REVIEW - SHAZAM! FURY OF THE GODS

14 komentar

Lupakan soal gesekan internal yang membuat semesta sinema DC bakal dimulai ulang dua tahun lagi lewat Superman: Legacy. Ada atau tidaknya konflik tersebut takkan mengubah identitas Shazam! Fury of the Gods. Sebagaimana film pertamanya empat tahun lalu, ia adalah hiburan ringan yang bukan ditujukan sebagai pengubah status. 

Bisa saja David F. Sandberg dan tim menyuguhkan produk dengan estetika asal jadi hanya untuk menambah pundi-pundi uang. Nyatanya tidak. Meski belum sesegar pendahulunya yang berjasa membuktikan bahwa DC juga bisa berkelakar, Fury of the Gods bukan selipan yang dibikin setengah-setengah. 

Selain Sandberg di kursi sutadara, Henry Gayden pun kembali selaku penulis naskah. Kali ini dia tidak sendiri. Chris Morgan yang merupakan langganan seri Fast & Furious sejak film ketiga turut digaet. Alasannya tidak lain karena Fury of the Gods membicarakan hal yang begitu diagungkan oleh Dominic Toretto: KELUARGA. 

"I don't have friends. I have family", ucap Dom yang diamini oleh seluruh anggota "keluarganya". Sayangnya bagi Billy Batson (Asher Angel) kondisinya tidak segampang itu. Sebagai Shazam (Zachary Levi), kapasitasnya bukan cuma diragukan oleh masyarakat, pula dirinya sendiri, yang merasa tak sehebat jagoan-jagoan lain. 

Sedangkan di rumah, harapan Billy menyatukan seluruh anggota keluarga malah mendapat tentangan. Bagi Billy, ia dan kelima saudara angkatnya yang sama-sama punya kekuatan super harus melakukan segalanya bersama. Tapi Freddy (Jack Dylan Grazer) menikmati beraksi sendirian sebagai bentuk eskapisme dari perundungan yang ia terima di sekolah. Begitu pula Mary (Grace Caroline Currey), yang sebagai anak tertua ingin memiliki dunianya sendiri. 

Sebelum dipandang sebagai satu kesatuan, jangan lupa bahwa keluarga terdiri atas beragam individu. Kelalaian menyadari itu bakal membuat upaya menyatukan justru berujung memisahkan. Sebuah pokok bahasan yang sesungguhnya telah berulang kali diangkat film arus utama Hollywood, namun tak pernah kehilangan kekuatannya berkat masih tingginya relevansi dengan realita. Fury of the Gods menghantarkannya dengan baik. 

Pihak antagonis pun membawa dinamika serupa. Tiga dewa puteri Atlas, Hespera (Helen Mirren), Kalypso (Lucy Liu), dan Anthea (Rachel Zegler), memasuki dunia manusia guna mencari benda yang dahulu mereka miliki. Ketiganya membentuk keluarga disfungsional tatkala luput mengomunikasikan perspektif serta kepribadian mereka yang saling berlainan, biarpun bertindak demi mencapai satu tujuan. 

Layaknya kisah-kisah mitologi Yunani pada umumnya, kita diajak melihat bagaimana para dewa dengan segala kekuatan mereka, nyatanya tak selalu superior dibanding manusia. Ketika tiga dewa film ini perlahan terbelah akibat perbedaan, keenam manusia jagoan kita senantiasa kokoh berkat kesediaan menangani perbedaan itu.

Tapi kalau membicarakan laju penceritaan, sejatinya Fury of the Gods kurang mulus di separuh pertama durasinya. Pacing-nya cenderung draggy, humornya kerap meleset dari sasaran, aksinya pun generik. Begitu memasuki babak ketiga, mendadak semua elemen tersebut bekerja secara maksimal. 

