REVIEW - SUSUK: KUTUKAN KECANTIKAN

25 komentar

Di salah satu adegannya, Susuk: Kutukan Kecantikan menampilkan dukun bernama Prasetyo (Muhammad Khan) berjibaku untuk mengeluarkan susuk milik Laras (Hana Malasan). Dari balik tirai yang membentuk siluet, nampak berbagai macam makhluk halus keluar dari tubuh si wanita. Ada siluman ular, hantu nenek tua, dan lain sebagainya. 

Adegan di atas merupakan salah satu momen terbaik dalam horor lokal tahun 2023 yang telah rilis sejauh ini. Sebuah pembuktian bahwa masih ada kreativitas dalam kepala para pembuat horor Indonesia. Momen itu begitu kuat, sehingga walaupun mayoritas teror lain tak seberapa memukau, filmnya masih sepadan dengan waktu dan uang yang penonton sisihkan.

Pasca kecelakaan mematikan di hari yang ia rencanakan sebagai hari terakhirnya bekerja sebagai PSK, Laras mengalami mati otak. Akibat susuk miliknya, Laras terus tersiksa dan tidak kunjung mengembuskan napas terakhir. Demi mencari cara menolong sang kakak, Ayu (Ersya Aurelia) membawa Laras pulang ke kampung halaman mereka, ditemani Arman (Jourdy Pranata), sopir taksi yang diam-diam menyukai Laras. 

Butuh beberapa saat sampai Susuk mulai menebar kengerian. Praktis paruh awalnya minim teror. Muncul pula kesan draggy di banyak titik (masalah ini terus terjadi hingga akhir). Entah akibat naskah buatan Husein M. Atmodjo menyelipkan beberapa filler yang kurang substansial, atau pengadeganan berlarut-larut dari Ginanti Rona selaku sutradara, yang bukan ditujukan untuk menguatkan atmosfer serta intensitas.

Tapi seiring durasi, tatkala penderitaan yang karakternya alami semakin bertambah, semakin efektif pula terornya. Ginanti Rona menebus sederet penampakan generik, yang bak eksis hanya untuk melaksanakan kewajiban memenuhi ekspektasi pasar, dengan presentasi body horror. Belum seberapa ekstrim, namun sekali lagi, efektif. Menyakitkan, menjijikkan, tidak nyaman. 

Meski tak menawarkan modifikasi bagi genrenya, pun sempat diganggu oleh kemunculan twist berbau formula "anakku-bukan-anakku" ala sinetron yang tak berkontribusi baik sebagai shock value maupun penguat pesan (hanya menegaskan betapa pengguna susuk tak lebih dari individu murahan), naskahnya sanggup memenuhi poin paling mendasar: bercerita dengan rapi. 

Tentunya adegan siluet tadi perlu disinggung lagi. Di situ, selain naskah yang menawarkan ide segar yang turut membantu menjabarkan seluk beluk ilmu susuk, penampilan Muhammad Khan juga patut dipuji. Mengingatkan ke debut gemilangnya di Kucumbu Tubuh Indahku (2019), sang aktor memamerkan olah fisik mumpuni, yang kembali diulangi dalam klimaks seru yang meleburkan aksi baku hantam dengan estetika tari. 

Membicarakan akting, inilah departemen paling bersinar di film ini. Selain Muhammad Khan, Elang El Gibran adalah magnet kuat yang mengingatkan penonton betapa manusia tidak kalah menyeramkan dan mematikan daripada setan. Ditambah nama-nama lain yang tidak kalah solid seperti Ersya Aurelia, Jourdy Pranata, hingga Whani Darmawan, walau masih diisi sederet kelemahan, Susuk: Kutukan Kecantikan membuktikan diri sebagai horor Indonesia dengan jajaran penampil terbaik tahun ini. 

25 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Visinema selalu menelurkan film~film berbeda dengan produksi lainnya, selalu menampilkan aneka warna denyut nadi perfilman Indonesia

Anonim mengatakan...

Jourdy Pranata bisa bertranformasi peran dan wajah, dan itu benar-benar kita nggak perlu lagi Reza Rahardian, bosen

film bagus untuk di nikmati

Anonim mengatakan...

Setan Susuk sesungguhnya adalah Elang El Gibran, pantas raih Piala Citra sebagai pemain terbaik

Anonim mengatakan...

naskah buatan Husein M. Atmodjo sulit di intrepestasikan namun berhasil membuat penonton suka

Anonim mengatakan...

Ginanti Rona, terbaik

Bang Hafidz mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Bang template web nya ganti aja, pake viomagz soalnya tema web abang bnyk yg tidak bisa di klik

Anonim mengatakan...

Ginanti Rona berhasil membawa penonton masuk ke bioskop

laris manis akhir pekan, tambah layar, tambah jam tayang

bisa tembus 1 juta penonton

Anonim mengatakan...

Visinema, Always The Best Of The Best

Anonim mengatakan...

Elang El Gibran Konak Kocak Parah

Anonim mengatakan...

penampilan Muhammad Khan jadi stealing scene, tarian maut

Anonim disini goblok dan dungu mengatakan...

Tidak bisa berkata-kata lagi ngelihat komen anonim caper di setiap postingan blog ini

Anonim mengatakan...

terimakasih anonim untuk komentar nya, bagus buat saya mau nonton atau tidak

mas rasyid makasih juga

Anonim mengatakan...

Susuk: Kutukan Kecantikan, luar biasa drama ke arifan lokal membumi

Anonim mengatakan...

film azab, bagus untuk Susuk: Kutukan Kecantikan

Anonim mengatakan...

saya sudah nonton hari ini, bagus dan menarik

silahkan jika ada komentar lain

Anonim mengatakan...

Sok asik lo

Anonim Adalah Kehidupan internet mengatakan...

Bang template web nya ganti kek viomagz mas sugeng aja. Tema blog abang yg ini kalo klik link gaj ada interkasi, harusnya mengarah ke genre film yang kita mau lah bang rasyid

Anonim adalah penghidup interaksi internet mengatakan...

Sok asik lo badut, lo itu yg caper

Anonim disini goblok dan dungu mengatakan...

Wkwkwk buat anonim yg balas komen gua ada kaca gak sih, nganggur banget pengen diperhatikan di blog ini

Luna mengatakan...

Kamu terima kasih dengan anonim karena apa?

Anonim mengatakan...

Susuk: Kutukan Kecantikan luar biasa akhir pekan ini menyikat habis layar sampai saya tidak kebagian tiket

Anonim mengatakan...

komentar Susuk: Kutukan Kecantikan cakap dan kompeten bisa jadi rujukan untuk saya nonton

Anonim mengatakan...

thanks mr.rasyid for review

Anonim mengatakan...

Jourdy Pranata wtf banget, keren