ANNABELLE COMES HOME (2019)
Rasyidharry
Juni 26, 2019
Cukup
,
Gary Dauberman
,
horror
,
Katie Sarife
,
Madison Iseman
,
Mckenna Grace
,
Patrick Wilson
,
REVIEW
,
Vera Farmiga
14 komentar
Kita sudah melihat asal-usul boneka
Annabelle di film pertama yang hancur lebur, lalu mempelajari asal-usul dari
asal-usul tersebut melalui keseruan Anabelle:
Creation. Masih adakah cerita tersisa untuk dituturkan? Jawabannya “tidak”.
Annabelle Comes Home yang membawa
kita kembali ke zaman modern membuktikan itu, dengan nyaris sepenuhnya
mengesampingkan plot demi deretan set
pieces horor, yang untungnya, lumayan solid walau kurang berkesan.
“Annabelle adalah suar bagi para
roh”, demikian ucap Lorraine (Vera Farmiga) kepada sang suami, Ed (Patrick
Wilson), sebelum mengurung si boneka di balik kotak kaca suci, yang menandakan
bahwa film ini mengambil latar segera setelah adegan pembuka The Conjuring. Kalimat Lorraine menjadi
pondasi sutradara sekaligus penulis naskah Gary Dauberman dalam menggerakkan
filmnya. Sehingga, begitu Annabelle keluar dari kurungannya, ada alasan mengapa
barisan monster ikut berseliweran. Trik sederhana, dangkal, namun cukup cerdik.
Tapi siapa yang cukup bodoh untuk
berinisiatif mengeluarkan Annabelle? Semua berawal saat Ed dan Lorraine mesti
meninggalkan sang puteri, Judy (Mckenna Grace) di bawah pengawasan Mary Ellen
(Madison Iseman), selama mereka bekerja di luar kota. Ikut hadir pula Daniela
(Katie Sarife), sahabat Mary yang menyimpan penasaran besar terhadap aktivitas
supernatural Keluarga Warren. Ya, Daniela bertanggung jawab atas terlepasnya
Annabelle bersama lusinan roh jahat lain.
Tanpa menjustifikasi atau
mengurangi tingkat kebodohannya, tindakan Daniela itu bisa dipahami ketika
Dauberman menyelipkan latar belakang tragis pada karakternya, yang berpotensi
menginjeksi elemen drama menyentuh andai Daniela diposisikan sebagai tokoh
utama tunggal. Setidaknya berdua bersama Judy yang jadi korban perisakan karena
profesi orang tuanya. Sementara Mary urung diberikan porsi memadai.
Begitu Annabelle menghilang dari kotaknya,
demikian pula plot film ini. Set piece demi
set piece saling menyusul atau hadir secara
simultan dalam konsep yang mengingatkan kepada seri film Goosebumps ketika monster-monster “koleksi” tokoh utamanya kabur
dan menebar teror (trivia: Madison
Iseman bermain di Goosebumps 2: Haunted
Halloween). Ada hantu pengantin yang mengayunkan pisau, iblis bertanduk,
manusia serigala, hingga The Ferryman yang terinspirasi sosok Charon dari
mitologi Yunani.
Memiliki desain menarik, saya yakin
jajaran monster baru di atas bakal kesulitan menandingi status ikonik seniornya
seperti Valak dan tentunya Annabelle. Penyebabnya sederhana, yaitu kemunculan ala
kadarnya. Beberapa jump scare—yang muncul
menyusul build up yang kerap
terlampau lama—memang efektif meningkatkan denyut jantung sesaat, namun miskin
kreativitas, sebatas menampakkan wajah hantu secara tiba-tiba.
Kurangnya kreativitas turut
menciptakan antiklimaks di momen puncak tatkala Annabelle Comes Home gagal memanfaatkan banyaknya jumlah hantu.
