REVIEW - OMG! OH MY GIRL

10 komentar

"The Classic (2003) jahat pada karakternya", canda film ini di salah satu adegan. Di OMG! Oh My Girl memang tidak ada wanita yang dijodohkan atau pria yang kehilangan penglihatan di medan perang, namun Tuhan dalam semestanya pun tak kalah kejam soal mempermainkan suratan takdir. Setidaknya begitu menurut Guy (Wongravee Nateetorn). 

Guy diam-diam menyukai teman sekampusnya, June (Plearnpichaya Komalarajun), tapi tidak berhasil memacarinya. Bukan karena Guy tak tahu cara mendapatkan hati wanita. Sebaliknya, ia cukup jago. Bahkan berkat saran dari Guy, Phing (Michael Pugh) bisa berpacaran dengan si pujaan hati. Masalahnya, tanpa Guy tahu, pujaan hati Phing adalah June. 

Di satu titik, Guy sempat memacari gadis lain, tapi cintanya pada June menolak surut. Ketika June kerap terluka dalam hubungannya yang putus-nyambung, Guy selalu hadir sebagai tempat bersandar. Walau demikian, takdir Tuhan seolah enggan berpihak. Setiap Guy merasa telah maju satu langkah untuk merebut hati June, muncul peristiwa yang membuatnya mundur dua langkah. 

Misal selepas sebuah malam romantis di tengah banjir, June yang sudah bukan lagi kekasih Phing justru jatuh ke pelukan pria baru bernama Pete (Pachara Chirathivat). Takdir bak mempermainkan hati Guy, dan itu berlangsung dalam hitungan tahun. Tapi benarkah demikian? Benarkah semua bentuk kekejaman takdir Tuhan, atau sebaliknya, murni kesalahan Guy? 

Oh My Girl mengusung pendekatan khas komedi romantis Thailand melalui sentuhan humor konyol dengan wujud serta timing tak terduga. Siapa sangka filmnya bisa mengocok perut selama bermenit-menit hanya lewat satu kata: kentut. 

Tapi tawa yang dihasilkan bukan tawa biasa. Sebagaimana deretan komedi romantis terbaik Thailand, Oh My Girl paham betul bahwa tiada romansa tanpa tawa. Dimotori chemistry Wongravee Nateetorn dan Plearnpichaya Komalarajun, dua karakternya bertingkah konyol di hadapan satu sama lain. Bukan kekonyolan kosong, melainkan paparan tentang keterbukaan, tentang kejujuran, tentang bagaimana individu bebas menanggalkan topeng saat bersama cintanya. Cinta yang tak memedulikan kepalsuan citra. 

Pengarahan Thitipong Kerdtongtawee yang di sini melakoni debut sebagai sutradara pun mampu menyeimbangkan dua sisi filmnya: momen-momen romantis yang magis meski sebatas menampilkan peristiwa sederhana seperti tarian muda-mudi yang merasa dunia milik berdua, dengan komedi over-the-top

Walau mulai goyah begitu alurnya memasuki paruh kedua yang mengambil latar 1001 hari pasca timeskip, pun durasi 124 menit sejatinya dapat dipangkas guna menguatkan efektivitas penuturan, naskah buatan sang sutradara bersama Thanaram Prameboon masih menyimpan amunisi lain. Sewaktu kegilaan tokoh-tokohnya sedikit memudar seiring pendewasaan usia, Oh My Girl menyodorkan kekuatan lain melalui perspektifnya soal kompleksitas hubungan percintaan. 

Cinta segitiga Guy-June-Pete tidak seklise kelihatannya. Pete bukan pria berperangai buruk yang membuat penonton dengan gampang berpihak pada Guy. Saya bisa membayangkan bahwa di semesta lain, posisi kedua pria ini ditukar, di mana Pete menjadi protagonis yang juga mengutuk keusilan suratan takdir. Tapi sekali lagi, benarkah takdir patut disalahkan? Ataukah seperti namanya, Guy merupakan cerminan kebodohan para pria dalam asmara yang senantiasa ragu "bergerak", dan sekalinya mengambil langkah, gerakan itu penuh kecerobohan yang mengacaukan segalanya? 

10 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

film yang merusak pendengaran dan membuat ngantuk berat dengan alur cerita what apa ini cringe lebih baik nonton film indonesia yang lebih membumi dan kita setidaknya paham enjoy untuk menontonnya, tidak layak untuk di tonton untuk OMG! OH MY GIRL

Anonim mengatakan...

Mamam tuh film horor2 lokal sampah

Anonim mengatakan...

Buzzerrrr

Anonim mengatakan...

film keren banget langsung drop jadual tayangnya di bioskop karena di serbu film indonesia yang lebih keren

Anonim mengatakan...

OMG! OH MY GIRL film horror banget bikin gue sakit hati, gue nonton 3 kali di bioskop....keren banget

Anonim mengatakan...

Mamam tuh film horor2 lokal sampah(2)

Anonim mengatakan...

OMG! OH MY GIRL hanya tayang terbatas di bioskop dan jam tayang terbatas, ayo segera nonton sebelum hilang dari peredaran bioskop

Anonim mengatakan...

thanks mas rasyid atas review film film nya

Anonim mengatakan...

jika OMG! OH MY GIRL yang genre slowburn drama horror versi indonesia di buat:

Guy = Vino G Bastian

June = Wulan Guritno

Phing = Umay Shahab

Pete = Reza Rahardian

Sutradara = Monty Tiwa

Anonim mengatakan...

ibarat makan cake layer, film OMG! OH MY GIRL lebih crunchy enak dinikmati perlahan mengalir suap demi suap makannya daripada film Balada Si Roy yang lemah skenarionya nggak kuat rasa aroma bumbu kue~nya