Intensitas otomatis meningkat seiring bertambahnya aksi, yang kembali menunjukkan kebolehan Sandberg menerapkan ilmunya sebagai sineas horor. Ketepatan mengatur intensitas ditambah beberapa aksi yang cukup brutal untuk ukuran film superhero sarat komedi jadi bukti. 

Sandberg juga piawai mengolah visual over-the-top yang senada dengan dua hal yang jadi pondasi utama filmnya, yakni komik superhero dan fantasi mitologi Yunani. Terutama dalam pertarungan Shazam melawan seekor naga yang berlatarkan sambaran-sambaran petir di langit malam. A fantastical superhero showdown in all its glory.  

Terpenting, di tengah kemegahan aksi imajinatif itu, Fury of the Gods sama sekali tak menelantarkan rasa. Menegaskan bahwa seklise apa pun kisahnya, sesering apa pun tema itu dijadikan meme di media sosial, tema keluarga takkan kehilangan tempatnya di layar lebar, dan tentunya di hati penonton. 

14 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

akhirnya, film bocil keluarga SHAZAM membuka identitas dirinya bahwa dia pahlawan satu satunya yang bisa menghubungkan dunia semesta MARVEL dan dunia semesta DC menjadi satu group berbahaya : "THE AVENGERS SOCIETY"

next, James Gunn mengeksplor SHAZAM dan WONDER WOMAN dalam babak GODS & MONSTER Chapter 2

Anonim mengatakan...

oh my god, emak gue badass, emak galdot wonder woman 🤗 jika muncul pasti dengan alunan musik khasnya....

Anonim mengatakan...

SHAZAM! FURY OF THE GODS ini baru film horror sudah sepatutnya film indonesia untuk mencontohnya jika ingin membuat film horror brutal sadis banget

Anonim mengatakan...

Galgadot makin syantikkkk, jangan tinggalkan bangku bioskop sampai credititle bener bener selesai y gaes

Anonim mengatakan...

film SHAZAM! FURY OF THE GODS membuktikan ke arah mana DC Universe nanti di lihat dari sisi ending dan plot twist dalam scene, tampak wonder woman berkata : "masih ada dewa" artinya memasuki babak baru THE GODS & THE MONSTERS CHAPTER ONE setelah nanti di reset ulang dalam film FLASH

Anonim mengatakan...

setelah adegan berakhir, muncul scene credit tittle gambar, perhatikan penambahan materi scene gambar gambar yang ada tulisan yang merupakan easter egg dari film DC Universe berikutnya, James Gunn emang cakep

Anonim mengatakan...

tiga monster tercipta dari tree of life benar benar bikin mual tutup mata menampilkan adegan ikonik kebrutalan horror ala film SCREAM ditambah unicorn yang imut dalam film ini menjadi unicorn sebagai mimpi buruk bagi bocil dan jangan lupa kebrutalan dragon lebih serem daripada film game of throne, house of dragon
_
keren ini film horror...

agoesinema mengatakan...

Anonim bnyk bgt😅

Anonim mengatakan...

nonton dong, baru komentar ini film...
-
film keluarga yang bagus dan horror nya keren

Anonim mengatakan...

Shazam! Fury of the Gods 80% penilaian penonton rotten tomatoes
-
Shazam! Fury of the Gods 80% penilaian 6.9/10 dari imdb
-
Shazam! Fury of the Gods 80% penilaian 6/10 dari cinepoint
-
mari kita berkunjung ke layar bioskop dan bijak dalam memilih film bersama keluarga

Anonim mengatakan...

WOBDER WOMAN KEREEENNNNNNN BANGETTTTTT

Anonim mengatakan...

nunggu mas rasyid review john wick 4 tgl 21/22 nanti. kayaknya bakal dapet rating 4.5-5 dari 5 nih hehehehe Amin

Anonim mengatakan...

paling enak nonton film setelah review terus komentar, film shazam keren dan merakyat dengan family

Animator Handal mengatakan...

Anj** gw nonton triller and baca ini makin penasaran, gw baru nonton yg pertama udah gw tandain ni film...