Bahkan teror si boneka terkutuk ditutup dengan cara yang malas. Tapi saya
percaya Dauberman menyimpan banyak ide cemerlang (jangan lupa, dialah penulis Annabelle: Creation dan It). Terbukti, sewaktu dipaksa memutar
otak lebih keras guna menampilkan teror tanpa penampakan, beberapa situasi menarik
berhasil diproduksi, misalnya momen menegangkan yang melibatkan layar televisi.
Annabelle Comes Home tidak seseram, seseru, maupun selucu Creation, tapi memiliki paparan drama
yang meski kecil, cukup baik perihal menggerakkan rasa. Berkat penokohan likeable ditambah penampilan solid
khususnya dari Mckenna Grace, Katie Sarife, dan Vera Farmiga yang mumpuni
menghantarkan emosi, kalimat-kalimat singkat (“Life goes on, somehow”, “He
was the boyfriend”, etc.) bisa
terkesan hangat, pedih, manis, pahit. Beraneka rasa.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
14 komentar :
Comment Page:Sepertinya, barisan hantu di sini akan menjadi bahan spin-off untuk barisan film di The Conjuring universe selanjutnya.
Annabelle : Comes Home hanya jadi kompilasi terror koleksinya keluarga warren aja sih. Dan mungkin jg sebagai pembuka peluang untuk hantu2 yg muncul dijadikan film stand alone.
Saya penasaran yg hantu mata koin, kayaknya seru buat dijadiin film :)
Jelas. Paling mungkin emang The Ferryman. Mitologinya ada. The Bride terlalu mirip La Llorona, werewolf kurang unik.
Tapi katanya di The conjuring 3 nanti tokoh iblisnya itu si werewolf, tapi gak tau itu sudah fix atau belum.
Menurutku pribadi sih Annabelle comes home ini tidak lebih seram dari Creation namun masih jauh lebih bagus dari Annabelle pertama yang sangat hancur lebur, tapi gak tau kenapa annabelle comes home ini lebih fun aja gitu dibanding creation yang lebih dark namun masih ada sisi humor sedikit sih. Comes home terornya masih kurang nendang dan beberapa jumpscare yang kurang maksimal tapi unggul di jalan ceritannya,drama sama humornya. Kalau Creation minim humor(tapi aku suka karakter Linda yang polos wkwkwk) tapi terornya gila banget sih itu. Kalo mas Rasyid gimana nih lebih suka Creation or Comes Home?
sepertinya conjuring universe akan lebih menarik setelah film ini
Jauuuh. Creation itu spin-off Conjuring paling keren. Cuma kalah sama 2 film Conjuring, itu juga selisihnya tipis
Itu omongan Wan di tahun 2016 dan dia bilang "bukan mustahil". Mungkin juga ide itu dipake buat Comes Home. Belum ada yang pasti, lha Valak aja baru dipakai pas jelang akhir produksi Conjuring 2
Kok lama2 conjuring mirip film seri lama..friday the 13th yg dibintangi john d lemay...jaman tvri dulu yaa...ngumpulin artefak setan...😁
Hahaha sepertinya kita seumuran, paling suka serial itu ditayangkan tiap malam jumat di TVRI
Ini film cuma hantu berseliweran. Tidak ada yg dipertaruhkan. Tidak ada yg diperjuangkan. Cuma nongol, takut, udah. Aku kira pas Daniella cari alat yg bisa kontak arwah bapaknya, fokus cerita akan ke situ. Eh...gak tahunya juga cuma nongol, takut, udah.
Hahahaha..kayak nya iya seumuran...tp film friday buat saya emang bagus.walo lama2 bikin bosen juga krn tiap episode sama misinya.beda artefak aja...
Horor Conjuring Universe ini terkesan "murah" kalo dibandingin sama horornya Ari Aster atau Rob Eggers, ke depan Conjuring Universe harus bisa lebih eksplorasi, jangan gitu2 aja
Jelas beda target pasar. Conjuri ini ride, film-film Ari teror. I prefer to rewatch Conjuring 1&2/Creation any day than Hereditary though the later is a far better movie.
Posting Komentar