A HIJACKING (2012)
Film yang mempunyai judul lain Kapringen ini adalah sebuah thriller Denmark yang diluar dugaan berhasil mendapat sambutan yang positif dari para kritikus. Digarap oleh Tobias Lindholm, A Hijacking menyoroti tentang kasus pembajakan yang dilakukan oleh para perompak Somalia. Seperti yang kita semua tahu, kasus pembajakan oleh para perompak Somalia adalah kasus yang sudah terjadi begitu sering dan telah menimpa begitu banyak awak kapal. Namun jangan mengharapkan A Hijacking menjadi sebuah sajian thriller yang bergerak cepat dan menampilkan usaha pembebasan para tawanan yang melibatkan kesatuan militer, karena film ini adalah tipikal thriller yang berjalan dengan alur lambat, jauh dari hingar bingar berondongan senapan, namun tetap berhasil menyajikan sebuah tontonan yang mencekam. Jadi mungkin bagi anda yang berharap tiba-tiba ada angkatan laut yang mengintervensi kasus pembajakan tersebut hingga menciptakan baku tembak seru maka bersiaplah untuk kecewa, karena A Hijacking bisa dibilang adalah thriller yang cukup segmented.
Peter C. Ludvigsen (Soren Maling) adalah seorang petinggi di sebuah perusahaan pelayaran. Peter memiliki kemampuan yang baik dalam hal yang berkaitan dengan negosiasis. Sebagai contoh ia baru saja berhasil menyelesaikan tawar menawar dengan perusahaan dari Jepang dan berhasil mendapatkan barang dengan harga yang relatif jauh lebih rendah dari tawaran pertama. Namun proses negosiasi terbesar dalam hidup Peter tiba saat sebuah kapal kargo milik perusahaannya dibajak oleh perompak Somalia. Para perompak tersebut meminta uang tebusan sebesar $15 juta. Peter sendiri menolak keterlibatan pihak luar dalam kasus tersebut dan berusaha sebisa mungkin menutupinya. Peter memilih untuk menyelesaikannya sendiri, berunding sendiri dengan pihak pembajak dengan meminta bantuan dari seorang ahli. Maka proses negosiasi yang dilakukan lewat telepon antara Peter dengan pihak pembajak pun dimulai. Disisi lain para kru kapal harus bersabar menunggu selesainya proses negosiasi dengan penuh rasa takut dan depresi.
Seperti yang sudah saya katakan diatas, A Hijacking berjalan dengan lambat. Dengan alasan suapaya kasus tidak tersebar keluar, keterlibatan pihak militer pun menjadi tidak ada dalam film ini. Pertarungan yang terjadi antara Peter dan pembajak murni melalui perdebatan serta negosiasi yang semakin lama semakin terasa alot. Filmnya dibangun secara perlahan dengan sangat baik. Diawal proses perundingan semuanya masih terasa ringan, tensi tidak terlalu tinggi dan sepertinya harapan para kru untuk bisa bebas dalam jangka waktu yang tidak lama masih begitu terasa. Kemudian secara perlahan kita diajak untuk ikut merasakan bagaimana depresinya para karakter dalam film ini disaat proses negosiasi tidak kunjung usai setelah berjalan selama berbulan-bulan. Proses negosiasi yang lambat dibalut alur yang juga lambat tersebut sukses membuat saya frustasi (in a good way). Daripada menghadirkan thriller penuh aksi, A Hijacking justru menghadirkan sebaliknya, yakni thriller dan ketegangan yang dibangun oleh ketidak mampuan menjalankan aksi. Ketegangan yang berhasil dibangun adalah dampak dari ketidak berdayaan dan ketidak tahuan terhadap apa yang terjadi. Ini adalah anti-tesis dari apa yang disebut sebagai "aksi".
Tobias Lindholm begitu baik dalam membangun tensi ceritanya. Barter dialog antara dua belah pihak saat bernegosiasi sudah cukup menciptakan suasana yang menegangkan. Semua itu masih ditambah keberhasilan Tobias menghadirkan kondisi kehidupan para kru yang tengah menjadi sandera. Begitu menarik melihat bagaimana mereka mencoba berinteraksi dengan para pembajak hingga begitu baiknya film ini dalam menangkap dampak yang terjadi pada psikologis mereka. Para kru tidak pernah digambarkan menjadi betah dengan kondisi mereka saat itu, tapi yang coba mereka lakukan adalah berusaha sebisa mungkin untuk menjadi terbiasa serta berusaha mendekatkan diri dengan para pembajak. Saya merasakan hal tersebut adalah sesuatu yang begitu manusiawi, dibandingkan hanya mencoba menggambarkan para kru hanya terus menerus tenggelam dalam depresi ataupun berusaha untuk melawan. Disisi lain, Peter juga mengalami hal yang sama disaat proses negosiasi terus saja mengalami jalan buntu.
A Hijacking juga nampak mengkritisi jalan yang ditempuh oleh perusahaan untuk bernegosiasi dengan para perompak. Diawal mereka diperlihatkan baru saja menyelesaikan deal senilai $14,5 juta. Namun disaat harus mengeluarkan uang sebesar $15 juta yang kemudian turun menjadi $12 juta untuk menyelamatkan nyawa para kru, butuh waktu hingga empat bulan lebih. Dan setelah melakukan hal tersebut, mereka terus berkata pada keluarga korban bahwa mereka mencoba berusaha sebisa mungkin. Pertanyaannya adalah sebisa mungkin menyelamatkan sandera atau sebisa mungkin mengerem uang tebusan yang keluar? Ini adalah contoh sempurna dari sebuah kisah sederhana yang digarap dengan maksimal dan efeknya adalah filmnya tidak perlu repot-repot menambahkan sub-plot karena dengan pemaksimalan inti ceritanya, berbagai aspek lain juga turut terjamah tanpa perlu menciptakan sub-plot yang rawan berdampak pada hilangnya fokus cerita.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar