "kematian" Ann justru membuatnya dicintai? 

Bahkan setelah kelahiran puteri mereka, Annette (diperankan boneka creepy, karena di luar pilihan estetik, nantinya banyak hal ekstrim harus dilalui si bayi), kegelisahan Henry malah membesar. Ketika popularitas Ann konsisten menanjak, karir Henry justru menukik akibat tendensinya menggila di atas panggung. 

Saya takkan membocorkan kejadian berikutnya, kecuali bahwa semakin jauh anda memasuki labirin berdurasi 140 menit ini, keanehan khas Leos Carax juga semakin kental. Durasi tersebut terlampau panjang? Mungkin, dan dibanding karya sang sutradara sebelumnya, fokus Annette cenderung kurang terjaga. Bila di Holy Motors Carax menelusuri sebuah gagasan, kali ini ada beberapa. 

Ambisius, dan pastinya, pretensius. Persoalan seperti "life imitates art", male insecurity, hingga proses anak memerdekakan diri dari orang tua guna menjadi individu yang utuh, bisa dipresentasikan menggunakan gaya yang lebih mudah diakses. Tapi pilihan gaya juga merupakan wujud kemerdekaan estetika sang sutradara. Dan kalau anda seperti saya yang mengagumi keabsurdan Holy Motors, Annette punya pesona yang sukar ditampik. 

Sebenarnya, ditinjau dari kacamata konvensional pun, film ini adalah musikal yang cukup mumpuni. Lagu-lagu opera rock catchy, hingga sekuen musikal imajinatif (adegan "kapal diterjang badai" yang jadi materi posternya menghasilkan sebuah tragedi bernuansa masif nan dramatis), semua bisa ditemukan. Di jajaran pemain, Driver dan Cotillard lebih dari sebatas alat penyampai ide (kerap terjadi pada banyak sajian sureal). Khususnya Driver, yang menangani hampir segala situasi (dan emosi) dengan tingkat intensitas 200%.


Available on KLIK FILM

13 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

bang menurut lu Driver bakal dimasukin Oscar buat film ini apa Gucci? rada bimbang disini Driver bagus bgt tapi kayanya Driver bakal dimasukin di Annette sih barengan sama Cotillard, Gucci kayanya hanya untuk Leto dan Gaga nominasi (kalau mereka berdua bagus di Gucci) tapi gatau juga sih.

Anonim mengatakan...

Setuju film ini tuh nyawanya di Driver banget. Adegan (we love each other so much) itu ciamik bgt. Simon Helberg yang gua ganyangka walaupun dia cuma sebentar disini barengan sama Cotillard tapi bagus banget aktingnya. Kayanya Oscar bakal ngelirik dia buat Supporting Actor taun depan. Filmnya surreal nan absurd tapi unik bgt dan tipe (festival) banget. Kalo disuruh milih sih tetep La La Land sama A Star Is Born terdepan untuk musical film sih karena dua"nya bagus / bisa masuk ke semua kalangan. Jadi sejauh ini Annette bukan terbaik nya Carax tetep Holy Motors juara.

Anonim mengatakan...

fyi A Star is Born bukan film musikal

Rasyidharry mengatakan...

Kalo mana yang lebih mungkin dapet nominasi, jelas Gucci. Kecuali nanti ada twist, mendadak, entah gimana, hype Annette naik lagi (very unlikely) & Driver dapet buzz. Kalo gitu, bisa aja MGM campaign masukkin Driver ke kategori supporting. Jadinya dapet 2 nominasi di 2 kategori

Tapi ya paling mungkin nominasi di Gucci. Juri yang nonton Annette juga pasti jauh lebih dikit

Anonim mengatakan...

Oh iya bang lupa buzz jg penting, Annette ga terlalu sedibicarakan orang-orang jg, kaya masuk Cannes trs tayang di prime video kaya udah gtu ga terlalu banyak diomongin jg, tapi Driver taun ini juga ada Last Duel yg secara cerita spotlight nya di karakter dia, Iya jg sih jadi pertimbangan juri-juri Oscar jg, mungkin karena efek Gaga soalnya Gucci lumayan rame dan trending jg, tp belom tentu jg bagus, rada kaget juga sih Gaga lumayan cepet jg spotlightnya jd aktris tiba-tiba dari Cooper langsung ke Driver, Al Pacino dahsyat juga dia penasaran jg sih Gaga apa bisa nyatu sama Driver soalnya sama Cooper udah melekat bgt, ya semoga aja bisa bagus. Dari trailer sih secara akting lumayan menjanjikan walaupun secara teknis sama aja kaya film Scott yg lain dan cenderung kurang malah secara teknis nya. Tapi Gucci lumayan terburu-buru syuting kelar mei tayang november postpro cuma beberapa bulan. Ya semoga aja bagus jangan ngejudge dlu. Tapii kayanya untuk taun depan Oscar buat Best Actor kayanya ga seketat taun" sebelumnya, pengennya ngincer kalo ga Driver di Annette ya Bradley mungkin di Nightmare Alley eh tapi ga mungkin juga karena itu film adaptasi. Biasanya film adaptasi ulang hanya jadi penggembira nominasi aja.

Anonim mengatakan...

Gaga itu pasti mungkin masuk nominasi karena Gucci koneksinya banyak dan campaign nya kenceng sekaligus jg dia kerja sama legend semua. Biasanya jg itu jd pertimbangan juri Oscar, Jlo gamasuk karena film dia ga ada koneksi pemenang Oscar jadi kaya diremehin sama juri padahal dia bagus bgt di Hustlers. Kalaupun jg dia masuk nominasi hanya akan jd penggembira jg mungkin karena untuk taun depan Jessica Chastain di Tammy Faye bakal jadi kontender kuat karena dia transformasi disitu dan sekaligus banyak dibicarain org" buat menang Oscar tauun depan barengan sama Kristen Stewart di Spencer.

Anonim mengatakan...

Bang rasyid review spencer nya kristen stewart dong

Anonim mengatakan...

Spencer belom keluar baru mau tayang di Venice besok. November akhir baru ada di prime video.

nick raja kongtai mengatakan...

Review The Green Knight, snake eyes & beckett dong bos..

Anonim mengatakan...

Dia ga bakalan ngereview Snake Eyes btw

nessi mengatakan...

ngomong ngomong bang film di cannes kemarin yang menarik perhatian abang apaan.tolong jawab bang pengen tahu mungikin gue juga bakal tertarik wkwkwk.

Rasyidharry mengatakan...

Di luar judul-judul yang menang awards, palingan Benedetta, The French Dispatch, Emergency Declaration, Vortex

Unknown mengatakan...

Review filmnya bagus nya donk,, thanks,,