DO(S)A, MINISERI AKSI KOLABORASI TIGA NEGERI
Rasyidharry
Mei 01, 2018
Ashraf Sinclair
,
Cecep Arif Rahman
,
Danielle Sya
,
Datuk M. Nasir
,
Hannah Al Rashid
,
Ifa Isfansyah
,
Maudy Koesnaedi
,
Remy Ishak
,
Reuben Elishama
,
Roy Marten
,
Salman Aristo
,
Shenty Feliziana
,
TV Series
9 komentar
Kita tahu Hollywood tengah memasuki masa keemasan dalam
industri televisi, di mana berbagai serial berkualitas dengan beragam genre
telah diproduksi. Saya dan mungkin banyak dari anda bertanya-tanya, kapan negeri
kita menghasilkan karya serupa? Sebuah serial dengan production value mumpuni yang mengusung tema berbeda alih-alih
sekedar romansa konyol seperti kerap dikesploitasi layar kaca.
Sambut Do(s)a,
miniseri original produksi Tribe, yang merupakan bagian dari KolaboraSEA, yaitu
kolaborasi negara-negara Asia Tenggara yang siap menjawab kehausan kita akan
serial berkualitas negeri sendiri. Untuk Do(s)a
sendiri, negara yangb berkolaborasi adalah Indonesia, Malaysia, dan
Singapura. Ifa Isfansyah (Sang Penari,
Garuda di Dadaku) bertindak selaku sutradara,sementara naskahnya ditangani
oleh Salman Aristo (Laskar Pelangi,
Mencari Hilal, Ayat-Ayat Cinta). Jajaran pemainnya sendiri menggabungkan
talenta dari ketiga negara di atas, yaitu Ashraf Sinclair, Remy Ishak, Datuk M.
Nasir (Malaysia), Roy Marten, Reuben Elishama, Hannah Al Rashid, Maudy
Koesnaedi (Indonesia), Danielle Sya, dan Shenty Feliziana (Singapura).
Menggabungkan elemen action
dan kriminal seputar mafia, Do(s)a
bercerita mengenai tiga bersaudara asal Malaysia, Fuad (Ashraf Sinclair), Farid
(Remy Ishak), dan Fahad (Hisham Hamid) yang berusaha menyelamatkan saudara
mereka, Fara (Shenty Feliziana), yang kabur ke Jakarta guna mengejar seorang
anak jalanan asal Jakarta bernama Arian (Reuben Elishama). Arian sendiri adalah
anak jalanan asal Jakarta yang sebelumnya datang ke Kuala Lumpur untuk meminta
bantuan ayah para bersaudara tersebut, Latif (Datuk M. Nasir), yang merupakan
bos mafia dari Gerbang Utara. Di Jakarta, mereka justru terjebak di tengah
pertikaian antara mafia setempat.
Gelaran aksi bakal mengiringi perjuangan tiga bersaudara itu,
dan demi menghasilkan adu jurus martial
arts yang memukau, hadir Cecep Arif Rahman (The Raid 2: Berandal, Star Wars: The Force Awakens) sebagai
koreografer laga. Bukan saja bertugas mengarahkan adegan laga, Cecep pun turut
ambil bagian memerankan salah satu anggota mafia. Kita tahu bagaimana Ifa
Isfansyah piawai mengarahkan studi karakter seperti ini, begitu pula Salman
Aristo yang terkenal lewat penulisan drama mendalam. Kita pun tahu betul Cecep
Arif Rahman selalu piawai mengkreasi parade aksi seru berbalut jurus-jurus
memukau.
Kolaborasi kelas wahid ini bisa disaksikan secara streaming di aplikasi Tribe yang dapat
diunduh secara gratis lewat Google Play
dengan cara meng-klik link ini.
Jangan khawatir bakal boros kuota, sebab streaming
di Tribe bisa dilakukan tanpa kuota alias GRATIS bagi pengguna Telkomsel
yang memakai paket VideoMAX. Serial dalam negeri dengan tema serupa ditambah
penggarapan berkualitas masih jarang kita temui, jadi pastikan tidak melewatkan
Do(s)a. Supaya lebih meyakinkan,
simak dulu trailer dari Do(s)a the Series
berikut ini.
Untuk info lebih lanjut, bisa kunjungi akun-akun media sosial
Tribe di bawah ini:
Instagram :
instagram.com/tribe_id
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
9 komentar :
Comment Page:Cuman mau nambahin, selain serial hollywood, serial televisi yg berkualitas itu drama korea. Skrg drama korea udh sangat berkualitas dari segi cerita, casting, produksi, bahkan efek visual. Bahkan film2 korea juga semakin berkualitas hingga korea kini sering disebut sebagai "Hollywood Asia".
Bener banget,karena serial tv di luar negeri itu udah hampir setara sama film di layar lebar,apalagi produksi netflix yang ampe bikin spielberg geram sendiri wkwkwk.Lagian juga serial TV di Indonesia emang kebanyakan juga tontonanya lebih suka sinetron yang musiknya tak henti-hentinya menggelegar.Kalau dikasih tontonan yang beda dikit takutnya rating rendah,beberapa serial tv indo yang mungkin berkualitas itu cuma dari net tv contohnya kaya Patriot,Enigma(Udah ada vibe X-Files malah tiba-tiba hilang serialnya),Masalembo(inipun menurut saya sedikit niru Lost),Stereo(dibilang Glee tapi menurut saya sih malah not even close to Glee yang ceritanya lebih berani).Meski begitu tetep salut buat Net karena berani menghasilkan hal yang berbeda.Intinya sih takut rating dikit,nantinya uang juga turun.It's just as simple as that.Buktinya Joko anwar lebih milih bikin Halfworld di HBO alih-alih indosiar wkwkwk.
Oh ya oot dikit,menurut bang rasyid Hereditary bakal tayang di bioskop indo?keburu penasaran dan nonton di lapak soalnya hehe.Ratingnya gila.
@Drama-movie Yep, aware sama status Korea itu. Nggak disebut karena jarang ngulik serial Korea, jadi nggak merasa pantas nyebut itu, ntar sotoy haha
@Robby Yah begitulah, mungkin nanti, pas saya udah punya cucu tivi kita baru oke haha
Hereditary confirm tayang. Mungkim di bulan sama kayak US, kecuali slot jadwal udah penuh atau bioskop ngerasa filmnya terlalu artsy
wahh,... film dalam negeri rasa luar negeri nih
Bang, review film 212 dong
Bang review 212 the power of love Dong
The titan jelek ya bang?kok ngga direview?saya juga ragu2 nontonnya...skornya kecil di imdb
@Badminton Haha nggak tertarik. Sci-Fi ecek-ecek, film gudang XXI yang udah disimpen lama pula.
Gak nonton yg 212 itu, bg. :-D
Posting Komentar