REVIEW - PATHAAN

11 komentar

"Still alive", ucap Pathaan pada sang lawan, sebelum sekuen aksi perdana filmnya dimulai, yang juga terdengar seperti pernyataan lantang seorang Shah Rukh Khan mengenai karirnya selepas absen selama hampir lima tahun. Blockbuster masif seperti Pathaan merupakan perayaan sempurna bagi comeback si "Raja Bollywood". 

Alurnya memang klise, masih tersusun atas formula khas kisah spionase. Pathaan (Shah Rukh Khan), seorang agen RAW, mesti menghentikan aksi Jim (John Abraham), mantan agen yang kini menjadi teroris. Rencana Jim adalah menyebarkan sebuah virus misterius nan mematikan yang disebut "Raktbeej". 

Naskah yang ditulis sang sutradara, Siddarth Anand, bersama Shridhar Raghavan tak berupaya menghindari keklisean, melainkan mengolahnya. Ambil contoh karakter Jim. Modus operandinya serupa jajaran antagonis film spionase kebanyakan, tapi motivasinya memberi bobot tambahan. Merasa dikhianati negara yang mati-matian ia bela, Jim ingin menuntut balas. Kejahatannya tak bisa dibenarkan, tapi begitu pengkhianatan yang dimaksud terungkap, kita bakal memahami sakit hatinya. 

Pathaan pun mengikuti "kewajiban" suguhan spionase untuk tampil global, dengan membawa petualangannya melintasi delapan negara, yang turut menyokong keindahan visualnya. Tapi seeksotis apa pun lokasinya, tak ada yang mampu menghipnotis sekuat Rubina (Deepika Padukone), agen ISI yang membelot dan bekerja untuk Jim. Sejak muncul di lagu Besharam Rang, entah saat menari, berkelahi, atau sebatas terlibat interaksi kasual, Deepika Padukone ibarat magnet berdaya tarik luar biasa tinggi. 

Perihal gelaran aksi, Siddarth Anand membawa satu gagasan: the bigger the better. Darat, udara, hingga danau es dijadikan latar, pun dengan kendaraan yang juga beragam, termasuk jetpack. Pathaan berambisi melakukan segalanya. Tapi ia tidak terjebak pemikiran "asal besar". Kreativitas turut digunakan dalam mengolah aksi over-the-top agar tampak segila mungkin. Tengok saat Pathaan dan Rubina bergelantungan di pesawat. 

Beberapa CGI-nya memang belum mulus, tapi ingat, Pathaan dengan bujet sekitar 30 juta dollar tidak dibekali modal sebesar blockbuster Hollywood. Apalagi kepalsuan efek komputer berhasil ditutupi oleh sebuah hal nyata, yakni karisma jajaran pemainnya. Shah Rukh Khan dan John Abraham adalah lawan sepadan. "King Khan" tampil bak versi lebih liar dari Ethan Hunt, sementara John Abraham yang begitu enteng menarik dua helikopter hanya dengan seutas tali bakal membuat Steve Rogers minder. Dibarengi musik epik gubahan duet Sanchit dan Ankit Balhara, kedua aktor memamerkan machismo tanpa tanding. 

Pathaan termasuk bagian YRF Spy Universe, tepatnya judul keempat, dan bukan rahasia lagi kalau film ini diisi penampilan spesial dari "wajah" franchise-nya. Tidak hanya muncul sekelebat, namun ia terlibat dalam satu set piece aksi raksasa yang mengajak penonton mencicipi potensi epik kala suatu hari nanti seluruh jagoan di semestanya bersatu. 

Di antara barisan aksi masif miliknya, sekilas klimaks Pathaan mungkin terkesan biasa karena "cuma" menampilkan si protagonis dan antagonis bertukar pukulan. Tapi dari segi penulisan, justru sekuen ini paling spesial. Perhatikan latarnya. Sebuah kabin rapuh yang seiring berlangsungnya aksi, semakin mengalami kerusakan. Kabin itu bagaikan representasi "Mother India" yang porak-poranda akibat kekisruhan manusianya. Tapi akhirnya ia tidak runtuh, sebab sebagaimana perkataan sang atasan, Nandini (Dimple Kapadia), Pathan adalah emas yang menyatukan keping-keping bangsa yang berserakan, layaknya praktik kintsugi di masyarakat Jepang. 

11 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Shah Rukh Khan Is Back ‼‼

Anonim mengatakan...

trailer nya aja keren banget khas bollywood saatnya menggebrak layar bioskop namun tidak semua bioskop menayangkannya bahkan yang tayang juga jadwal tayangnya terbatas

film cukup layak di tonton dengan durasi 2 jam 40 menit

Anonim mengatakan...

Ada yg sama gk, ane nnton di bioskop koq cuman 1 jam 30 menit doang yah, pada bingung sebioskop sampai petugas nya juga bingung, katanya sih dari sana nya emang kya gitu, pokoknya awal filmya tuh saat pathaan dah gondrong di introgasi, terus leaps sama salman khan.

Anonim mengatakan...

Durasinya dibikin pendek kek!!!

Anonim mengatakan...

India Actionnya terlalu over the top...
Berlebihan,gak masuk akal dan lebay...
Sorry not my cup of tea...!

Anonim mengatakan...

Nominasi Oscar sudah keluar, dan lagi lagi Film yang direview buruk seperti tahun lalu "Don't Look Up" dan tahun ini "Triangle of Sadness" malah masuk Best Picture dan Best Screenplay. Mungkin bang Rasyid musti baca review-review lain jika gak ngerti screenplay Film-Film bagus tersebut. Dan "Decision to Leave" yg Terbaik di akun ini lagi-lagi gak masuk Best International Feature. Film memang Subjektif, dan Subjek akun ini bukan kelas Academy Awards 🙏🏼

Anonim mengatakan...

Inget bgt awal awal blog mas Rasyid nulis review film my name is Khan..kala itu tulisan mas Rasyid padat,simpel hehe

Anonim mengatakan...

SETUBUH!!! Eh, SETUJU!!!

Anonim mengatakan...

Menurut aku review disini lebih ke personal point of view...
Kl dari sisi profesional hrs lebih banyak belajar,Tp intinya film itu subjektif,Pendapat orang bs berbeda2...!

Anonim mengatakan...

Shah Rukh Khan Fans berat dimanjakan dengan film ini yang tayang di bioskop hanya 2 kali jam tayang saja dan terbatas bioskop yang menayangkannya di Indonesia

Anonim mengatakan...

film india berjudul RRR masuk dalam salah satu kategori Best Original Song "Naatu Naatu" dalam perhelatan OSCAR 2023 bersaing dengan Applause - Tell It Like a Woman, Hold My Hand - Top Gun: Maverick, Lift Me Up - Black Panther Wakanda Forever, dan This Is A Life - Everything Everywhere All at Once, yang membuktikan kualitas film bollywood di perhitungkan selain film dari hollywood, tangkiwood dan eropawood, termasuk film ini